🐧🦮-Semi-Fin

15K 2K 1.3K
                                    

"Gue udah dengar semua ucapan lo."

Perkataan Sunghoon membuat Jake jadi panik. Takut kalau Sunghoon makin membenci dan tak suka pada dirinya.

"Gue ngelindur, gak usah dipikirin. Tiba-tiba ingat masa kecil gue dulu. Maaf ya, lo pasti terganggu."

Jake buru-buru masuk ke kamarnya, hendak mengunci pintu tapi ditahan oleh Sunghoon. Tak hanya itu, Sunghoon pun ikut masuk ke dalam kamar Jake.

Jake makin takut kala Sunghoon menatapnya dengan tatapan datar, dalam hati sudah mempersiapkan diri jika Sunghoon memaki atau mengeluarkan kalimat-kalimat kasar padanya.

"Kalau mau marah, gak apa-apa. Bilang aja, hoon." Gumam Jake dengan suara yang sedikit bergetar.

Sunghoon tak hirau, alih-alih dia malah merebahkan diri di kasur Jake.

"Sini."

Perintah Sunghoon tak langsung diiyakan Jake. Sunghoon yang melihat Jake hanya berdiri diam kemudian menarik paksa agar Jake ikut berbaring disebelahnya.
















"Gue senang lo masih cinta sama gue."

Jake terkejut mendengar ucapan Sunghoon. Pikirnya Sunghoon akan mengata-ngatai Jake dan kembali menertawakan dirinya seperti waktu kecil dulu.

"Jake...?"

"Lo gak marah, Hoon?"

"Buat apa gue marah? Gue malah lega rasanya."

"Huh? Kenapa? Bukannya lo benci gue?" Jake mendongak, memberi jarak agar ia dapat melihat ekspresi Sunghoon yang kini masih tersenyum lebar menampilkan lesung pipinya.

"Gue tebak lo belum buka kertas burung bangau yang gue tinggalin sengaja."

Ucapan Sunghoon dihadiahi tatapan bingung oleh Jake. Beranjak dari tidurnya untuk mengambil kertas bangau yang dimaksud Sunghoon tapi lagi-lagi tangannya ditarik.

Sunghoon memeluk erat Jake tak membiarkan ia beranjak dari atas kasur.

Ribuan pertanyaan mengelilingi kepala Jake saat ini. Semua sikap yang diberikan Sunghoon membuat dirinya heran.

"Maaf gue terlalu cupu buat nyatain perasaan gue." Gumam Sunghoon pelan.

Jake terdiam, menganalisa apa maksud di tiap kata yang Sunghoon ucapkan.

"Gue minta maaf karena sikap gue yang jahat banget sama lo waktu bocah, Jake."

Jake mengangguk, dengan tulus ia telah memaafkan karena nyatanya Jake tak pernah marah pada Sunghoon.

"Waktu itu lo masih kecil, wajar kok anak kecil nakal." Ucap Jake diselingi senyum tipis.

Sunghoon yang mendengar itu makin mengeratkan pelukannya. Merasa makin berdosa telah menyakiti manusia sebaik Jake.

"Boneka pororo itu dimana?" Tanya Sunghoon.

"Dilemari."

Sunghoon melepaskan pelukannya pada Jake, lalu beranjak dari kasur menuju lemari. Meraih boneka pororo yang diletakkan di bagian atas.

Sunghoon menilik boneka pororo pemberian Jake yang ia lempar dengan jahat pada Jake waktu bocah dulu.

Menghampiri Jake yang terduduk dikasur, Sunghoon memandang Jake dengan lekat.

"Saat beli boneka ini, lo gak tau apa aja fungsinya?"

Jake mengendikkan bahu, "Untuk pajangan." Jawabnya singkat.

[✔] Glow Up, Jake - SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang