Hallo hehehe
Apa kabare ??
Uler melingker di atas pager ya!!....
Happy Reading ...
Haruto diam, dirinya menatap lantai di bawahnya dengan pandangan kosong. Air mata juga ikut turun, membasahi kedua tangannya yang bertaut.
Sungguh Haruto benci tempat ini, kenapa ia harus kembali ke tempat ini ??
Ceklek
Pintu terbuka, dengan keadaan yang cukup berantakan Haruto bangkit dari duduk dan segera menghampiri dokter yang dari tadi di tunggunya.
" Bagaimana dokter ??" Tanya Haruto, Mengusap Wajahnya yang dialiri air mata.
Dokter tersebut tersenyum, mengusap pelan lengan Haruto. Haruto diam saat Dokter Jaehyun— terlihat dari nametag itu melangkah maju untuk memeluknya. Haruto bingung, saat ini.
" Dia tidak apa-apa untung saja tidak ada benturan serius hanya luka kecil . Istrimu tidak akan tertidur lama lagi " Ujar dokter Jaehyun cukup untuk membuat Haruto melepaskan pelukan keduanya.
Haruto menatap lekat Jaehyun, lalu matanya membola saat mengetahui Jika Dokter di depannya adalah dokter yang menangani Jeongwoo saat Koma. Haruto tersenyum lalu mengangguk, tangannya terulur untuk berjabat tangan. Saat Jaehyun menjabat tangannya tubuhnya terasa tertarik ke depan, Jaehyun kembali memeluknya.
" Aku tau kau khawatir pada Jeongwoo, tapi lihatlah Yoonbin dulu "
Haruto segera melepas pelukan, menatap tajam kepada Jaehyun . Tidak, Haruto tidak akan mau menjenguk Yoonbin. Karena Yoonbin lah Jeongwoo harus kembali masuk rumah sakit.
" Tidak " Ujar Haruto ketus.
Jaehyun menghela Nafas. Dirinya mungkin orang luar, tapi dari tatapan Haruto, Jaehyun tahu jika Haruto dan Yoonbin ada suatu Masalah. Ah Jaehyun memang mengenal Seluruh anggota keluarga Haruto karena dirinya menjadi Dokter yang menangani Jeongwoo saat Koma waktu itu. Termasuk Jihoon, Kakak dari Jeongwoo yang merupakan kakak ipar Haruto.
Jaehyun kembali menatap Haruto, dirinya ingat sesuatu. Yoonbin adalah suami Jihoon bukan ??.
" Kenapa ??" Tanya Jaehyun penasaran, meskipun di dalam pikirannya ia sudah tau apa yang mungkin terjadi di antara keduanya tapi Jaehyun memutuskan untuk bertanya. Siapa tau tidak seperti itu.
" Tidak apa-apa"
Setelah berucap Haruto melangkah pergi, IGD. Di mana Jeongwoo masih pingsan di ruangan itu.
Haruto masuk ruangan itu, menemukan Jeongwoo yang masih menutup mata. Jangan lupakan Infus yang menancap di tangannya, dan juga perban yang melilit di kepalanya. Lengan Jeongwoo bahkan juga ikut di perban.
Haruto menyipit, melirik ke arah pintu. Mencoba menerawang dan membayangkan wajah Jaehyun yang bilang padanya Jika Jeongwoo hanya luka kecil.
Apanya yang kecil hah?!!
Tolong tahan Haruto, sedang emosi dia .
Berjalan pelan di dekat brankar Jeongwoo lalu berdiri tepat di samping Tubuh yang masih tergolek Pingsan.
Tangan Haruto terulur untuk mengelus surai Jeongwoo, Tersenyum kecil lalu mengecup pelan luka di Dahi Jeongwoo.
" Cepat bangun sayang" Bisiknya lirih.
Menatap intens mata Jeongwoo yang masih terpejam. Haruto lantas membola saat mata itu bergerak, lalu tak lama terbuka hingga iris sebening samudera itu yang awalnya bersembunyi di balik Kelopak mata kini tengah tampak .
" Hai sayang "
Jeongwoo tersenyum, tangannya hendak menyentuh Haruto Namun meringis saat merasakan Begitu nyeri tubuhnya.
" Jangan banyak bergerak oke ??"
Jeongwoo hanya mengangguk, lalu dirinya melirik air putih yang ada di atas nakas. Tangannya dengan pelan terulur untuk mengambil air. Karena demi apapun dirinya haus.
Namun belum sempat tangannya menggapai air. Ada tangan lain yang sudah mengambil air itu lebih dulu.
" Jangan banyak bergerak Jeongwoo"
Haruto menyodorkan sedotan, agar Jeongwoo bisa minum tanpa harus bangun .
" Sudah ??"
Jeongwoo menyahut ' iya ' dengan lirih. Karena sungguh entah kenapa tenggorakan nya terasa sakit membuat suaranya begitu sulit untuk di keluarkan .
Saat dirinya hendak menutup mata, lantas dengan cepat Juga dirinya kembali melebarkan matanya.
" Ada apa sayang ?" Tanya Haruto heran
" Bang Yoonbin??"
Haruto langsung mendatarkan wajahnya, dirinya kini memicingkan matanya. Menatap tak suka pada Jeongwoo karena pembahasan ini.
" Ouh aku tak tau "
Jeongwoo tertegun saat Haruto berujar dingin. Terakhir kali Jeongwoo ingat Haruto berujar dengan nada itu adalah dulu, saat Haruto masih belum bisa menerima dirinya.
" Aku harus melihat keadaan bang Yoonbin "
Jeongwoo hendak turun dari brankar namun dengan cepat Haruto menahan. Jeongwoo mendongak menatap wajah Haruto dan kaget saat Haruto menatapnya dengan tatapan tajam seperti dulu
" Kamu harus istirahat"
Kata itu penuh penekanan, Haruto kembali membaringkan tubuh istrinya ke brankar, setelah itu mengecup kening Jeongwoo.
Jeongwoo hanya menatap penuh bingung saat tiba-tiba Haruto keluar ruangan jangan lupakan jika Haruto menutup pintu dengan sedikit kencang.
" Haruto kenapa sih ??"
TBC
.
.
.
.
.Hehehe
Dikit aja ya...
Sibuk Zi tuh.
Sebenarnya gk ada niatan Up hari ini karena ada sesuatu yang harus di selesaikan secepatnya. Cuma yah gak papa lah ya.
Up lah tapi beberapa kata gitu.
Mungkin nih. Mungkin tapi. Bakal ada kejutan di Chapter selanjutnya.
Jadi di nanti ya
Eh tapi kemungkinan bakal jadi, dan gak bakal jadi juga.
Salam Zi, istrinya Taeil NCT mwuahh...
.
.
.
.
.Hehehe

KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE LIFE || Hajeongwoo
Teen FictionHaruto yang setia nunggu Jeongwoo bersama buah Hati mereka. Sedangkan Jeongwoo yang tak Ingin kembali, takut dunia tak kembali berpihak dalam hidupnya. Takut melawan kenyataan jika Dunia akan kembali mempermainkan nya. ----------------------- Tentan...