🐧🦮-Weirdo

15K 2.1K 299
                                    

Pagi ini Jake terlihat uring-uringan, niatnya untuk bangun pagi dan kabur dari Sunghoon gagal total karena alarm kesayangan mati kehabisan baterai.

Tidak telat sih, cuma kan dia mau nya bangun pagi banget biar bisa kabur.

Melirik jam tangan, Jake menghela nafas ketika pukul 07.00 terpampang jelas. Yah, setidaknya masih ada waktu 30 menit lagi hingga bel masuk sekolah berbunyi.

Menyandang tas dibahu, Jake mengambil kunci motornya kemudian berjalan keluar kamar menuju ruang makan.

Jake kaget ketika melihat Sunghoon sudah duduk anteng di kursi makan. Senyum Sunghoon tampak seperti seringai saat ini. Jake mendengus, tak habis pikir dengan sikap Sunghoon.

"Ngapain lo disini? Diusir dari rumah?" Ketus Jake sambil mendudukkan dirinya di hadapan Sunghoon.

"Jake, sejak kapan kamu bicara tidak sopan seperti itu?" Papa Sim yang semula membaca koran kini mengalihkan atensi ke anak semata wayangnya itu.

"Sama dia gak perlu sopan, Pa."

"Jake!" Suara Papa Sim terdengar lantang .

Jake mendelik kesal, moodnya yang sudah buruk bertambah buruk setelah dibentak ayahnya.

Jake berdiri dari kursi kemudian berjalan keluar rumah, meninggalkan Sunghoon dan Papa Sim dalam keadaan canggung.






"Saya pamit juga ya om, salam buat tante."

"Tidak jadi sarapan bersama, Sunghoon?"

"Gak usah, om. Nanti saya sama Jake sarapan disekolah aja."

Sunghoon beranjak pergi buru-buru setelah menyalami Papa Sim.

"Loh, Pa, mana anak-anak?" Mama Sim yang baru sampai dari toilet bingung ketika mendapati di ruang makan hanya ada Papa Sim seorang.

"Sudah pergi. Katanya mau sarapan di sekolah saja." Jawab Papa Sim sembari menyesap kopi hangatnya.
















Deru motor Jake sudah terdengar, Sunghoon khawatir kalau dirinya ditinggal. Dengan cepat ia berlari dan mengambil kunci motor yang membuat roger seketika mati.

Jake menatap tajam Sunghoon yang memasukkan kunci motor dalam saku celana seragam.

"Udah gue bilang berangkat bareng regor kan." Ujar Sunghoon dengan menarik tangan Jake agar turun dari motornya.

"Apaan sih lo maksa-maksa??"

"Terserah, 20 menit lagi kelas udah mulai, kalo lo mau telat ya silahkan." Sunghoon berjalan menuju mobilnya yang terpakir di halaman rumah Jake, baru sadar kalau mobil mahal itu terparkir apik di depan rumahnya.

Jake mengutuk Sunghoon dalam hati, tapi dia tetap turun dari motor, kemudian berjalan menuju mobil Sunghoon. Jake takut telat, terpaksa ia turunin dikit egonya.

Jake membuka mobil mahal yang selalu dipujinya didalam hati itu, kemudian mendudukkan diri disamping Sunghoon yang tersenyum tengil. Sunghoon merasa menang dari Jake pun senang melihat raut wajah Jake yang kesal.

Imut.

"Lo mau ke sekolah apa liatin gue terus?" Jake menoleh melirik Sunghoon yang daritadi hanya menatapnya tanpa ada niat menjalankan mobil mahal ini.

"Jake."

"Apa??"

"Gak."

"Dih, gak jelas."

Sunghoon tersenyum tipis, sekarang dirinya sudah fokus pada jalanan yang tampak ramai pagi ini.




Jake mendudukkan dirinya dikursi sesampai di kelas. Wajahnya menekuk, masih lapar, gara-gara Sunghoon dia tidak jadi sarapan.

[✔] Glow Up, Jake - SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang