10

1.8K 269 34
                                        

Yuhuu...

Ada yang kangen ??

*

Jeongwoo menatap tanya Haruto, pasalnya suaminya itu enggan menjawab pertanyaan yang di lontarkan dari mulutnya.

" Jawab To" Desak Jeongwoo. Tapi Haruto masih diam, bahkan Haruto tak menatap Jeongwoo. Suaminya itu lebih memilih memandang lurus ke arah Jendela.

" To,?"

Kini tangan Jeongwoo beralih menggenggam lengan Haruto. Sedikit menggoyang kan lengan Itu.

" Ak-aku masih bingung Woo, mau jawab gimana "  Haruto bersuara, namun dia masih belum mau menjawab. Jeongwoo mengernyit bingung.

" Maksudnya gimana sih To?, Aku gak paham sama sekali. Aku gak paham mulai dari perubahan suasana di rumah ini, terus perubahan sikap bang Yoonbin, dan juga kemana Bang Jihoon??" Tanya Jeongwoo, merasa lega karena berhasil mengeluarkan pertanyaan yang selalu ada di benaknya ketika pulang ke rumah.

Brak !!

Belum sempat Haruto menjawab, Suara keributan berasal dari lantai bawah membuat atensi Jeongwoo teralihkan. Langsung mereka berlarian ke bawah, ingin tau apa yang menyebabkan keributan itu.

Jeongwoo yang awalnya berlari langsung memelankan langkahnya begitu melihat Yoonbin yang marah-marah terhadap mamanya dengan Mata memerah dan keringat yang bercucuran.

" Andai Ma, andai istriku gak nolongin dia. Mungkin aku bakalan bahagia sekarang Ma sama istriku. " Suara Yoonbin melirih saat melihat Jeongwoo dan Haruto turun dari tangga.

Namun, meskipun dengan suara lirih. Jeongwoo dapat mendengarnya, dapat mendengar Suara Yoonbin yang membicarakan istrinya . Kakak Jeongwoo ??, Jihoon.

" Kenapa sama bang Jihoon, bang ??"

Tanya Jeongwoo. Mama Park menoleh, dirinya tampak menahan nafas saat melihat Jeongwoo yang mungkin mendengar ucapan Yoonbin. Yah karena memang Jeongwoo mendengar.

Maka dengan itu dirinya menatap penuh tanya, dan penasaran apa yang barusan dibilang oleh Kakak iparnya, Yoonbin.

" Gak ken-"

Ucapan Mama Park terhenti saat, Yoonbin berjalan ke arah Jeongwoo. Haruto dan Mama Park menatap bingung, menerka apa yang akan di lakukan oleh pria berwajah dingin itu.

" Lo tanya kenapa, tentang Jihoon??" Yoonbin menatap remeh Jeongwoo yang menatap bingung dirinya. Wajah polos itu, dulu Yoonbin sangat ingin melindungi nya. Tapi kenapa sekarang rasanya berbeda. Berbeda sekali, ketika melihat Wajah Jeongwoo ada sedikit sepercik kebencian di hatinya.

" Bang jangan " ujar Haruto. Haruto mencoba mencegah, takut-takut Yoonbin mengungkapkan kebenarannya pada Jeongwoo. Haruto hanya takut jika istrinya masih belum siap menerima semuanya.

Yoonbin berdecih, menolehkan kepalanya sedikit ke arah dimana Haruto berada.

" Sampai kapan sih?, Sampai kapan Lo harus sembunyiin ini To, Sampai dia nyusul Jihoon gitu??" Ujar Yoonbin, mendengar ucapan Yoonbin membuat Haruto tersulut emosi.

" Jaga bicara Lo bang, gw pasti kasih tahu ke Jeongwoo tapi ini bukan waktu yang tepat " Haruto coba beri pengertian terhadap kakak iparnya itu.

" Ini udah waktunya To, udah waktunya dia tau siapa yang udah donorin jantung buat dia " Ujar Yoonbin. Haruto dan Mama Park udah kalap. Tapi Jeongwoo justru mendekat ke arah Yoonbin meraih tangan Yoonbin.

" Ya bang, kasih tau Jeongwoo siapa yang donorin jantung Buat Jeongwoo. Jeongwoo mau tau siapa orang itu , paling gak kalo Jeongwoo gak bisa makasih sama Dia Jeongwoo bisa makasih ke dia bang " ujar Jeongwoo. Menatap memohon dengan mata berbinarnya ke arah Yoonbin.

Yoonbin menepis kasar tangan Jeongwoo. Menatap tajam adik iparnya.

" Lo mau tau siapa keluarga orang yang donorin jantungnya buat Lo??" Tanya Yoonbin, membuahkan Anggukan antusias dari Jeongwoo.

Yoonbin diam sebentar, menarik Jeongwoo agar mendekat ke arahnya. Mensejajarkan bibirnya di dekat telinga Jeongwoo.

" Keluarga itu, ada disini woo. Di depan Lo " Setelah berbicara Yoonbin menjauhkan tubuhnya dari Jeongwoo.

" Maksud Bang Yoonbin??" Suara Jeongwoo terdengar bergetar. Meskipun Jeongwoo bingung bukan berarti dirinya tak tau apa yang di maksud oleh Yoonbin.

" Iya Jihoon, istri gue yang donorin jantungnya buat Lo " Ujar Yoonbin, meskipun wajah itu masih datar namun air mata jatuh ke pipinya.

Jeongwoo menggelengkan kepalanya. Ia merasakan ada yang menghantam hatinya keras saat mendengar kenyataan barusan.

" Nggak, bang Yoonbin pasti bohong kan ??"

Jeongwoo terisak. Tubuhnya bergetar hebat, Haruto berlari lalu hendak menolah Jeongwoo namun Jeongwoo menolak.

" Bang Yoonbin bohong kan To??" Tanya Jeongwoo, mata nya dengan cepat memerah. Air  sudah menggenang di matanya.

Haruto diam, dirinya masih diam. Menatap Jeongwoo yang terlihat kacau.

" JAWAB AKU HARUTO!!" Teriak Jeongwoo. Haruto tampak berjengit, lalu suara tangis anak kecil terdengar dari arah kamar Ruwoo.

Jeongwoo mengatur nafasnya yang tak beraturan, dadanya naik turun dengan cepat menandakan dirinya sedang mengontrol emosi.

Suara Ruwoo samar-samar terdengar menjauh, mungkin Baby sister nya membawanya menjauh agar tidak mendengar keributan.

" Iya woo" jawab Haruto, Jeongwoo yang mendengar langsung melemas. Kakinya terasa tak bertulang. Duduk sambil memeluk lututnya, Jeongwoo menangis.

" Gak, bang Jihoon. " Lirih Jeongwoo. Jeongwoo masih tak percaya .

Haruto berjalan, mendekati Jeongwoo lalu memeluknya.

" Sudah sayang"

" Gak Haru, bang Jihoon gak seharunya donorin jantungnya buat aku-

  - yah dan seharusnya yang mati itu Lo, bukan istri gue " Potong Yoonbin.

" YOONBIN !!"

Plak !!

TBC
.
.
.
.
.
Hehehe baru Up...

Karena yah rada sibuk dikit jadi up 5 hari sekali ya

Jangan lupa komen ya, suka banget Zi tuh

MARRIAGE LIFE || HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang