04. Janggal

1.4K 145 19
                                    

“Yuta.”

Mark menyebut nama itu, sontak saja Jaehyun terkejut mendengar nama itu.”Jadi Mark kenal Yuta?” tanya Jaehyun.

Mark mengangguk sebagai jawabannya. Namun sepertinya Jaehyun seperti menunjukkan ekspresi marah. Mark bingung dengan hyungnya itu.”Iya memangnya kenapa hyung?” tanya Mark.

“Hyung gak mau kalau Mark deket sama Yuta apalagi sama Taeyong. Mark tahu gak,” ucap Jaehyun sembari memegang bahu Mark.

“Apa?” tanya Mark kurang mengerti.

“Taeyong itu bukan orang baik, dia itu sering berulah di kampus dan kadang sering terlibat dalam perkelahian, walaupun dia pintar tapi sikapnya tidak baik, dia sering berulah dan kadang juga melibatkan Yuta. Jadi hyung ingin Mark jauhi mereka,” jelas Jaehyun panjang lebar pada Mark.

Mark tersenyum pada hyungnya itu.”Belum tentu hyung. Manusia pasti bisa berubah,” ucap Mark kemudian menatap langit.

Jaehyun menghela nafasnya.”Terserah Mark, tapi sebaiknya jauhi mereka. Kapanpun Taeyong bisa saja membullymu,” ucap Jaehyun.

Mark diam menatap langit penuh bintang dan tersenyum. Lalu Mark melihat ke bawah dan Yuta sudah tidak ada. Mark yakin Yuta sudah pulang dan mungkin ia tidak menemukan dimana Mark dirawat.

Mark tersenyum lagi menatap langit, tapi Mark tidak tahu sampai kapan lagi ia akan bisa melihat keindahan seperti ini. Mark hanya ingin menikmati langit bintang sebelum ia pergi. Mark juga sebenarnya tidak ingin menyusahkan hyungnya itu. Tetapi Jaehyun terlalu sayang pada adiknya yang manis dan imut itu.


***


Yuta berangkat menuju sekolah. Yuta juga belum sempat menemui Mark kemarin malam. Yuta belum sempat menemukan dimana ruangan Mark. Sebenarnya Yuta tidak berani menemui Mark, karena ia tahu kalau Mark adalah adik dari Jaehyun. Tentu Jaehyun pasti akan meminta Mark menjauhi dirinya. Karena Yuta menganggap dirinya sering kali terlibat perkelahian dengan Taeyong.

Setidaknya Yuta sudah tahu kalau Mark kemarin sudah baikan. Ia juga samar – samar melihat Mark di gedung rumah sakit tepatnya lewat jendela. Mengetahui itu Yuta kemarin langsung saja pulang. Yuta juga berharap Mark sekolah hari ini.

-

-

-

Sesampainya di kampus Yuta pertama pergi ke kelasnya. Awalnya Yuta ragu kalau Mark tidak akan masuk kelas hari ini. Perasaan khawatir pun muncul ketika setelah tiga puluh menit lamanya Mark belum juga datang. Padahal tiga menit lagi pelajaran dimulai.

Lalu Taeyong datang menghampiri Yuta.”Eh, Yuta! Mana anak baru itu?” ucap Taeyong. Kemudian Jungwoo pun menyusulnya.

“Mana gua tahu,” jawab Yuta dingin.

“Lo mau ngajak gua berantem ha?” bentak Taeyong sambil memukul meja di depan Yuta.

Kemudian Taeyong langsung saja memegang kerah baju Yuta.”Jangan mancing emosi gua. Gua lagi males berantem,” ucap Yuta yang membuat Taeyong menutup mulutnya dan melepaskan kerah baju Yuta.

“Loh bos Taeyong. Kenapa dilepas?” tanya Jungwoo heran.

“Biarkan saja. Mungkin Yuta lagi beruntung,” jawab Taeyong lalu pergi ke mejanya.

Jungwoo cuman mengedikkan bahu dan hanya menurut pada bosnya itu. Taeyong merasa aneh dengan dirinya itu. Tiba – tiba saja ia menjadi tidak fokus. Bahkan Taeyong sempat lihat Mark duduk di depan Yuta.

