16.

18.9K 2.4K 705
                                    

Doubleup karena kmrn lama bgt gak update 😺
──

Harry menggigit kukunya tidak sabaran lalu menatap kedua sahabatnya yang masih sibuk merapikan tas mereka. Hermione selalu melarangnya untuk meninggalkan kelas lebih dulu dengan alasan bahwa mereka masih harus menjalani tugas yang diberikan Sirius—menjaga Harry.

"Ayo Harry!" Harry tersadar dari lamunannya ketika Ron menarik ranselnya. Ketiganya hendak meninggalkan kelas yang telah kosong sebelum akhirnya Draco Malfoy menghalangi mereka dengan berdiri di depan pintu kelas, tangannya menyilang di depan dada dengan dagu yang terangkat angkuh.

Harry mengigit bibirnya, pipinya kembali bersemu mengingat apa yang ia lakulan saat jam makan siang tadi.

"Potter, bisa bicara sebentar?" Harry terkejut dan tersadar dari lamunannya. Draco kembali memanggilnya Potter.

Sebelum ia sempat mengangguk sebagai jawaban, Ron sudah mendorongnya untuk bersembunyi di balik punggungnya dengan ekspresi marah.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang? Membawanya ke suatu tempat lalu memukulinya seperti yang sebelumnya kau lakukan?" cerocos Ron membuat Draco menatapnya dengan dahi yang mengerut marah.

"Aku pikir teman tulimu sudah menjelaskan bahwa bukan aku yang memukulinya beberapa minggu lalu?!"

Harry menunduk semakin dalam. Ia pikir semuanya sudah baik-baik saja sekarang. Ia pikir Draco tidak lagi membencinya karena ia tuli. Dan ia pikir Draco juga menyukainya. Seharusnya ia tidak melakukan hal bodoh, seharusnya ia tidak mencium Draco dan meninggalkannya begitu saja bahkan sebelum Draco sempat mengatakan apa-apa. Kini Draco kembali membencinya.

"Dengar, aku tidak memiliki banyak waktu untuk berdebat dengan kalian berdua. Aku hanya harus berbicara empat mata dengannya." Draco mencengkram pelan pergelangan tangan Harry dan menariknya keluar dari balik punggung Ron sebelum akhirnya Hermione melepas paksa genggaman si pirang padanya dengan wajah yang tidak jauh berbeda dari Ron—murka.

"Kau bahkan berani menyentuhnya, Malfoy? Kau pikir kami akan membiarkanmu membawanya pergi begitu saja?!"

Harry mengeluarkan buku catatannya dan menulis dengan cepat tidak peduli apakah mereka bisa membaca tulisannya yang sangat berantakan atau tidak.

Aku akan selesaikan ini dengan Malfoy, aku berjanji akan kembali tanpa luka, okay?

Hermione tetap pada pendiriannya namun Harry menggumamkan kata mohon beberapa kali sampai akhirnya Hermione menghela kasar, "Kami akan menunggumu di sini. Malfoy, aku rasa lima menit cukup."

"Sepuluh," ucap Draco sebelum akhirnya menarik Harry menjauh dari kelas. Ia membawanya ke ruang kelas tidak terpakai di lantai dua dan Harry memikirkan kemungkinan-kemungkinan hal mengerikan apa yang akan Draco lakukan padanya setelah ini.

"Harry-"

"Aku pikir kau kembali memanggilku Potter, eh?" Harry bertanya dengan sinis, menatap puas ekspresi menyesal pada wajah aristokratis milik Draco.

"Dengar, aku minta maaf, Harry. Aku hanya-"

"Tidak ingin semua orang tahu bahwa kau dekat dengan seorang murid aneh yang tuli?" potong Harry lagi. Harry benar-benar terkejut dengan apa yang dirinya sendiri katakan, ia tidak pernah menyangka dirinya bisa mendominasi dan ia merasa dirinya terdengar keren.

"Bukan. Aku hanya tidak siap—mungkin? Aku tidak ingin orang-orang menyebutku penjilat ludah sendiri."

"Kau sadar 'kan bahwa kau hanya membuatnya semakin buruk?"

Harry menahan napasnya. Ia belum pernah berbicara sebanyak ini sebelumnya dan ini bukanlah hal yang mudah, namun ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Draco.

listen | drarry. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang