[2] Awal Segalanya

4.8K 271 73
                                    

Sebenci apapun kita akan suatu hal, jika hal itu adalah takdir kita maka bisa kita hanya berusaha menerimanya dengan ikhlas karena pada dasarnya Tuhan tahu yang terbaik untuk kita.

[ [2] Awal Segalanya ]

*****

Devon menatap Anya tak bersahabat sedari tadinya sedangkan Anya yang risih berusaha setenang mungkin menghadapi sikap Devon yang ternyata jauh diluar dugaannya. Ternyata begini ya rasanya ketika ekspetasi tak sesuai realita. Menyakitkan.

"Iya duh, minggu depan aja ya nikahnya. Untung ya, Jeng, surat-suratnya udah kita siapin."

Devon makin tidak paham dengan jalan kedua keluarga ini. Surat-surat sudah diurus tanpa sepengetahuan dirinya? Sebenarnya ini ada apa sih? Lagipula, kenapa mesti Anya? Kenapa? Kenapa mesti cinta sekaligus luka pertamanya? Ingin rasanya Devon menjerit menanyakan hal demikian, tapi sayang dia hanya bisa mengubur niatnya itu rapat-rapat karena percuma tak ada yang mau mendengarnya.

"Kan dua Minggu lagi masuk kuliah tuh. Kalau kita itung sih bisalah satu Minggu honeymoon."

Uhuuuk!!! Uhuuuukk!!!

Please, katakan jika telinga Devon sudah tak berfungsi sekarang. 

"Ya ampun, Bang. Apa-apaan sih?" omel Dea, meskipun gadis ini mengomel, tapi dengan perhatiannya Dea memberikan minum pada abangnya itu.

"Kayaknya Devon udah gak sabar bulan madu sama aku, Momm, Ma," ujar Anya santai.

Kagakkkk!!!!!

Sumpah kalaupun bisa gue gak sudi!!!!!!!

Batin Devon terus saja menjerit menerima kenyataan pahit ini, kenapa mesti seperti ini? Kenapa? Apa ini karma dari sudah hampir ratusan hati wanita yang ia permainkan? Entahlah, yang pasti ini menyesakkan.

"Devon apa kamu nih?" goda Deva.

Anya tersenyum malu. "Ah, Mama bisa aja."

"Cih, so alim banget nih cewek," cibir Devon dalam hatinya.

Alasan Devon membenci Anya itu jelas dan dapat diterima oleh akal sehat. Bagaimana tak kecewa jika seorang gadis yang menyandang status sebagai kekasih kalian berkhianat di belakang kalian dan posisinya hubungan kalian sudah hampir jalan satu tahun.

Bagaimana? Sakit bukan.

Begitulah yang Devon rasakan dulu.

Sebenarnya Devon pria baik-baik, dia sangat tulus dalam mencintai, persis seperti Agasa yang mengejar cinta pertamanya di masa putih biru, begitupun Devon dan perempuan itu ya Anya.

Gadis yang juga merupakan teman satu ekskul Tiara dulu itu memang mampu membuat Devon jatuh hati. Penampilannya yang selalu oke dan permainan basket yang begitu memikat. Sungguh Anya adalah gambaran sempurna dari makhluk yang telah Tuhan cipta, tapi sayang kala cinta telah dia dapatkan, tapi sayang tak lama berselang dia harus menerima kenyataan bahwa dia diselingkuhi sampai akhirnya membuat jiwa fuckboy Devon keluar dan mulai beraksi sampai dua tahun belakangan ini.

"Pokoknya kalian tenang aja ya, gak usah mikirin apa-apa. Pokoknya asal jadi dan kita pastikan pernikahan kalian akan jadi topik hangat yang banyak dibicarakan orang nantinya," ujar Rosetta, mommy Anya.

Pasutri Player [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang