05

2.4K 380 58
                                    

Hehehehe...Aku mau ngomong..jujur aku lebih suka kalian Koment...suka aja gitu..bacain koment kalian...jadi mohon komentarnya

Aku ngemis  ^_^

.
.
.

Haruto tersenyum, dirinya kini sedang di taman rumah sakit. Matanya dari tadi tidak berhenti menatap keluarga yang berada tak jauh darinya.

Keluarga itu lengkap. Meskipun sang Ibu yang harus duduk di kursi roda namun mereka bisa merasakan kebahagiaan itu.

Haruto tersenyum miris saat menyadari kehidupannya. Kehidupannya yang jauh dari kata bahagia. Namun, Haruto tak akan menyalahkan takdir. Ini semua salahnya, salahnya yang berkhianat.

Haruto ingat , saat wanita yang begitu di puja nya dulu entah pergi kemana saat dirinya tengah sakit. Mengharuskan Jeongwoo yang di bencinya merawatnya tulus tanpa mengeluh sedikit pun.

Hingga dimana hari itu lah dirinya mulai menerima Jeongwoo.

Flashback on

" Sayang "

Panggil Haruto.

Dirinya menoleh kan kepala ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan istri nya.

" Aku di sini " suara lain menjawab .

Haruto tersenyum lega saat sang istri dengan perut  besar itu tampak baik-baik saja.

" Hey kenapa berjalan??, Bukannya aku menyuruhmu untuk diam hmm??"

Haruto berujar lembut, memeluk sang istri dari belakang dan menempatkan dagunya di bahu sang istri.

" Aku tidak papa Haruto, lagipula aku bosan jika harus berada di kasur seharian "

Protes Jeongwoo.

" Hey kandungan mu sudah 8 bulan, tolong mengerti lah "

Haruto berbicara dengan nada merajuk. Membuat Jeongwoo menghela nafas. Semenjak dirinya dan Haruto yang berbaikan sebelum dirinya mengandung Haruto memang sudah posesif seperti ini. Apalagi kini Jeongwoo di tambah Hamil membuat ke posesifan Haruto semakin menjadi.

Di mulai Jeongwoo yang tak boleh melakukan apapun . Hanya berdiam diri di kamar, dan hanya boleh makan dan tidur saja.

Kalau mandi juga Jeongwoo harus di antar oleh Haruto. Takut-takut jika sang istri kepeleset di Kamar mandi.

" Ayo kembali ke Kamar, biar bibi yang menyelesaikan ini "

Haruto merebut paksa apa yang barusan Jeongwoo pegang. Menarik pelan sang istri. Namun, tampaknya sang istri memberontak.

" Akhhh Haruto turunkan aku "

Jeongwoo berteriak terkejut saat Haruto menggendong nya ala Bridle style.

" Husst diam, mangkanya sayang jangan membantah. "

Haruto berbicara tidak menatap Jeongwoo. Pandangannya fokus ke depan takut-takut jika Dirinya memandang kemanisan Jeongwoo akan membuat dirinya tak bisa fokus dan bisa saja mereka akan jatuh.

MARRIAGE LIFE || HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang