Sunghoon menggeleng ketika Jake memberinya banyak pertanyaan seputar Jungwon.
"Gue gak mau lo demam lagi karena takut." Bela Sunghoon ketika Jake marah padanya.
"Berapa lagi waktu yang dipunya Jungwon?" Tanya Jake.
"Kurang lebih seminggu."
Jake mengangguk singkat, "Gue akan bantu Jungwon untuk ungkapin perasaannya pada Jay."
Sunghoon mengendikkan bahu, matanya menatap kosong karpet bulu yang ada di kamar Jake.
"Menurut lo, setelah berhasil pun Jungwon ungkapin cintanya, takdir akan berbaik hati menyatukan mereka?"
Jake menggigit bibirnya kuat, merasa perih dengan kenyataan pahit yang terjadi pada sahabat kecilnya.
"Takdir mungkin tak akan berubah untuk mereka, hoon. Tapi setidaknya Jungwon akan pergi dengan tenang setelah ungkapin perasaannya. Seperti yang gue lakukan kemarin sama lo. Mungkin takdir gak akan berubah buat lo jadi cinta sama gue tapi perasaan gue lega setelah ungkapin semua perasaan gue ke lo."
Sunghoon langsung mendekap Jake dalam peluknya, menenggelamkan kepala Jake pada dadanya.
"Hei, apa maksudnya hah? Kita akan tunangan dua bulan lagi, mana bisa lo bilang gue gak cinta sama lo."
Jake tersenyum tipis, mengingat kembali bagaimana tiga minggu ini mereka memadu kasih yang ternyata di restui oleh kedua orangtua mereka. Terlalu excited malah.
Sunghoon tak jadi pindah, ia tinggal sementara di rumah Jake, berstatus calon menantu papa dan mama Sim.
Tak ada perubahan sikap diantara keduanya, masih bertengkar tapi tentu saja bukan bertengkar serius.
Ah, ngomong-ngomong soal Jay. Jake sudah berbicara baik-baik dengan sahabatnya itu, mengatakan dengan hati-hati bagaimana perasaan sebenarnya.
Jay dengan gentle menerima semua keputusan Jake. Bagaimanapun kebahagiaan Jake adalah prioritas utamanya.
Tak lupa memberi peringatan pada Sunghoon kalau ia akan merebut Jake jika Sunghoon menyakiti sedikit saja lelaki manis itu.
"Sunghoon, aku mau bantu Jungwon."
Permintaan Jake menjadi beban pikiran bagi Sunghoon, namun dalam hatinya yang terdalam ia juga ingin membantu Jungwon.
***
"Taman GOM, tepat sebelum matahari tenggelam. Gue tunggu lo disana ya Jay. Sampai jumpa."
Setelah mengucapkan salam penutup, Jake menutup ponselnya. Melirik pada Sunghoon dan Jungwon yang kini sudah biasa ia lihat.
"Jungwon, gak usah gugup. Santai aja." Gurau Jake pada Jungwon yang dari tadi mondar mandir di kamar Jake. Sunghoon memilih menonton televisi, membiarkan Jake mengoceh dengan Jungwon.
Setelah mondar mandir kesana kemari, Jungwon memutuskan duduk di tengah-tengah Sunghoon dan Jake. Dalam mata orang awam tak akan ada yang tau jika angin yang memisahkan sepasang kekasih itu terdapat roh Jungwon yang duduk.
"Kumpulin energi lo, won. Saat petang energi lo akan lebih kuat." Ujar Jake setelah mendapat ilmu tambahan melalui Profesor google.
Jungwon hanya mengangguk patuh dan menyender di bahu Jake.
***
Petang itu Sunghoon dan Jake menunggu Jay di kursi taman. Sunghoon masih cemberut karena Jake tak henti-hentinya bercerita tentang Jay dan dirinya semasa kecil. Kekasih manisnya tak peka kalau Sunghoon tengah cemburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Glow Up, Jake - Sungjake
Fanfic❝"Pada akhirnya lo bakal jatuh dengan pesona gue." -Jake "Hahaha mana mungkin gue akan terpesona dengan cowok ompong, hitam, dan dekil kayak lo." -Sunghoon❞ Start : 9 November 2020 End : 4 Januari 2021 BxB Lokal! Lo-Gue SungJake