Malam ini Chaeryeong dan sang kakak sudah berada di bandara untuk menjemput kedatangan Yedam yang tak lain adalah anak dari Rose, kembaran Lisa. Kedua orang tuanya sendiri pergi ke Jepang bersama Rose dan suaminya untuk berlibur. Jadi mau tak mau Chaeryeong dan Chaeyeon yang harus menjemput kedatangan sang sepupu.
"Kak, ini si kak Yedam dimana sih? Tadi bilang udah nyampe di bandara, tapi dari tadi nggak nongol-nongol." Tanya Chaeryeong yang mulai jenuh, bahkan minuman kaleng yang ia beli sudah habis.
"Sabar, dek. Ini juga lagi kakak telpon." Chaeyeon terus mengontak nomor Yedam, namun sayang sekali yang di hubungi tidak menjawab.
"WOY SEPUPU KUPRIT?!! GUE DISINI DUGONG!"
Chaeryeong dan Chaeyeon berbalik badan. Suara itu sama sekali tidak asing bagi keduanya. Dan mereka tau itu suara siapa. Bang Yedam, sepupu laki-laki mereka yang kini sudah tumbuh dewasa.
"Kak Yedam!"
Chaeryeong berlari menghampiri Yedam. Wajahnya sedikit di tekuk saat lelaki di hadapannya malah melipat kedua lengannya di depan dada. Tidak mengijinkan dirinya untuk memeluk si sepupu.
"Kenapa sih?"
"Ciumannya mana dulu?" Kode Yedam.
"Ehh iya, lupa." Chaeryeong memajukan wajahnya, dan dalam sekejap...
Cup,,,
Cup,,,
"Udah! Sekarang peluk!"
Yedam mengangguk, merentangkan tangannya dan membiarkan Chaeryeong memeluk tubuh tegapnya. Chaeyeon sendiri hanya menggeleng kepalanya heran dengan sikap manja yang dimiliki adiknya itu.
"Manja banget sih, dek. Udah gede juga." Ucap Chaeyeon.
"Biarin aja. Emang dari dulu ni anak lebih nempel sama gue dari pada Lo!" Sahut Yedam masih memeluk tubuh Chaeryeong, sesekali ia goyangkan tubuh itu ke kanan dan ke kiri.
"Btw Lo sendiri aja? Si Junkyu nggak Lo ajak?" Tanya Chaeyeon saat tidak melihat keberadaan sahabat seperkandungan sepupunya.
"Ada, dia lagi makan di cafe deket sini sama ortunya sebelum balik ke Jepang." Sahut Yedam.
"Terus gimana? Kita susul aja?"
Yedam menggeleng, "nggak usah. Dia balik sama ortunya nanti ke apartemen, nggak mau tinggal satu rumah sama gue. Gara-gara ada Lo."
"Lah kok gue?"
"Ya dia trauma lah goblok! Lo lupa pernah naruh micin di air minumnya? Lo lupa pernah masukin kecoa ke celananya? Lo lupa pernah masak spaghetti isi coklat buat dia? Kalau gue jadi dia, udah males gue ketemu sama Lo lagi." Cerocos Yedam.
"Iya ih kakak jahat banget sama kak Junkyu. Padahal gemoy gitu mukanya." Kompor Chaeryeong.
"Salahin aja gue! Salahin! Lo semua suci, gue penuh dosa!" Sungut Chaeyeon, "lagian si Junkyu waktu kecil terlalu gemoy, gue kan nggak suka! Cuma gue yang gemoy di antara kita berempat! Nggak boleh ada yang lain, titik!"
"Serah deh. Sekarang gue laper! Mampir ke restoran gimana?" Ajak Yedam.
"Nggak mau, males makan di restoran terus. Sekali-sekali di dagang kaki lima kek, jangan di restoran terus." Protes Chaeryeong yang diangguki juga oleh Chaeyeon.
"Makan nasi goreng aja gimana? Di jalan perempatan deket rumah. Banyak tuh ada pilihannya, terserah deh pesen yang mana aja. Di sebelahnya juga ada dagang seblak." Tawar Chaeyeon.
"Boleh-boleh! Udah lama gue nggak makan masakan indo."
Mereka pun pergi dari sana. Yedam mengambil kendali mengemudikan mobil, di sebelahnya ada Chaeyeon yang sibuk mengotak-atik ponselnya sambil sesekali tertawa ringan. Sedangkan di belakang, Chaeryeong memilih melihat-lihat pemandangan kota Jakarta yang penuh dengan kemerlap lampu kota di sepanjang jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eloquence ft. JaemChaer (Completed✅)
Roman pour AdolescentsLee Jaemin, siapa yang tidak mengenal pemuda itu? Si datar yang jarang menunjukkan senyumannya di depan publik. Tentu pengecualian untuk seorang gadis bernama Chaeryeong, gadis yang menarik perhatian Jaemin saat keduanya bertemu di kantin sekolah. J...