Hai, apa kabar? aku harap kalian semua baik-baik aja ya. 0h ya,Happy New Year! Ngga berhenti aku ucapin terima kasih buat semua teman-teman yang sudah bersedia untuk membaca cerita pertama aku ini. Maaf ya masih sering telat update, karena emang ada banyak banget kesibukan akhir-akhir ini. Jangan lupa untuk selalu vote dan comment cerita ini ya! I love you guys, be safe everyday!
Bonus pic! Mars Alexander
Happy Reading
Karena kamu, adalah orang yang sejak awal aku tunggu kehadirannya dan yang aku pinta kedatangannya pada semesta.
***
Setelah dirasa Alula sudah cukup tenang, Mars membawa gadis itu dan mengajaknya ke taman. Udara di sekitar taman begitu sejuk, bukan hal mudah menemukan tempat seperti ini di antara hiruk piruk kota yang penuh polusi.
Mereka berdua menuju bangku taman yang berada tepat dibawah pohon. Keduanya duduk sembari menikmati udara serta langit sore. Hari ini memang cuaca tidak begitu panas, sangat cocok untuk menghabiskan waktu di luar ruangan, menikmati jalanan kota atau pergi ke taman seperti orang-orang yang Mars lihat tidak jauh darinya sekarang.
Di sampingnya, gadis itu sepertinya sudah merasa lebih baik. Ya Alula, Mars sengaja membawa Alula ke sini agar setidaknya gadis itu dapat melupakan masalahnya sejenak. Entahlah, ada rasa ingin melindungi yang begitu besar dalam diri Mars untuk gadis itu. Rasanya, ada banyak rahasia yang Alula coba simpan dan sembunyikan sekarang.
Gadis itu tidak baik-baik saja. Jauh berbeda dengan Alula biasanya, gadis cerewet seperti awal ia kenal. Ia ingin Alula baik-baik saja, ia ingin mengetahui segala hal tentangnya. Dia tidak ingin meninggalkan Alula sendirian, sebab ditinggalkan adalah hal yang paling Mars benci di dunia. Cukup dirinya, dia tidak ingin ada orang lain lagi yang merasakan hal demikian.
"Udaranya sejuk, gue baru tau kalau ada taman di dekat sini. Padahal ini bukan kali pertama gue lewat jalan ini," ucap Mars.
"Iya, di sini tenang banget ya Mars. Mulai sekarang, aku bakal rajin-rajin ke sini," balas Alula menimpali.
Mars tersenyum singkat, "Boleh, kapanpun lo mau ke sini, lo bilang gue ya. Gue yang bakal temenin lo di sini."
Alula menatap Mars tepat di bola mata cowok itu, Mars baik. Cowok itu begitu perduli padanya. Meski keduanya baru saling mengenal, namun Alula tahu bahwa Mars adalah laki-laki yang dapat dipercaya. "Kamu ngga keberatan?" tanya Alula.
Mars menggelengkan kepalanya, mengelus rambut panjang Alula pelan. "Ngga, lo ngga ngerepotin sama sekali. Mulai sekarang, kalau lo mau kemana-mana, jangan sungkan buat bilang ke gue ya. Semuanya, apapun yang lo rasain, lo bisa cerita dan bagi ke gue. Mungkin gue ngga bisa kasih lo solusi yang baik, tapi gue pastikan gue bakalan ada buat jadi tempat lo cerita," ungkap Mars pada Alula.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELRIGEL
Teen Fiction"Apa salah jika aku mencintai pacar dari sahabatku sendiri?" - Alula Elara Galexia Agatra "Dia hanya masa lalu, orang biasa yang pernah mengisi hari-hariku." - Daffa Aric Elrigel "Apa aku terlalu baik? Membiarkan mereka berjumpa sama saja dengan me...