hai aku balik lagi hihi
gimana kabarnya? jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan kalian ya!
jangan lupa buat tinggalin vote dan commentnya juga ya, biar aku semakin semangat buat update cerita ini :)
Oh ya, temen-temen bisa juga baca cerita kedua aku, judulnya Naufal Albian. Yuk simpan di library nya, dijamin bakalan seru.
Happy Reading
Ternyata sulit ya, sulit buat pura-pura ngga cinta kamu. Sulit buat harus terus-terusan ngga perduli kamu, sesulit itu ternyata. Benar ya, jatuh cinta sendirian sekaligus diam-diam itu ngga pernah mengenakkan. Selain harus pura-pura tegar, kita juga dituntut untuk pura-pura bahagia, saat tahu fakta bahwa ternyata mau sampai kapanpun ditunggu, dia ngga akan pernah menjadi milik kamu.
***
Sesuai dengan apa yang telah direncanakan satu bulan lalu. Hari ini SMA Galesha akan mengadakan study tour ke kota Bandung. Mereka akan menginap selama tiga hari di sana. Semua murid begitu antusias pagi ini, sebab study tour merupakan acara tahunan yang selalu diadakan di sekolah mereka.
Tak seperti biasanya, pagi ini semua murid datang tepat waktu. Mereka begitu kompak berkumpul di lapangan. Pagi itu cuaca seakan mendukung kegiatan mereka.
Seperti tak terjadi apa-apa, baik Alula maupun Jasmine, keduanya akrab seperti biasanya. Mereka seakan lupa mengenai kejadian kemarin. Meskipun rasa penasaran menghantui pikiran Jasmine, namun ia tidak ingin bertanya terlalu jauh.
Mereka berlima kompak mengenakan topi berwarna lilac yang dipesan langsung karena permintaan dari Cindy. Saking antusiasnya dengan kegiatan ini, Cindy berulang kali menghubungi mereka agar tidak terlambat datang ke sekolah.
Sesuai arahan dari kepala sekolah dan juga guru di SMA Galesha, mereka diminta untuk naik ke bus yang telah dikelompokkan berdasarkan kelas masing-masing.
Sayangnya, kali ini kelas mereka tidak tergabung di bis yang sama. Jasmine dan Alula harus terpisah dari Cindy, Angel dan juga Via. Meskipun Cindy sempat melayangkan protes serta memohon pada pak Arif agar meyatukan mereka di satu bus yang sama, namun hal itu tidak sama sekali diindahkan oleh pak Arif. Karena baginya, apa yang telah ditetapkan oleh para guru serta panitia yang terlibat dalam kegiatan study tour ini, semuanya harus sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
Akhirnya, meskipun dengan berat hati mereka beranjak ke bus masing-masing. Alula dan Jasmine duduk berdua, mereka mengambil tempat duduk yang berada di tengah-tengah. Namun, entah ini kabar baik atau buruk, secara kebetulan bus yang mereka tumpangi sekarang tergabung dengan kelas Rigel. Yap, hal itu baru mereka sadari ketika tanpa diundang Rigel telah berdiri di samping Jasmine, dan hal itu berhasil mengagetkan kedua gadis cantik itu.
Sungguh, mereka memang tidak terlalu memperhatikan kondisi sekitar serta dengan kelas mana mereka tergabung. Karena jujur saja baik Alula maupun Jasmine, keduanya tidak terlalu memperdulikan hal itu. Mereka bahkan sudah sibuk membahas mengenai bagaimana serunya jika nanti telah sampai di tempat tujuan.
Mengetahui jika sang kekasih satu bus dengannya, Jasmine langsung girang bukan main. Ia langsung berdiri menyambut kehadiran Rigel yang mungkin telah lama mengawasi mereka.
"Kamu di bus ini juga? Serius deh, aku kaget banget pas tau kita satu bus," ungkap Jasmine pada Rigel.
"Iya, sengaja aku yang minta sama pak Arif tadi," balas Rigel santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELRIGEL
Ficção Adolescente"Apa salah jika aku mencintai pacar dari sahabatku sendiri?" - Alula Elara Galexia Agatra "Dia hanya masa lalu, orang biasa yang pernah mengisi hari-hariku." - Daffa Aric Elrigel "Apa aku terlalu baik? Membiarkan mereka berjumpa sama saja dengan me...