"Jadi kakak mau ngomong apa?" Tanya Chaeryeong pada Jeno.
Mereka berdua sudah berada di ruang pribadi milik sang kakek. Awalnya Chaeryeong agak khawatir kakeknya itu tidak akan mengijinkan dirinya membawa Jeno ke ruangannya, namun yang terjadi malah kebalikannya. Bahkan saat keduanya masuk, sup kepiting pesanan Chaeryeong sudah siap di atas meja.
"Gue cuma mau bilang, thanks. Lo udah mau nganterin gue, berasa kayak tuan muda gue minta tolong di anter pulang sama Lo." Ucap Jeno tulus.
Chaeryeong tersenyum, "nggak masalah kak. Lagian aku udah biasa nganter jemput orang. Lama-lama bisa pindah haluan jadi tukang sopir pribadi."
"Maaf juga."
"Maaf buat apa?"
"Buat perlakuan adik gue. Tu anak emang lupa dunia kalau udah deket-deket sama Hena. Gue yang liat aja jijik." Jelas Jeno, Chaeryeong sendiri hanya menganggukkan kepalanya maklum.
"Aku juga salah, kak. Mood aku memang lagi turun banget tadi. Biasalah masalah cewek setiap bulan."
"Pantes."
Chaeryeong mengernyit bingung, "pantes kenapa?"
"Pantes, omongan Lo sedikit bar-bar dari biasanya." Jeno tertawa, sedangkan Chaeryeong mendesis tak suka.
"Namanya juga anak mamah Lisa. Kakak tau sendiri gimana bar-barnya mamah, ya turun juga lah ke anaknya! Gimana sih." Ketus Chaeryeong, gadis itu kembali memakan makanannya.
Dalam hati Jeno ingin sekali menampar—ehh maksudnya mencubit pipi Chaeryeong gemas. Ia baru tau jika hormon perempuan saat mendapat masa bulanan akan sangat berbeda dari biasanya. Bagaimana jika ia memiliki kekasih nanti? Apa dirinya akan disembur berbagai ucapan pedas oleh kekasihnya saat gadis itu mendapat masa bulanannya? Ahh, jangan dipikirkan. memiliki kekasih aja belum.
"Btw baswe, gue mau minta tolong sama Lo. Lagi. Boleh?"
Chaeryeong melirik Jeno sebentar lalu kembali menatap makanannya, namun beberapa detik kemudian gadis itu menganggukkan kepalanya. "Minta tolong apa? Jangan yang susah-susah. Aku bukan super Hero yang bisa ngelakuin apa aja."
"Tolong deketin gue sama sahabat Lo."
Satu detik...
Dua detik....
Tiga detik....
Empat detik...
Lima detik....
Dan....
"Uhukk! Uhukkk!"
Chaeryeong tersedak setelah mendengar permintaan aneh Jeno. Melihat itu, Jeno langsung menyodorkan minuman bersoda ke arah Chaeryeong. Tanpa pikir panjang gadis itu langsung meminumnya. Matanya mendelik ke arah Jeno, apa-apaan permintaannya itu!!
"Nggak! Nggak boleh! Mereka semua udah punya gandengan tau!" Seru Chaeryeong tak terima.
"Lah, ngapa?! Setau gue tu cewek belom ada yang gaet!" Sahut Jeno tak kalah ngegas. Masalah gini aja, nggak mandang jenis.
"Maksudnya kakak siapa dulu? Lia udah punya kak Soobin, Yeji belom pacaran sih lebih nyerempet ke gebetan sama anak kelas sebelah namanya Yeonjun, terus si Yuna kan udah sama Kai. Kalau Ryujin— ehh iya dia kan belom punya setau aku."
Brakk,,,
"NAH SI RYUJIN MAKSUD GUE, NINUNG! TU ANAK BELOM PUNYA GEBETAN KAN? MASIH JADI PERAWAN LAPUK, KAN?!"
Plaakk,,,
"Nggak usah ngengas dong! Santai, santai. Anda ngegas saya juga bisa." Ucap Chaeryeong setelah memukul lengan Jeno hingga membuat pemuda itu meringis dan kembali ke tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eloquence ft. JaemChaer (Completed✅)
Fiksi RemajaLee Jaemin, siapa yang tidak mengenal pemuda itu? Si datar yang jarang menunjukkan senyumannya di depan publik. Tentu pengecualian untuk seorang gadis bernama Chaeryeong, gadis yang menarik perhatian Jaemin saat keduanya bertemu di kantin sekolah. J...