Happy Reading
.
.
.Memejamkan mata, menikmati hembusan angin pantai yang menerpa kulit di tubuhnya. Sedikit mengelus perut yang bahkan masih Datar.
Tak menyadari, dua orang pria yang berjalan di belakang. Si kecil sudah cekikikan sedangkan si pria dewasa mengisyaratkan untuk tetap diam.
" DOOR "
Jeongwoo terkejut. Menatap ke belakang. Melihat Ke arah Haruto dan Ruwoo yang sedang tertawa terpingkal-pingkal.
" Aku kaget ihh "
Jeongwoo merengut, cemberut sebal karena di kaget kan oleh anak dan suaminya.
" Lihat sayang ??, Mamamu merajuk " Ujar Haruto pada Ruwoo.
Si kecil dengan cepat menghampiri Jeongwoo. Dengan gerakan hati-hati menempatkan dirinya di gendongan sang ibu. Menangkup wajah Jeongwoo dengan tangan kecilnya. Ruwoo kemudian mencium pipi Jeongwoo.
Jeongwoo terkekeh pelan, anaknya mencium dirinya dengan air liur yang menempel di wajahnya. Membuat wajah Jeongwoo basah dengan air liur milik si kecil.
" Ma an mayah " ( Mama jangan marah )
Jeongwoo mengangguk lalu balik menciumi brutal wajah Ruwoo, sukses membuat anak kecil itu tertawa keras.
" Ruwoo doang yang di cium, Papa nggak hm??" Ujar Haruto.
Jeongwoo langsung berhenti dari kegiatannya. Menatap Haruto yang sedang merajuk sambil mendekap kedua tangannya di dada. Jeongwoo beranjak ke arah Haruto tidak lupa menggandeng tangan kecil Ruwoo agar mengikutinya untuk menghampiri Haruto.
" Jadi Papa mau cium juga ??" Tanya Jeongwoo.
" Ii pa inya ium " ( ih papa minta cium ) Ujar Ruwoo terkekeh, membuat mulut yang masih sebagian ompong itu terlihat. Dan sungguh Ruwoo terlihat menggemaskan sekali.
Jeongwoo menoleh ke arah Ruwoo, mendekatkan tubuh lalu membisikkan sesuatu ke Ruwoo.
Setalah acara berbisik-bisik, keduanya mendekat ke arah Haruto perlahan. Mencium kedua Pipi Haruto secara bersamaan.
Haruto tentu terkejut, namun hanya sebentar lalu tersenyum lebar. Tangannya merangkul kedua kesayangannya. Membuat mereka berdua ada di pelukannya.
" Udah kan ??, Mama sayang Papa " Ujar Jeongwoo.
Haruto tersenyum mendengar ucapan Jeongwoo. Mendekatkan wajahnya dengan wajah Jeongwoo lalu dengan secepat kilat mengecup bibir Jeongwoo. Melumat pelan, bahkan menggigit bibir itu agar terbuka, melesakkan lidahnya ke dalam rongga mulut Jeongwoo.
Jeongwoo melenguh pelan, Jeongwoo sudah terbawa suasana. Terbukti dengan tangan Jeongwoo yang mengalung ke leher Haruto.
" Pa anyan mam bir ma, ati iyang " ( Papa jangan makan bibir Mama, Nanti Hilang )
Ucapan Ruwoo membuat keduanya sadar akan tempat mereka. ah bukan tempat yang menjadi masalah namun, masih ada Ruwoo di sini.
[ Kalo gak ada Ruwoo bakal lanjut gitu ?? 。◕‿◕。]
Jeongwoo tersenyum canggung, sedangkan Haruto dengan wajah blank nya menggaruk belakang leher yang tidak gatal.
" Ruwoo sini sayang " Panggilan itu membuat Ruwoo menoleh.
Lalu berlari kecil, ke arah Para Kakek dan Neneknya. Langkah kecilnya membuat semua orang memekik gemas. Apalagi Rambutnya yang sedikit memanjang, bergerak tertiup angin.
Jeongwoo tertawa melihat anaknya yang begitu manis di matanya. Lalu tersentak kaget saat Haruto melingkar kan Tangannya di perutnya.
" Makasih Woo " Haruto berbisik. Mencium telinga Jeongwoo dengan seringan kapas.
Jeongwoo tersenyum, bersandar ke dada Haruto. Mendusel nyaman di sana, Sungguh Jeongwoo merasa amat bahagia.
" Aku juga makasih, karena kamu beri aku kebahagiaan"
Jeongwoo tatap dalam mata Haruto. Selama beberapa menit saling menyelami iris masing-masing. Dengan inisiatif Haruto menarik tengkuk Jeongwoo. Menyatukan kedua belah bibir berwarna Pink itu. Jeongwoo juga Lantas menutup mata, menikmati setiap lumatan Haruto.
Haruto menyesap bibir nya kuat, tangan Haruto yang sebelah kanan menekan kuat Tengkuk Jeongwoo agar ciuman mereka semakin dalam. Sedangkan tangannya yang Kiri mengelus perut Jeongwoo yang masih rata. Dan sebentar lagi akan membesar secara perlahan.
Ya, Jeongwoo kembali hamil. Setelah lima bulan kepergian Yoonbin. Perlahan mereka semua menata hidup. Mencoba memperbaiki, agar bisa mencapai kebahagiaan yang selama ini di impikan.
Jeongwoo mendorong dada Haruto saat dirinya merasa kekurangan oksigen, menciptakan benang air liur yang membentai di antara bibir mereka.
" Aku cinta kamu Woo " Ujar Haruto.
" Aku juga Cinta kamu "
Lalu keduanya berpelukan. Menyalurkan kehangatan di antara angin yang menerpa.
" Haruto, Jeongwoo sini main bareng " Teriakan Mama Park membuat mereka melepaskan pelukan keduanya.
" Ayo cini pa, Ma " Ruwoo ikut berteriak, dirinya berjalan ke arah Jeongwoo dan Haruto saat Mama Park membisikkan sesuatu padanya.
Saat sampai di depan kedua orang tuanya, Ruwoo langsung menarik tangan keduanya. Mau tak mau membuat Jeongwoo dan Haruto berdiri. Mengikuti langkah sang anak yang membawanya ke bibir pantai.
Mereka tertawa, suara tawa yang memekakkan telinga. Terdengar begitu indah, bagaikan melodi.
Jeongwoo tersenyum senang . Penderitaan selama ini telah terbayar. Tak sadar air mata jatuh di sudut matanya.
" Sakit lah dahulu. Agar kamu bisa bahagia.
Berkorban lah dahulu agar kamu bisa menikmati selanjutnya.
Segala sesuatunya sudah di atur oleh penguasa.
Lantas untuk apa putus asa ??Berusaha dan yakin jika akan ada bahagia pada waktunya "
END
.
.
.
.
.Yeayy End.
Gak nyangka kalo bakalan bisa Sampek End wkwk
Gimana gays ?
Udah puas belum sama ke uwuan ini ??
Kalo belum tenang masih ada epilog
Eh Zi Publish work baru. Hajeongwoo
Sebenarnya sih ini Draft lama. Lebih dulu dari ini. Gampangan nya work pertama lah. Cuma yah gitu gak berani Publish cuma di draf doang. wkwk
Jangan lupa mampir ya brey
Kalo mau ya silahkan. Kalo gak mau ya Gpp.
.
.
.
.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/250331093-288-k139203.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE LIFE || Hajeongwoo
Teen FictionHaruto yang setia nunggu Jeongwoo bersama buah Hati mereka. Sedangkan Jeongwoo yang tak Ingin kembali, takut dunia tak kembali berpihak dalam hidupnya. Takut melawan kenyataan jika Dunia akan kembali mempermainkan nya. ----------------------- Tentan...