[46] Mengulang Masa SMA

2K 128 21
                                    

Ku kira kita akan bahagia selamanya, tetapi ternyata tidak, kenangan pahit itu masih terngiang dan menyisakan luka.

[ [46] Mengulang Masa SMA ]

*****



Devon mengajak Anya ke sebuah taman yang masih sangat asri dan banyak pengunjung yang datang entah hanya untuk bermain, berkencan dengan kekasih atau ada yang bermain basket karena taman ini menyediakan lapangan basket.

Dulu, taman ini adalah tempat favorit Anya bersama Tiara, Yura dan Safina. Mereka sering datang untuk berlatih basket di sini. Setiap kenangan bersama teman-temannya masih terekam jelas di ingatannya.

Bahkan bukan hanya kenangan bersama temannya saja, tetapi bersama Devon pun banyak.

Dulu, mereka sering berkencan di sini. Selepas pulang sekolah mereka kadang janjian di sini entah untuk makan es krim ataupun hanya sekedar bercerita bagaimana hari-hari mereka di sekolah barunya.

"Kamu tahu kenapa aku bawa kamu ke sini?"

"Maybe buat mengenang masa dulu."

"Iya, masa-masa kita pacaran."

Anya tersenyum manis seraya mengeratkan genggamannya. "Pengen banget ya ngulang?"

Devon mengangguk. "Dulu masalah kita seputar karena aku gak bisa jemput kamu, karena aku yang mager nemenin kamu basket ataupun karena aku yang asyik PS."

"Dulu juga aku bodoamat akan hal itu. Terkadang juga aku kesel sampai akhirnya aku enggak mau ketemu kamu terus kamu nungguin aku di depan sekolah sampai isya karena aku masih latihan basket sedangkan kamu dilarang masuk."

Devon terkekeh geli saat mengingat masa itu. Dirinya pernah menjadi sosok bucinnya Anya. Dia rela menunggu Anya seraya duduk manis di atas si Jalu, motor hitamnya sampai isya.

"Dari dulu kamu emang manis," sambung Anya memuji suaminya.

"Kamu juga manis, tapi kadang jutek. Pesona Anya Aninditha Prasetya emang tidak terkalahkan. Aku suka sama kamu dari kelas tujuh lho, Nya. Aku ngejar kamu juga dari kelas tujuh sampai akhirnya kamu terima aku kelas sepuluh, meskipun kita harus pisah sekolah, tapi aku bahagia. Memiliki kamu adalah hal yang paling indah di dunia."

"Ihhh Devon apa sih gombal." Anya memalingkan wajahnya, dia tidak kuasa menahan rasa bapernya.

Devon mengacak surai Anya gemas. "Ada hal lain yang paling aku suka."

"Apa?" tanya Anya masih dengan wajah yang enggan menatap Devon.

"Lihat kamu nangis, aku bahagia, Nya."

Sontak Anya langsung menatap Devon sengit. "Kok bahagia? Jahat banget kamu."

"Ya bahagia. Setelah sekian lama aku kenal kamu, aku hanya selalu lihat kamu ketawa sama tim basket kamu, sama teman kelas kamu dan hari itu, hari untuk ke sekian kalinya aku buntuti kamu ke taman ini aku bisa liat kamu nangis karena haid untuk pertama kalinya. Kamu sama yang lain panik dan langsung lari ke toilet dan kamu tahu siapa yang ngasih pembalut dengan cara dikasih ke anak kecil dulu?"

Pasutri Player [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang