listen | drarry.

O5.

Keduanya sampai di rumah Sirius dan Remus benar-benar tidak sabar untuk bertemu sahabat lamanya tersebut. Harry dapat merasakan Remus yang menahan senyumnya sejak tadi.

Tepat ketika Harry hendak membuka pintu utama, Sirius keluar lebih dulu dengan wajah khawatirnya.

"Aku pikir kau tersesat saat kau tidak juga pulang, dan ada apa dengan seragam yang penuh tanah, Harry?" tanya Sirius membabi buta yang hanya dibalas tatapan bingung oleh Harry.

"Ia kehilangan alat bantu dengarnya, Sirius." ucap Remus yang sejak tadi berdiri di belakang Harry dengan senyum lebarnya.

Sirius mendongak dan mulutnya terbuka terkejut, detik selanjutnya sebuah pelukan erat menubruk Remus dan Sirius lah pelakunya.

"Remus! Aku benar-benar merindukanmu."

Harry hanya berdiri di tempatnya sembari menatap haru kedua sahabat lama yang masih enggan melepas pelukannya.

"Ayo masuk!" Sirius menuntun keduanya untuk masuk dan setelahnya meninggalkan keduanya sesaat.

Sirius kembali dengan sebuah alat bantu dengar yang terlihat persis seperti yang hilang sebelumnya dan menyodorkannya pada Harry.

"Aku menyimpannya sebagai cadangan."

Harry menerima itu dengan senyum canggung merasa benar-benar merepotkan ayah baptisnya tersebut, ia lalu segera memakainya.

"Sekarang pergi mandi dan kita akan bicarakan hal ini nanti," perintah Sirius yang dibalas anggukan paham oleh Harry.

listen

Setelah selesai dengan kegiatan mandinya, Harry berniat kembali menemui Sirius untuk menjelaskan tentang alat bantunya yang hilang, namun yang ia lakukan hanya berdiri di balik tembok sembari mencuri dengar pembicaraan Sirius dan Remus.

"Dua belas tahun dan mereka baru menyadari bahwa yang mereka tahan adalah orang yang salah," ucap Sirius dengan suara yang bergetar.

"Mereka menuduhku sebagai penyebab kematian Lily dan James. Mereka mengira aku yang menyabotase mobil James karena aku lah orang terakhir yang berkunjung ke rumah mereka di hari kecelakaan itu terjadi." Lanjut Sirius.

Harry yang mendengarnya hanya bisa membekap mulutnya sendiri berusaha untuk tidak menarik perhatian dua orang dewasa yang tengah berbicara tersebut. Ia benar-benar baru mengetahui bahwa dua belas tahun Sirius habiskan dengan mendekam di penjara sebelum akhirnya bebas dan menjemput Harry untuk tinggal bersamanya.

"Siapa yang melakukannya?" tanya Remus.

"Peter Pettigrew."

"Maafkan aku, Sirius," terdengar hela napas berat dari Remus, "aku sempat menganggapmu sebagai penghianat dan aku tidak ada saat kau membutuhkan pertolongan. Bahkan saat kau bebas, aku tidak ada di sana untuk menyambutmu."

"Aku tahu kau tidak bermaksud seperti itu."

listen

Ketukan terdengar pada pintu kamar Harry membuat Harry dengan terburu bangun dari kasurnya dan mendapati Sirius berdiri di balik daun pintu.

"Remus sudah pulang, saatnya membicarakan apa yang terjadi di hari pertamamu." Sirius menggeser tubuh Harry dari depan pintu dan memasuki kamar tersebut.

Aku menghilangkan alat bantuku. Maaf karena ceroboh.

"Seseorang menghilangkan alat bantumu." ralat Sirius.

Bukan, aku sendiri yang menghilangkannya.

"Jangan bohongi aku, Harry. Dua belas tahun tinggal bersama keluarga Dursley, apakah alat bantumu pernah hilang oleh dirimu sendiri? Kau bahkan bercerita bahwa kau memakai alat yang sama selama dua belas tahun karena pamanmu tidak akan mau membelikan yang baru." Sirius duduk di tepi kasur Harry, nada suaranya dingin membuat Harry meringis takut.

Ya, seseorang memang menghilangkannya, tapi aku baik-baik saja, kau tidak perlu mempermasalahkan hal ini.

"Remus bilang seseorang memutuskan rantai sepedamu." lanjut yang lebih tua mengintimidasi.

Aku tidak bisa berbohong kali ini 'kan?

"Harry, kau tidak baik-baik saja."

Aku baik. Kau ingat 'kan aku pernah menuntut ilmu di St. Brutus's. Aku tidak selemah itu Sirius, berhenti menghawatirkanku dengan berlebihan.

"Cobalah untuk selalu bercerita padaku saat kau memiliki masalah. Aku akan membantumu seperti kedua orang tuamu selalu membantuku, Harry."

Harry tersenyum lalu mengangguk paham.

tbc

Drekonya nanti dulu ya moms