“Ada apa?” tanya Aksa acuh.
“Nyonya sekarang menjadi desainer, memiliki butik di beberapa tempat, karyanya menjadi terkenal semenjak 11 bulan ini, dan dia sangat sukses.”
“Lalu?”
“Tidak ada Tuan.”
“Ingat baik-baik Oliver, jika ada sesuatu yang tidak penting seperti hal ini, kau tidak perlu melaporkannya padaku, aku rasa kau tahu bukan aku tidak tertarik dengan urusannya.”
“B-baik Tuan!”
“Pergilah.”
Oliver mengangguk, ia pun berbalik dan pergi meninggalkan Aksa di tempat, Oliver merutuki kebodohannya, ia seharusnya tahu jika tuannya itu sangat membenci istrinya.
Setelah kepergian Oliver, Aksa menaruh kembali berkas yang tadi ia pegang tadi, ia mulai memutarkan kursinya ke arah jendela.
“Aku tidak percaya kau bisa melakukan peranmu dengan baik Nyonya Zachary.” Gumam Aksa.
Tangan Aksa terulur mengambil ponsel di sakunya, ia mulai membuka ponsel itu dan mencari berita tentang Zeline, beberapa saat kemudian ia pun akhirnya menemukannya.
Aksa membulatkan matanya sempurna melihat Zeline yang sekarang, sungguh jauh dari yang terakhir kali ia lihat.
Zeline yang sekarang justru lebih seperti wanita dewasa yang elegan, tatapan yang tenang namun serius, nada bicara yang serius. Tanpa disadari Aksa mulai tersenyum menatapnya.
“Menarik.” Gumam Aksa dengan smirknya.
***
“Oliver, bawakan aku jalang-jalang!” Perintah Aksa.
“Sesuai yang Anda minta Tuan!”
Oliver menunduk dan segera pergi dari ruangan, beberapa saat kemudian Aksa pun kembali membaca berkas-berkas di hadapannya.
15 menit berlalu, ponsel Aksa tiba-tiba berdering menampilkan nama Oliver di layar. Langsung saja Aksa mengangkatnya.
“Tuan maaf saya lama, saya sudah membawa mereka, Anda ingin saya membawa mereka ke ruangan Tuan atau langsung ke apartemen?”
“Kau lama aekali! Lain kali aku tidak mau hal ini terulang kembali!”
“Baik Tuan! Maaf.”
“Bawa mereka ke apartemen, 10 menit lagi aku sampai!”
“Baik Tuan.”
Tutt, tuttt.
Ponsel dimatikan sepihak oleh Aksa, langsung saja Aksa berdiri merapikan jasnya lalu bergegas menuju apartemen. Ia akan memuaskan dirinya malam ini.
Sesampainya di sana, langsung saja Aksa menarik jalang yang sudah ia booking itu ke ranjangnya.
“Ah Tuan pelan-pelan,” ucap jalang itu manja.
“Diam, sebaiknya kau menikmatinya, puaskan aku maka aku akan memberikan yang kau mau.”
“Tuan, itu sudah tugasku.”
Mendengar ucapan itu, Aksa pun menampilkan smirknya dan langsung menindih tubuh jalang di depannya.
Srak.
“Ahh ... Tuan kau ini kasar sekali, aku paling suka tipe sepertimu.”
Aksa merobek pakaian yang dikenakan oleh jalang itu, kini jalang di depannya ini hanya memakai bra dan celana dalam saja, itu semua semakin membuat Aksa tidak tahan menahan gairahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selembar Surat Kontrak || TERBIT
RomanceZeline Zakeisha harus menikahi Aksa Alvaro Zachary demi menutupi kenyataan bahwa Kakak perempuannya melarikan diri tepat di hari pernikahan. Tak pernah Zeline sangka, pernikahan penuh cinta yang selalu ia dambakan bersama laki-laki yang ia cintai ju...