06. Kenyataan Tak Terduga

1.1K 127 21
                                    

Setelah sampai di tempat kejadian, suasana memang sudah kembali normal. Hanya saja masih ada kemacetan di jalan. Jaehyun dan Mark keluar dari mobil, terlihat tiga mobil yang hancur.

Jaehyun menutup mulutnya karena terkejut. Selain itu Jaehyun dan Mark tidak sanggup lagi membendung kesedihan. Bukan hanya sedih, cuaca lagi sedang dinginnya. Awan mendung tanda akan hujan turun.

Mark merasa kedinginan, Jaehyun sebagai kakak memberikan jaketnya untuk Mark dan rela kedinginan demi adik tersayangnya. Pertama Jaehyun dan Mark menghampiri petugas yang mengatur jalanan.

"Permisi, mobil yang dikendarai atas nama Seo Johnny apakah sudah diderek?"

Petugas itu menoleh ke arah Jaehyun dan Mark."Bisa saya tahu ciri ciri mobilnya?" Jaehyun mendeskripsikan mobilnya sama dengan mobil milik Jaehyun hanya saja warnanya hitam.

"Mobil itu sudah dibawa seseorang ke bengkel, untuk mobil yang sudah hancur akan diderek dan dibawa ke tempat penghancuran besi."

"Tapi mobil itu benar milik daddy Johnny?" tanya Mark dengan mata berkaca - kaca.

"Entahlah, semoga dia selamat," ucap Jaehyun memeluk Mark.

"Lalu semua korban dibawa kemana? Dan apa ada yang selamat?" tanya Jaehyun dengan bibir bergetar.

"Dalam kecelakaan maut ini, tidak ada yang selamat."

Jaehyun sangat sedih. Ia merasa syok, begitu juga Mark hampir jatuh. Jaehyun meneteskan air mata, Mark memeluk Jaehyun dengan erat. Dalam pelukan Jaehyun Mark menangis, akankah Mark kehilangan dia?

"Tapi ada yang selamat, dua orang dewasa dan satu anak kecil."

"Lalu kemana semua korban dibawa?" tanya Jaehyun.

"Ke rumah sakit Heal Seoul."

"Apakah anda tahu ciri ciri dua orang dewasa itu?" tanya Jaehyun.

"Maaf, saya tidak tahu."

Jaehyun dan Mark masuk ke dalam mobil kembali. Lalu menuju ke rumah sakit yang dimaksud tadi. Ketika sampai di rumah sakit itu Jaehyun dan Mark berjalan terburu - buru ke administrasi.

"Permisi, ada korban kecelakaan atas nama Johnny?" tanya Jaehyun.

"Sebentar ya, saya periksa dulu."
Perempuan baju putih mengutak - atik komputer dihadapannya. Dua menit kemudian perempuan itu menemukan nama itu.

"Mohon maaf, korban atas nama Johnny meninggal di tempat. Sekaranh ini ada di kamar mayat, jika anda keluarganya bisa langsung membawanya."

Mendengar itu, Mark dan Jaehyun terkejut. Tidak akan pernah disangka Johnny akan meninggalkan mereka dengan cepat. Jaehyun menangis, Mark hampir pingsan. Jaehyun dan Mark berjalan menuju kamar mayat.

Ketika membuka pintu kamar mayat itu, disinilah kesedihan seperti jarum yang menusuk. Sakit dan juga perih. Jaehyun dan Mark melangkah dan mendekati sebuah kain putih yang menutupi badannya. Jaehyun dan Mark meraba kain itu, di atasnya terdapat tulisan atas nama Johnny.

Sedih, sakit, dan perih itulah rasanya kehilangan bagi Jaehyun dan Mark. Mark yang tidak sanggup melihat kenyataan di depan mata seketika pingsan tak sadarkan diri.

"Mark.." lirih Jaehyun.

Jaehyun menangkap Mark yang hampir jatuh."Tolong!" teriak Jaehyun meminta bantuan. Seketika seorang pria dan wanita membantu Jaehyun membawa Mark ke ruang rawat. Mungkin ini karena efek kondisi Mark yang belum stabil ditambah syok berat.

Rumah sakit ini, bukanlah rumah sakit yang merawat Mark. Mungkin Jaehyun harus merawat Mark sementara disini sebelum ke rumah sakit sebelumnya. Mark dibawa ke ruang ICU, sedangkan Jaehyun diminta tetap diluar.

Sebenarnya apa yang sedang menimpa Jaehyun. Kenapa semua ini terjadi padanya? Pertama Jaehyun kehilangan ayah, dan apa sekarang harus kehilangan sepupu? Dan saudara?

Jaehyun duduk selama lima belas menit. Jaehyun frustasi dan marah. Lalu Jaehyun memukul dinding akibat emosinya yang tidak dapat dibendung. Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruang ICU.

"Dok. Bagaimana keadaan adik saya?" tanya Jaehyun cemas.

"Dia hanya syok, apakah kau sudah tahu adik anda memiliki sakit leukimia?"

"Iya, saya sudah tahu dari dulu," jawab Jaehyun.

"Sebaiknya jangan hadapkan dia dengan berita mengejutkan apalagi dalam kondisi belum stabil seperti ini."

"Iya, saya mengerti. Apa boleh menjenguk adik saya?" tanya Jaehyun.

"Silakan, tapi sekarang masih dipindahkan ke ruang rawat."

Lalu Jaehyun pergi ke ruang rawat. Ketika sampai disana, ternyata ruang rawat disana ada pasien lain yang dibatasi korden. Lalu Jaehyun menghampiri Mark yang belum sadarkan diri. Bahkan Jaehyun beberapa kali dengar Mark mengigau. Memangil manggil 'dad', mungkin dalam mimpinya ia bertemu ayahnya atau mungkin Johnny.

"Duh! Suster ini masih sakit."

Aneh. Jaehyun kenal suara itu. Suara itu dekat sekali, bersebelahan dengannya. Rasa penasaran Jaehyun muncul."Mungkinkah?" Jaehyun membuka korden pasien di sebelahnya. Dan benar saja...

Johnny masih hidup. Lagi asik - asiknya ngerayu suster cantik lagi. Johnny terlihat senang dirawat suster cantik itu. Jaehyun melihat dengan tatapan matanya sendiri, Johnny sepupunya asik dan santai disuapi suster.

"Kau benar Johnny kan?" ucap Jaehyun tidak percaya. Lalu memegang pipi Johnny.

"Jaehyun. Kok lo ada disini?" tanya Johnny

"Gue kira lo mati tahu gak. Gara - gara lo juga kondisi Mark turun lagi. Padahal dia udah baikan lo malah bikin makin buruk Mark." Jaehyun memaki - maki Johnny. Akibat ulahnya. Bukannya menghubungi kalau dirinya baik - baik saja, malah asik - asik ngerayu suster.

"Bukannya lo ngubungin gue, panik kita tahu gak? Terus kita juga ngira kalo lo mati, ada korban meninggal namanya sama."

"Hah? Dimana? Kenapa lo gak tanya nama depannya juga. Nama kek gue kan banyak. Hadeehh..." balas Johnny.

"Tapi syukurlah lo selamat, tapi kenapa gak hubungin kita. Kan gak panik jadinya," ucap Jaehyun.

"Ponsel gue lowbat," jawab Johnny.

"Dimana Mark?" tanya Johnny. Jaehyun menyingkir dari hadapan Johnny dan memperlihatkan Mark yang masih tak sadarkan diri.

"Mark maafin dad john, karena buat Mark panik."

"Tapi kenapa lo bisa selamat?" tanya Jaehyun

"Gini, tepat ketika tabrakan terjadi, gue ngerem dadakan terus depan mobil nabrak tiang jalan. Untungnya gue selamat. Nah gue liat ada ibu ibu dan anak kecil terjebak di dalam mobil, terus gue liat ada mobil dari jauh dengan kecepatan tinggi dan pasti bakal nabrak mobil itu. Terus gue usahain selamatin mereka, pas udah berhasil gue suruh lari ke tempat aman, terus gue pas ikut lari malah terjatuh dan untungnya gue sempat ngindar. Dan akhirnya yang terkilir Cuma tangan kiri," jelas Johnny panjang lebar

Jaehyun tersenyum melihat tingkah heroik Johnny."Lo hebat," ucap Jaehyun.

"Ah lupain, Mark masih pingsan, gue harus dampingin dia."

--------------------

Ketika Mark buka mata. Ia melihat Jaehyun ada disisinya."Dad john?" ucap Mark.

"Dia selamat."

Disanalah Mark bisa menghela nafas lega. Lalu ia melihat Johnny bersebelahan dengan dirinya. Mark tersenyum dan akhirnya semua itu tidak benar. Mungkin nanti saatnya Mark harus pergi.

TBC.

Ternyata kebenarannya begitu hehe...
Johnny sih bikin panik aja, kan Mark jadi syok :(

Menurut kalian kebenaran ini tak terduga ya? :)
Jangan lupa vote dan komen

Yeay... Happy views 1 k... Makasih buat yang udah mampir di cerita Jen.

Ketemu lagi di chapter berikutnya👉

Smuthiemarkeu_ 10/06/2020

I'am Back [Taemark]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang