14.

12.9K 2.2K 1K
                                    

perutku tiap baca komen kalian: 🦋✨🦋✨🦋✨🦋✨🕊🐝🐔🐦🐧🦅🐥✨
──

Draco menggerutu lalu meletakkan dagunya di atas lipatan lututnya, menatap lekat pada Harry dengan alis yang bertaut. Harry memintanya duduk di sampingnya hanya untuk diacuhkan setelahnya. Manik emeraldnya terlalu sibuk menatap kamusnya, sesekali kedua tangannya bergerak kecil—memperagakan gambar pada kamusnya.

Harry menoleh cepat ketika merasakan sentuhan Draco pada rambut tebalnya, tatapannya bertanya-tanya dan pipinya bersemu merah membuat Draco harus mengulum bibirnya berusaha menyembunyikan senyumnya. Ia tidak berbohong saat mengatakan (dalam hati) bahwa Harry terlihat menggemaskan.

"Ada daun di rambutmu," jelas Draco, berbohong.

Harry mengangguk lalu memperbaiki letak kacamatanya. Tatapannya tidak kembali pada kamusnya namun justru menatap lekat pada Draco.

Dahi Draco mengerut dalam ketika Harry melakukan delapan gerakan dengan tangan kanannya, Draco tebak Harry tengah mengeja sebuah kata. Manik emerald tersebut masih tidak lepas darinya.

"Kau membuatku terlihat bodoh, Potter."

Harry menggumam dan Draco tidak berhasil mendengarnya dengan jelas. Gor? Gorgeous? Gorgeous memiliki delapan huruf omong-omong. Draco menggeleng setelahnya, mungkin duduk terlalu dekat dengan Harry dalam jangka waktu yang cukup lama berhasil membuat telinganya berhalusinasi.

Draco meraih ranselnya berniat pergi sampai akhirnya Harry menulis pada buku catatannya dan ia menunggu sampai Harry selesai, melupakan niat awalnya.

Malfoy, kau ingin belajar bahasa isyarat?  tawar Harry. Draco mengangkat salah satu alisnya, memasang wajah skeptis dan menatap cukup lama pada buku di hadapannya sampai akhirnya Harry menarik bukunya untuk kembali menulis.

Lupakan, kau tidak akan mau tentu saja. Konyol.

Draco kembali melempar ranselnya dan membenarkan posisi duduknya, secara tidak langsung mengatakan bahwa ia tertarik pada tawaran Harry.

"Oh!" Harry menatap Draco dengan ekspresi terkejut yang berhasil membuat si pirang terkekeh kecil.

"Kau bilang kau akan mengajariku?" Harry tersadar dari lamunannya kemudian mengangguk cepat dan menyambar kamusnya.

"eja namaku," pinta Draco.

Tangan kanan Harry kembali melakukan enam gerakan dengan bibirnya yang ikut mengeja, M-A-L-F-O-Y.

Draco mengangguk lalu menyilangkan kedua tangan di depan dadanya, salah satu bahunya bersandar pada pohon di sampingnya dan manik abunya menatap Harry lekat.

"Namaku Draco jika kau lupa, Harry."

Harry berkedip cepat lalu mengangguk dengan wajah yang kembali bersemu membuat Draco menunduk dan memjiat dahinya salah tingkah.

D-R-A-C-O

"Draco," gumam Harry di akhir. Dan yang bisa Draco lakukan hanya mengigit bibirnya lagi-lagi salah tingkah.

Mungkin setelah ini suara serak Harry yang menyebut nama depannya akan menjadi fantasi seksualnya.

Harry menyodorkan kamusnya pada Draco dan menunjukkan halaman awal yang menunjukkan gerakan-gerakan tangan untuk setiap huruf abjad, meminta Draco untuk membaca dan mempelajarinya.

H-A-R-R-Y, eja Draco dengan gerakan kakunya namun berhasil membuat Harry kembali tersipu dan tersenyum kecil.

Draco dengan dahi yang mengerut serius dan  salah satu tangannya yang bergerak-gerak kaku mencoba memperagakan setiap abjad adalah pemandangan yang membuat Harry benar-benar terpesona.

listen | drarry. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang