Mark terdiam memeluk Taeyong. Mereka melihat mobil semakin dekat. Mungkinkah mereka akan ditabrak?
Mark mendorong Taeyong bersamaan dengan tubuhnya yang ikut terjatuh ke tepi jalan. Taeyong berhasil diselamatkan Mark. Taeyong tidak terluka sedikitpun. Tetapi Mark, ia jatuh ke tepi jalan dengan siku tangan kirinya yang membentur jalan aspal dan beruntung mobil itu tidak menabrak mereka, mobil itu lewat begitu saja.
Siku kiri Mark pun terluka. Lalu Taeyong melihat orang yang menyelamatkan dirinya adalah Mark. Taeyong membantu Mark berdiri. Ia tidak menyangka kalau Mark akan menyelamatkannya.
“Apa yang kau pikirkan ha?” ucap Taeyong membentak Mark. Bukannya mengatakan terimakasih malah membentak Mark.
“Mark hanya ingin menyelamatkanmu,” balas Mark dengan polosnya.
“Gue gak perlu ditolong juga pasti bisa selamat kok,” ucap Taeyong membentak. Tetapi Mark hanya tersenyum ketika mendapat perlakuan seperti itu.
“Setiap nyawa manusia itu, berharga.” Seutas kata yang membuat Taeyong terdiam mendemgar ucapan itu dari bibir Mark sendiri.
Taeyong hanya diam lalu pergi begitu saja meninggalkan Mark. Bukannya bilang makasih, malah pergi meninggalkan Mark, apalagi Mark terluka di siku kirinya, itupun karena menyelamatkan Taeyong. Tetapi Mark terlalu naif, walaupun mendapat balasan seperti itu, senyuman adalah hal terbaik.
-------------------
Mark kembali ke kursi tadi sembari memegang sikunya yang terluka. Mark berusaha menyembunyikam luka itu dengan bajunya, suapaya Jaehyun tidak melihat itu.
Tetapi usaha Mark dilihat langsung oleh Jaehyun ketika ia berada di kejauhan. Jaehyun datang membawa susu coklat hangat untuk Mark. Jaehyun tahu Mark menyembunyikan sesuatu.
“Mark kau terluka?” tanya Jaehyun.
“T-tidak,” ucap Mark.
“Jangan bohong!” Jaehyun melihat siku Mark.”Ini hanya luka kecil,” ucap Mark mencoba membuat Jaehyun tenang.
“Mark katakan, siapa yang membuatmu terluka?” tanya Jaehyun ketika sudah melihat luka Mark itu.
Mark tidak ingin mengadu pada Jaehyun. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikannya.”Mark tadi gak sengaja jatuh pas mau pergi ke kedai nyusul hyung,” jawab Mark berbohong.
Jaehyun bisa menghela nafas lega. Tetapi sebenarnya tidak seperti yang dikatakan Mark.”Lain kali, hati hati ya!” ucap Jaehyun memperingatkan. Mark mengangguk sebagai jawaban.
Lalu Jaehyun memberikan susu hangat yang ia beli tadi.”Ini minumlah!” ucap Jaehyun. Lalu ia duduk di samping Mark.
Mereka melihat matahari terbenam. Mereka meminum susu hangat berdua. Mungkin hari ini Mark harus lagi – lagi menerima perilaku tidak adil dari Taeyong. Tetapi Mark tahu, Taeyong itu adalah orang yang baik, hanya saja ia masih perlu belajar.
Jaehyun melihat Mark tersenyum. Jaehyun tahu saat ini Mark senang. Namun Jaehyun tidak terlalu curiga dengan luka goresan di siku Mark. Namun Jaehyun tidak tahu harus apa, Jaehyun tadi sempat ditelpon oleh Doyoung, kalau akhir pekan ini Jaehyun akan pergi untuk mitting bersama clien penting beberapa hari.
Tetapi masalahnya, siapa yang akan menjaga Mark?
Jaehyun sesekali menatap Mark, ia begitu tak tega meninggalkan Mark. Bagi Jaehyun satu menit terasa seperti satu hari. Jaehyun tersenyum pada Mark, mungkin saatnya mengandalkan Haechan.
“Mark, Haechan akan datang lagi.”
Mark menoleh lalu tersenyum polos pada Jaehyun. Mark tahu Jaehyun kakaknya ada kesibukan lain, Mark akan selalu menunggu Jaehyun.
TBC.
Taeyong kapan sadarnya ya :(
Kasihan Mark diacuhin melulu :( Tapi nanti pasti bakal luluh sama Mark :)
Maaf chapter ini sedikit pendek, ide jen buntu huhu :(Jangan lupa vote dan komen dong :)
Bye, bye, jen sayang kalian <3Smuthiemarkeu_ 21/06/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Back [Taemark]✓
FanfictionSatu - satunya harapan lelaki beralis camar itu adalah bisa lebih lama lagi di dunia ini. ---- Start : 27 April 2020 End : 30 Desember 2020 ©smuthiemarkeu_