|24+24-24|

2.4K 206 19
                                        

Mohon apresiasinya 🙏
Jika kalian suka, kalian bisa memberikan bintang.
Kalian juga bisa komen.
Vote ✨ dan komen 💬 kalian sangat berpengaruh pada author. Tetapi tetaplah menjaga kesopanan. TERIMAKASIH
Dan mohon jangan menjadi silent readers. TERIMAKASIH SEKALI LAGI.

_________________________

Weekend telah berlalu. Kini kembali lagi pada hari Senin yang menyebalkan. Upacara. Kenapa kebanyakan orang membenci hari Senin? Mungkin karena hari Senin, kita harus bangun lebih awal untuk melaksanakan upacara. Kalau telat nanti malah disuruh berdiri dibarisan istimewa. Kan memalukan. Dilihat banyak murid pula.

Dan inilah yang dirasakan oleh Shera. Dia sekarang berada dibarisan istimewa. Istimewa karena dibarisan itu hanya terdapat murid-murid yang kurang disiplin.

"Lihatlah barisan disebelah sana. Barisan itu hanya terdiri dari orang-orang yang memiliki tingkat kedisiplinan rendah. Sudah tahu hari ini upacara. Tapi mereka tetap terlambat, dengan berbagai alasan pula. Mereka adalah contoh generasi muda yang buruk. Jadi anak-anak jangan contoh mereka..... Piippp

"Lama banget sih. Iya-iya tahu, gue itu murid yang kurang disiplin. Tapi hari ini panas banget. Dasar guru tak tahu diri", gerutu pelan Shera.

Akhirnya upacara dibubarkan. Tetapi Shera masih stay dibarisan. Biasalah dapat hukuman tambahan.

Disaat murid-murid pada pergi meninggalkan lapangan. Salah satu guru datang ke barisan Shera.

"Kalian ini ya, kenapa bisa telat? Dan kamu Shera!!", ucap guru BK itu menatap tajam Shera.

"Baru kemarin ibu lihat kamu tertib, dan sekarang kenapa malah balik lagi kayak dulu? Ibu itu udah bosan menghukum kamu karena alasan yang sama", lanjut guru itu sambil memegang kepala.

"Bu, langsung ke intinya aja deh. Hari ini panas banget bu. Nanti kulit saya bisa gosong. Jadi ibu mau nge-hukum kita apa?", Tanya Shera malas. Sedangkan murid-murid yang lain tak berani bicara.

"Kamu ya!", Ucap Bu Maya.. guru BK geram. Dia menghela napas.

"Kalian semua boleh pergi, kecuali Shera. Ibu maafkan kalian, karena kalian baru telat sekali. Sedangkan Shera sudah berkali-kali", lanjutnya.

Ucapan Bu Maya sontak membuat Shera melotot tak terima. Bisa-bisanya guru itu pilih kasih.

"Saya gak terima! Salah tetap salah. Mereka juga harus dihukum. Bukan hanya saya saja", balas Shera kesal.

"Sudah jangan banyak protes. Kalian kembali ke kelas. Dan kamu Shera,, lari 5 putaran gak boleh berhenti. Kalau kamu berhenti,, ulang lagi dari awal. Dan ingat jangan mencoba untuk kabur. Ibu mengawasi mu", ucap Bu Maya menatap tajam Shera.

"Tapi Bu...

"10 putaran. Kalau kamu tetap protes, ibu akan menambah putaran mu. Cepat lari!", Ucapnya santai.

"Ck iya", balas Shera lalu berlari mengelilingi lapangan yang besarnya sudah seperti lapangan sepak bola.

Tanpa sadari ada ada orang yang mengawasinya dari jauh. Kalian bertanya, dimana Leon? Dimana Alvaro? Jawabannya mereka sedang mengamati Shera yang sedang berlari. Tetapi dengan raut wajah yang sulit diartikan.

Leon dengan raut wajah khawatirnya. Sedangkan Al? Tentu dia khawatir, tetapi entah kenapa dia juga merasa kesal saat melihat Leon juga mengamati Shera dari jauh.

Al menghela napas. "Ra, kamu sebenarnya punya rasa gak sih sama aku?", Gumam Al pelan dengan mata tetap melihat Shera.

Sampai akhirnya Shera sudah mencapai 9 putaran.

Second Life (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang