Aksa yang mendengar ucapan Fiko punhl hanya bisa terdiam, ia sangat merutuki kebodohannya.“Sudah tidak bisa menahan hmm?” goda Fiko.
“Sudahlah Pa!” geram Aksa.
“Hahaha dasar Aksa, Mama tahu istrimu sangat cantik, tapi kontrollah nafsumu itu,” ujar Mikeyla.
“Mama berisik sekali,” ucap Aksa. “Ambilkan plester.”
“Menutupinya dengan plester, hm?” tanya Fiko.
Aksa tidak memedulikan ucapan kedua orang tuanya, ia pun segera menarik lengan Zeline dan membawanya pergi.
“Ayo.” Ajak Aksa.
Zeline mengangguk dan mengikuti Aksa.
♦♦♦
“Tuan, ini plester yang Anda minta.”
“Terima kasih, kau boleh pergi,” ucap Aksa.
Pelayan itu pun menunduk sopan lalu pergi.
“Duduk!” ujar Aksa terdengar seperti perintah.
Zeline menuruti perkataan Aksa, ia pun mendudukkan dirinya di sofa yang ada di belakangnya, sedangkan Aksa mulai berjongkok di hadapan Zeline.
Apa yang mau dia lakukan? Batin Zeline.
Aksa membuka plester itu dan memasangnya di leher Zeline untuk menutupi kiss mark yang ia buat tadi.
Dari sana Aksa bisa melihat dengan jelas belahan dada Zeline, hal itu membangunkan sesuatu dalam dirinya.
Sialan! Mengapa gadis ini sangat menggoda? Batinnya.
Acara pernikahan pun akhirnya selesai, semua orang telah kembali ke rumah masing-masing menyisakan Zeline dan Aksa yang akan menginap di kamar hotel.
“Mama dan Papa akan pulang, kamu baik-baik di sini ya Sayang?” ujar Jovanka sembari mencium kening putri bungsunya sayang.
“Kalau ada apa-apa telepon Papa,” ucap Keenan.
“Iya, Mama dan Papa berhati-hatisl saat pulang nanti ya,” ucap Zeline.
Kedua orangtuanya mengangguk dan pergi dari hadapan Zeline. Kini Zeline harus kembali ke dalam kamar hotel yang akan di tempatinya malam ini bersama Aksa, suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selembar Surat Kontrak || TERBIT
RomanceZeline Zakeisha harus menikahi Aksa Alvaro Zachary demi menutupi kenyataan bahwa Kakak perempuannya melarikan diri tepat di hari pernikahan. Tak pernah Zeline sangka, pernikahan penuh cinta yang selalu ia dambakan bersama laki-laki yang ia cintai ju...