Seorang lelaki beralis mirip camar bersama tiga lelaki menatap tugu pemakaman. Salah satu dari mereka menaruh bunga di pemakaman itu.
"Semoga kau bahagia disana."
"Terima kasih atas segala yang kau berikan dalam kenangan hidupku," ucap seorang lelaki beralis mirip camar.
"Kau tidak perlu khawatir, Mark akan selalu kujaga dan membuatnya bahagia," gumam salah satu lelaki tersebut.
Melihat itu, mereka jadi teringat kejadian tiga bulan lalu. Dia bukan hanya orang berharga bagi Mark, melainkan dia juga lah yang selalu berada di dekatnya. Dia yang selalu khawatir terhadap Mark saat masuk ke kampus.
Bukan hanya itu, dia juga yang selalu mengajak Mark ke taman. Siapa sangka, dia akan pergi. Namun setidaknya dia meninggalkan sedetak kehidupan dalam jantung Mark.
Mereka semua tersenyum menatap tugu pemakaman itu. Sesekali ingatan itu juga terlintas segar di lelaki berbadan kekar dan tinggi.
Dialah yang melihat kejadian malam itu. Malam itu, detik - detik keajaiban terjadi.
Flashback On.
"Mark dia-"
Saat itu Taeyong pergi entah kemana. Lalu Jaehyun baru saja mendengar sepenggal kalimat Doyoung ia begitu syok dan pergi dari sana.
"Bagaimana keadaan Mark? Katakan!" ucap Yuta.
"Dia sangat kritis dan memerlukan pendonor dengan cepat."
Yuta terlihat putus asa dengan keadaan itu. Jaehyun dan Johnny sama sekali belum mendengar sepenggal kalimat Doyoung sudah pergi. Lalu apa yang harus dilakukan?
"Haruskah aku yang melakukannya?" ucap Yuta sambil memegang dadanya.
Di sisi lain Johnny mengejar Jaehyun ke luar rumah sakit. Bahkan tidak ada yang sadar kemana perginya Taeyong, Johnny hanya fokus mengejar Jaehyun.
Entah kenapa Jaehyun malah berlari hingga ke tengah jalanan. Untungnya malam itu hanya sedikit kendaraan yang lewat. Ia pun berhenti di tengah jalanan.
"Jaehyun!!! Kau harus kuat menerima kenyataan itu, kemarilah! Kau tidak sendirian, masih ada aku kan? Mark pasti sedih jika kau seperti ini!" teriak Johnny.
"Apa kau tahu, masih ada kemungkinan Mark selamat! Kau harus tahu itu!" lanjutnya.
Jaehyun jadi ingat kemungkinan itu. Tapi hal itu apakah mungkin. Ya... Hal itu mungkin terjadi, jika ia....
Tiba - tiba saja sebuah mobil melaju kencang. Jaehyun tidak sempat untuk menghindar. Seketika saja mobil itu mementalkan tubuhnya dan terjatuh membentur aspal yang keras.
Ternyata pengemudi mobil tersebut hilang kendali karena terlalu banyak minum beralkohol.
"Jaehyun!!!"
Seketika saja orang - orang mengerumuninya dan sebagian lagi menangkap pelaku yang menabrak Jaehyun. Dan disaat itulah, Taeyong yang awalnya akan pulang melihat kakaknya Mark ditabrak di dekat rumah sakit. Pada akhirnya, Taeyong mengurungkan niatnya untuk pulang dan memilih menyelamatkan Jaehyun.
***
"Dok denyut nadinya mulai tidak terasa."
Jaehyun berada di ruang operasi. Pada akhirnya dua bersaudara tersebut harus mengalami masa kritis bersama.
Yuta, Johnny, dan Taeyong sangat panik dengan hal itu. Mark tengah sekarat, lalu disisi lain Jaehyun juga kritis.
"Lukanya cukup dalam, tapi dia masih bisa selamat."
Di tengah - tengah saat operasi dijalankan, Jaehyun sadar dan memberi aba - aba dengan tangannya. Ia tidak sanggup bicara, tapi ia menunjuk pulpen dan kertas yang dipegang oleh perawat.
"Ada yang ingin kau sampaikan?" tanya dokter tersebut.
Karena sulit untuk bicara, akhirnya dokter tersebut membuka alat nafas bantuan itu dan dokter itu mendekatkan telinganya pada Jaehyun.
Dokter tersebut terbelalak."Apa kau serius? Tapi kau masih bisa selamat."
Tapi nampaknya Jaehyun serius dengan hal itu. Lalu Dokter tersebut memberikan kertas dan pulpen itu pada Jaehyun. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya ia menulis pesan untuk seseorang, Jaehyun hanya menulis satu huruf. Yaitu 'M'.
Dokter tersebut pun menangguk dan memberikan surat untuk ditandangi oleh Jaehyun. Itu menandakan bahwa Jaehyun akan mendonorkan jantungnya pada Mark. Namun Jaehyun hanya memberikan cap yang berasal dari darahnya.
Dari sanalah keajaiban itu terjadi. Entah kenapa Jaehyun merasa senang jika Mark hidup kembali. Walaupun ia tidak bisa melihat Mark secara langsung, tapi ia bisa melihatnya dari atas sana.
Flashback Off.
Mark mengusap air matanya. Ia tidak akan menyangka kakaknya akan melakukan hal seperti itu.
"Sudahlah tidak perlu sedih, nanti Jaehyun juga ikut sedih." Johnny menepuk bahu Mark sambil tersenyum.
"Kau tidak sendirian lagi Mark, kami selalu ada di sampingmu begitu juga hyungmu," ucap Taeyong. Lalu Yuta dan Taeyong berdiri di samping Mark.
"Terimakasih Jaehyun hyung."
Angin menghembus dan menerbangkan dedaunan di sekitar area pemakaman. Dan berakhir sudah kisah ini. Mark kembali.
Sama seperti judul kisah ini,
I'm Back.
END.
NOTE : KISAH INI HANYA FIKSI SEMATA. KISAH INI HANYA IMAJINASI YANG TERTUANG MENJADI TULISAN
--------
Kali ini cerita jen yang pertama bener bener tamat :)
Maaf ya kalo endingnya seperti ini.Makasih ya bagi yang baca karya jen yang pertama dari awal sampai akhir. Semoga kalian suka dengan cerita karya jen yang pertama. Maaf juga kalo banyak typo di setiap chapter, karena Jen masih pemula ^_^
Makasih juga yang udah meramaikan cerita ini dengan vote dan komen kalian. Makasih ya^_^
Sekian dulu dari jen.
Sampai jumpa lagi di karya jen berikutnya.Bye bye
Salam hangat
Jen
TAMAT
smuthiemarkeu_ 30/12/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Back [Taemark]✓
FanfictionSatu - satunya harapan lelaki beralis camar itu adalah bisa lebih lama lagi di dunia ini. ---- Start : 27 April 2020 End : 30 Desember 2020 ©smuthiemarkeu_