|13+13-13|

5K 302 24
                                    

Mohon apresiasinya 🙏
Jika kalian suka, kalian bisa memberikan bintang.
Kalian juga bisa komen.
Vote ✨ dan komen 💬 kalian sangat berpengaruh pada author. Tetapi tetaplah menjaga kesopanan. TERIMAKASIH
Dan mohon jangan menjadi silent readers. TERIMAKASIH SEKALI LAGI.

______________________

Hari mulai sore, semua murid juga mulai meninggalkan sekolahan untuk pulang kerumahnya masing-masing.

Shera sedang duduk sendirian di kursi depan sekolah. Dia sedang menunggu. Shera merasakan ada orang duduk disampingnya,, dia menoleh.
'Leon', ucapnya dalam hati.

"Lo tadi gak diapa-apain sama Al kan?", Leon berbicara dengan pandangan lurus ke jalan.

"Enggak"

"Lo masih marah sama gue?", Akhirnya Leon memandang Shera, tapi tidak dengan Shera. Dia hanya menggeleng.

"Ra?", Panggil Leon menyentuh pundak Shera, membuat mau tak mau dia menatap Leon.

"Lo kenapa? Lo beneran gak diapain kan?", Leon khawatir. Shera membalas dengan anggukan.

Melihat respon Shera yang tak mau bicara, Leon hanya bisa menghela napas.

"Lo tadi kenapa bolos pelajaran?", Leon tak mengalihkan pandangannya. Masih menatap Shera.

"Gue...", omongan Shera terpotong oleh klakson motor.

Tin tin

Shera menoleh kedepan, dia tak melanjutkan bicaranya.

"Duluan ya Le", pamit Shera pergi sambil menepuk pundak Leon.

Shera berjalan kearah orang itu meninggalkan Leon yang tampak murung.

"Nih pakai", orang itu memberikan Shera helm. Al sama sekali tak menengok Leon. Seakan dia tak melihatnya.

"Thanks Ro", ya orang yang sedari tadi Shera tunggu adalah yang pacarnya.. Alvaro.

"Apa bener gue udah gak punya kesempatan?", gumam Leon melihat Shera pergi bersama Al.

------------------------------------------------+---+---+---++---+---+---+-----

Diperjalanan pulang Al dan Shera mampir ke cafe terlebih dahulu.

Al dan Shera berjalan masuk ke cafe itu dengan bergandengan tangan. Shera sebenarnya hanya mengikuti kemana Al pergi. Al berjalan menuju pojok cafe, dan ternyata disana sudah ada Kenzo, David, dan Farid.

Kenzo dan Farid yang dari tadi berbincang-bincang seketika terdiam saat melihat Al datang bersama Shera. David yang dari tadi fokus ke ponselnya pun sadar kalau Al tidak datang sendiri.

Al dan Shera sampai ketempat itu, Al mempersilahkan Shera duduk terlebih dahulu. Dan itupun tak luput pada perhatian teman-temannya Al.

"Kamu mau pesan apa?", Tanya Al pada Shera.

"Kamu?", Ucap Farid dan Kenzo berbarengan, mereka juga saling menatap sedangkan David hanya menaikkan sebelah alisnya. Mereka bertiga heran.

"Samain aja sama kamu", setelah Al memesankan makanan untuknya dan Shera. Teman-temannya Al pun masih diam membisu.

"Kalian kenapa?", Tanya Al pada ketiga temannya.

"Lo emm....", tanya Farid menggantung sambil melirik Shera. Suasananya begitu tak nyaman bagi Shera, dan akhirnya dia membuka suara.

"Maaf", ucapan Shera membuat mereka kaget.

"Gue minta maaf sama kalian. Mungkin kelakuan gue yang dulu bikin kalian gak nyaman, jijik, dan bahkan enek. Gue minta maaf, udah sering bikin kalian darah tinggi", Shera selesai dengan kalimatnya, tapi mereka tetap tak membuka suara. Shera menghela napas.

Second Life (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang