Hai semua, seneng banget bisa update sekarang hihi. Oh ya jangan lupa buat vote dan commentnya ya! be safe everyday :)
Happy Reading
Maaf ya, maaf masih suka kamu sampai sekarang.
***
"Jasmine, Rigel berantem! Dia lagi di lapangan basket. Lo cepat ke sana deh, anak-anak udah pada ngeliatin semua," teriak Salma teman satu kelas mereka.
Sontak saja, baik Jasmine, Alula, Cindy, Angel dan juga Via yang pagi ini sedang berkumpul di dalam kelas mereka langsung menuju ke lapangan basket sesuai dengan informasi yang mereka dapatkan.
Mereka berjalan tergesa dan tidak memperdulikan keadaan sekitar. Ini memang bukan pertama kali bagi Jasmine melihat Rigel berkelahi di sekolah. Sebab sebelum kejadian ini pun, dia kerap kali mendapati hal demikian. Ya, bisa dibilang bahwa Rigel merupakan salah satu siswa pembuat onar di sekolah mereka. Tak terhitung sudah berapa kali cowok itu keluar masuk ruang BK dan rata-rata hampir dengan kasus yang sama.
Tak menunggu waktu lama, kelima nya telah sampai di lapangan basket utama sekolah. Para murid SMA Galesha telah berkumpul di sana. Beberapa dari mereka menyoraki dan seolah mendukung perkelahian antar keduanya.
Di depan mereka, ada Rigel dan juga Mars yang masih asik menyerang satu sama lain. Keduanya seakan lupa di mana mereka sekarang. Pukulan bertubi-tubi menghantam tubuh mereka masing-masing. Alula yang melihat kejadian itu pun terkejut bukan main.
Mars, laki-laki itu berkelahi dengan Rigel. Entah apa yang menjadi permasalahan sehingga keduanya bertengkar hebat. Jasmine yang kala itu ada dihadapan mereka langsung mencoba menghentikan keduanya.
"Rigel stop! Berhenti sekarang!" teriakan Jasmine membuat Rigel menghentikan pukulannya pada Mars. Keduanya terdiam ketika menyadari jika kini mereka telah menjadi tontonan para murid di SMA Galesha.
Jasmine langsung menghampiri Rigel. Baik Rigel maupun Mars memang mempunyai kekuatan yang sama. Luka yang Rigel dapatkan pun tak jauh berbeda dengan Mars. Meskipun keduanya mempunyai hubungan yang tidak baik, namun ini kali pertama mereka terlibat pertengkaran hebat.
"Kamu luka Rigel. Udah berapa kali aku bilang buat ngga usah berantem dan kelahi sama orang lagi, tapi kamu ngga pernah dengerin ucapan aku itu. Aku khawatir sama kamu, tolong ngerti. Semuanya ngga harus diselesaikan dengan cara berantem kayak gini," ucap Jasmine.
Rigel menyugar rambutnya yang berantakan, merapikan pakaiannya dengan tenang. "Maaf bikin kamu khawatir," ungkap Rigel pelan.
"Kamu tau kan kalau aku khawatir, terus kenapa kamu ulangi lagi?" tanya Jasmine.
"Biasa masalah cowok."
"Rigel, apa kamu ngga malu? Sekarang kamu jadi tontonan di sini. Aku yakin, bentar lagi pasti bu Mifta bakal panggil kamu ke ruang BK lagi."
"Kamu ngga usah khawatir. Aku bisa tangani ini," ucap Rigel menenangkan.
Di lain sisi, Alula yang melihat Mars kala itu langsung menghampirinya. Hal itu tak luput dari perhatian semua orang yang berada di sana. Tak banyak dari mereka yang heran mengapa Alula melakukan hal itu. Sebab yang mereka ketahui, selama bersekolah di SMA galesha Mars bukanlah tipikal orang yang kerap bergaul dengan orang lain. Cowok itu kerap kali menghabiskan waktu sendiri. Bahkan mereka sangsi bahwa Mars mempunyai teman di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELRIGEL
Teen Fiction"Apa salah jika aku mencintai pacar dari sahabatku sendiri?" - Alula Elara Galexia Agatra "Dia hanya masa lalu, orang biasa yang pernah mengisi hari-hariku." - Daffa Aric Elrigel "Apa aku terlalu baik? Membiarkan mereka berjumpa sama saja dengan me...