Bagian Empat

1.1K 90 8
                                    

Jangan lupa tandain kalau ada typo nya ya!

Happy Reading💜

Tak ada yang bisa aku lakukan selain memendam perasaan dan memohon pada Tuhan agar kamu memiliki perasaan yang sama.

***

"Pulang sekolah nanti kita latihan basket, dan lo jangan sampe telat lagi. Anak-anak pada kesel sama lo karena terlalu lama nunggu!" ancam Alan pada Rigel yang memang sering terlambat jika mereka ada janji akan latihan basket.

"Rigel mah kebiasaan! Selalu sibuk sama dedek Jasmine. Sampe lupa sama akang," timpal Arka sambil memasang wajah sok imut dan mengerling manja pada Rigel.

Sesaat setelah Arka mengatakan itu, tanpa dia sadari Rigel telah bersiap melemparkan pulpen untuk membalas ucapan Arka yang membuatnya ingin muntah. Akang? Akang dari hongkong?!

Dan lemparannya tepat sasaran. Pulpen itu mendarat dengan sempurna di kening Arka yang langsung dihadiahi pelototan tajam dan ringisan dari mulut Arka.

"Gila lo! Sadis amat jadi orang. Kalau pulpen nya ngelukain muka gue gimana? Entar kadar kegantengan gue ilang lagi!" protes Arka.

"Lo lebay banget si jadi cowok, geli gue," balas Rigel

"Gini nih kalau ada orang yang suka iri, nggak akan pernah mau dia ngakuin kalau temannya ini punya kadar kegantengan yang tinggi."

"Oh ya?" tanya Rigel menyahuti.

"Iya dong! Jadi lo nggak boleh kayak gitu sama temen sendiri!" jawab Arka ngegas.

"Lo bener." Rigel mengangguk setuju. "Tapi masalahnya, emang lo temen gue?" sahut Rigel sambil berlalu meninggalkan Arka yang langsung melemparkan botol plastik mineralnya pada Rigel. Dasar Rigel kamprett!

***

Hari ini Alula lebih memilih menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan sekolah. Mencari buku biologi untuk ia pelajari demi mempersiapkan ujian sekolah nanti.

Menghabiskan waktu di perpustakaan membawa ketenangan tersendiri bagi Alula. Jujur, Alula bukanlah tipikal orang yang kutu buku, bahkan bisa dihitung dengan menggunakan jari berapa kali Alula menginjakkan kakinya di tempat ini. Jarang sekali.

Entah mimpi apa yang membuat Alula mau repot-repot ke tempat ini hanya untuk mencari buku paket biologi dan mengorbankan jam istirahatnya yang berharga tanpa pergi ke kantin.

Entahlah, tapi untuk sekarang Alula ingin memanfaatkan waktunya dengan belajar  sebaik mungkin agar nanti mendapatkan nilai yang memuaskan.

Dan sepertinya perpustakaan akan menjadi salah satu tempat favoritnya sekarang, sebab di sini adalah satu-satunya tempat yang jauh dari keramaian. Memberikan ketenangan juga kedamaian.

Untuk sekarang Alula hanya ingin berdiam diri, melupakan sejenak masalah yang membuat kepalanya ingin pecah. Sekiranya jika Alula berada di sini kemungkinan untuk bertemu dengan orang itu sangat kecil. Ya, alasan utama selain karena ingin belajar yaitu karena Alula tidak ingin bertemu dengan Rigel. Dia lebih memilih untuk menghindar sekarang. Dia tau betul, mungkin Jasmine beserta temannya yang lain sedang menghabiskan waktu bersama Rigel juga yang lain.

ELRIGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang