“Taeyong?”
“Yuta ngapain lo disini?” ucap Taeyong.
“Seharusnya gua yang nanya kayak gitu!” ucap Yuta menyerang balik.
Mereka berdua saling tatap muka, sampai akhirnya Taeyong mundur dan merasa dirinya enggan untuk menatap Yuta saingannya itu.
“Jawab pertanyaan gua dulu!” ucap Taeyong pada Yuta.
Yuta menoleh ke sekitar. Yuta berharap tidak ada yang melihatnya mengintip rumah Mark. Namun sepertinya Mark tidak ada di rumah, yang ada hanya Johnny yang lagi nyapu di depan rumahnya. Tetapi Johnny tidak merasakan kehadiran Yuta dan Taeyong.
Yuta menarik Taeyong ke sebuah pohon besar dan rindang agar tidak dilihat oleh siapapun. Tetapi mereka malah meninggalkan mobilnya di dekat rumah Mark. Johnny melihay dua mobil misterius yang parkir di depan rumahnya itu, Johnny hanya mengedikkan bahu dan masuk ke dalam rumah.
Ketika mereka berdua berdiri di bawah pohon rindang, perdebatan diantara mereka tak dapat dihindari.”Lo maunya apa sih ikutin gua?” tanya Yuta.
Yuta memegang kerah baju Taeyong.”Yaelah santai aja. Gua kan bebas mau ngikutin lo atau lo ngikutin gua gak ada yang ngelarang kan?” ucap Taeyong balik sembari melepaskan tangan Yuta yang memegang kerah bajunya.
“Jawab pertanyaan gua dulu, baru gua pergi,” ucap Taeyong.
“Gua mau ngelihat keadaannya Mark aja,” jawab Yuta dengan nada rendah.
“Hah? Apa?” Taeyong terkejut mendengar jawaban Yuta.
“Lo peduli sama anak aneh itu? Baru satu hari dia masuk kampus, eh sekarang gak masuk lagi. Itu gak aneh namanya?” ucap Taeyong meremehkan Mark.
“Lo gak seharusnya mengatakan itu. Mark itu orang yang baik, dan pasti ada sesuatu sehingga Mark tidak masuk hari ini,” jelas Yuta.
Taeyong sama sekali tidak peduli dengan itu.”Mau gimanapun gua tetep gak peduli sama Mark aneh itu,” ucap Taeyong.
Mendengar itu membuat Yuta marah dan bermaksud memukul Taeyong, tapi ia malah mengurungkan niatnya entah kenapa.”Tunggu apa lagi? Ayo pukul gua!” ucap Taeyong.
“Tidak. Suatu hari nanti gua yakin lo bakal luluh sama Mark, gua yakin. Bagi gua ketika pertama kali melihatnya adalah ketulusan hatinya. Lo harus bisa baca itu dari matanya,” ucap Yuta.
Taeyong terdiam menatap Yuta. Yuta nampaknya serius mengatakan itu. Kemungkinan besarnya Yuta seperti peduli dengan Mark.
Tak lama kemudian seseorang memarkirkan mobilnya di dekat rumahnya. Sepertinya itu adalah Taeil, dan ia berhenti di depan rumahnya. Taeil tidak sengaja melihat Taeyong dan Yuta berdiri di bawah pohon, bahkan saling tatap wajah. Hal itu membuat pikiran negatif muncul di benak Taeil.
“ckck...”
Taeil geleng kepala, lalu menghampiri mereka berdua. Kemudian Taeil memperingatkan mereka tentang sesuatu.”Woy kalau mau mojok, ya jangan disitulah. Cari tempat dong! Gak malu apa diliatin orang?” ucap Taeil sembari nutup – nutup wajahnya dengan dua tangannya, karena malu melihat itu.
“Lo ngapain disini?” tanya Yuta pada Taeil.
“I-ini bukan kayak dipikiran lo itu... Ini...” lanjut Taeyong.
“Udah cukup. Gua tahu kalian gay kan? Terus mojok disitu. Gak malu apa? Pulang aja sana husshush...” ucap Taeil sambil mengusir seperti mengusir hewan.
“Kalo gak, cari tempat lain yang aman sana!” lanjut Taeil.
Yuta menyerngitkan dahi dan segera pergi dari tempat itu. Tetapi Taeyong masih berdiri karena terkejut gara – gara Taeil mengatakan hal itu.”Woy tuh pasangan lo udah pergi, ikutin sana!” ucap Taeil pada Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Back [Taemark]✓
FanfictionSatu - satunya harapan lelaki beralis camar itu adalah bisa lebih lama lagi di dunia ini. ---- Start : 27 April 2020 End : 30 Desember 2020 ©smuthiemarkeu_