Taeyong seperti tidak bisa melupakan senyuman Mark. Ketika pertama kali bertemu. Tapi Taeyong menepuk pipinya itu.”Sial kenapa malah mikirin Mark?” gumamnya.

Taeyong merasa seperti janggal. Ia terus saja ingat Mark. Tapi ia berusaha untuk menepisnya.”Apa kata orang jika gua berubah? Terus malah temenan sama Mark yang kayak bocah. Kok gua jadi kayak gini ya?” gumam Taeyong.

Setelah jam istirahat berbunyi. Yuta makan di kantin. Yuta terpikirkan akan Mark. Tapi Yuta benar – benar dalam dilema. Yuta ingin menanyakan keadaan Mark pada kakaknya Jaehyun, tapi ia takut bertemu Jaehyun. Namun keputusan Yuta sudah bulat. Akhirnya setelah makan ia pergi ke kelas Jaehyun dan mencari Jaehyun.

Yuta sampa di depan kelas Jaehyun. Lalu terlihat seorang lelaki berkulit putih menghampirinya. Dia tidak lain adalah Winwin teman sekelas Jaehyun.”Nyari siapa lo?” tanya Winwin.

“Jaehyun. Dia masuk gak?” tanya Yuta.

“Oh dia izin. Katanya dia masih jagain adeknya Mark. Paham?” ucap Winwin dengan mengangguk dan memperlihatkan ekspresi yang membuat Yuta kesal.

“Iya makasih winwin,” ucap Yuta. Lalu Yuta bermaksud untuk kembali ke kelasnya. Dugaan Yuta memang benar, tapi masih belum yakin apakah penyakit Mark parah?.

Tak lama kemudian Taeil kebetulan lewat. Ia melihat Yuta berada di depan kelas Jaehyun. Taeil sekelas dengan Johnny. Kelasnya berada sebelahan dengan kelas Jaehyun. Taeil ingat kalau kemarin Yuta ‘ngacangin’ dirinya.

“Kemarin rasanya ada yang gak bilang terimakasih,” ucap Taeil sembari berjalan dan tidak menghiraukan Yuta.

“Eh, Taeil Johnny masuk gak hari ini?” tanya Yuta.

“Gak dia izin. Alasannya sama kayak winwin. Oke terimakasih,” ucap Taeil dan langsung saja pergi ke kelasnya.

Akhirnya Yuta berdiri sendiri dan mengedikkan bahunya. Lalu pergi ke kelasnya. Hal itu belum membuat Yuta menemukan jawabannya. Yuta bermaksud untuk mengunjungi rumah Mark setelah pulang sekolah. Mungkin saja Mark sudah pulang.

.

.

.

Bel pulang pun berbunyi. Yuta berangkat menuju rumah Mark. Taeyong kebetulan lewat dan melihat mobil Yuta menuju arah lain. Lalu Taeyong karena penasaran ia pun membuntuti Yuta.

Sebenarnya Taeyong tahu ini adalah jalan menuju rumah Jaehyun. Tapi yang menjadi pertanyaan baginya adalah ada apa dengan Yuta? Taeyong juga merasa janggal dengan dirinya sendiri. Semenjak ia bertemu dengan Mark, Taeyong seperti tidak bisa lupa dengan senyuman Mark.

Sesampainya di depan rumah Jaehyun, Yuta mengintip dari luar. Terlihat Johnny sedang menyapu di depan. Mata Yuta sibuk mencari keberadaan Mark. Namun Yuta merasa ada seseorang berdiri di belakangnya.

Yuta merasa kalau dia diawasi. Tapi Yuta seperti mengenal gerak – geriknya. Bahu Yuta seperti dipegang. Seketika Yuta menoleh. Yuta terkejut ketika melihat orang yang menepuk bahunya.

“Taeyong?”

TBC.

Jangan lupa vote dan komen ya hehe :)
Ketemu lagi di next chapter👉

Smuthiemarkeu_10/05/2020


I'am Back [Taemark]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang