Kriiinggg,,,, krriiinggg,,,,
"Oke anak-anak, karena jam pelajaran ibu sudah selesai. Ibu harap kalian bisa mengerjakan tugas yang ibu berikan di rumah. Tugas di kumpulkan Minggu depan, yang tidak mengumpul siap-siap dapet hukuman dari ibu. Mengerti?"
"Mengerti Bu!!"
Mendengar sahutan dari anak-anak, Irene, selaku guru Fisika menganggukkan kepalanya lalu berjalan keluar kelas. Suara gaduh mulai terdengar setelah keluarnya sang guru dari kelas. Beberapa dari mereka segera pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah meronta minta untuk diberi makan. Begitu pula Chaeryeong dan juga para sahabatnya.
"Chaer, udah belum? Gue laper nih?" Tanya Yuna yang sudah lebih dulu membersihkan peralatan belajarnya.
"Sabar kali, Yun. Lo laper atau mau ketemu sama doi di kantin?" Goda Ryujin sambil menarik turunkan alisnya menatap Yuna.
"Ishh apaan sih. Gue kan laper, tapi kalau ketemu ya memang udah jodoh." Balas Yuna malu-malu. Lihatlah, pipinya memerah sekarang.
"Sabar Yun, ini gue lagi ngasih tanda dulu di buku tugasnya." Chaeryeong menempelkan sticky note berbentuk beruang di lembaran tugasnya. Setelahnya, gadis itu mengambil botol minuman yang selalu ia bawa dari rumah.
"Yuk!"
🌼🌼🌼
Seperti biasa, suasana kantin selalu ramai saat jam istirahat dimulai. Jangankan untuk makan, beberapa dari anak-anak menghabiskan waktu mereka untuk berpacaran. Chaeryeong dan keempat sahabatnya memilih duduk di meja paling pojok, meja yang sangat damai karena jauh dari meja-meja lainnya.
"So, kalian mau pesen apa? Mumpung hari ini gue lagi berbaik hati, kalian semua gue traktir." Ucap Ryujin.
"Gue pesen siomay."
"Gue bihun goreng deh sama es jeruk."
"Gue mau nasi uduk ya, sambelnya dibanyakin. Oh, satu lagi gue mau pesen bakso ikan juga." Pesanan Lia sebagai penutup membuat semua teman-temannya cengo.
"Lo mau makan atau mau buka puasa? Banyak amat mesen makanan?"
"Suka-suka gue lah. Udah sana pesen! Keburu bel masuk." Suruh Lia.
"Coba aja Lo bukan temen seperkandungan gue. Udah gue bogem tu mulut." Sarkas Ryujin, gadis itu kemudian berlalu memesan makanan untuk para sahabat kesayangannya.
Di sisi lain, suasana kantin yang ramai seperti biasa dibuat semakin ramai bahkan gaduh setelah kedatangan beberapa lelaki pujaan sekolah. Sebut saja mereka sebagai the Prince of school, yang diketuai oleh Mark dengan anggota Renjun, Jeno, Heechan, dan tentu saja Jaemin.
"Jaemin tanggung jawab gue mimisan!"
"Mark ganteng banget, parah!"
"Jeno sorry, gue oleng ke Renjun dulu. Astaga! Gue love kalian berdua woy!!"
"Haechan senyumanmu mengalihkan duniaku!"
"Bedak mana bedak? Gue harus cakep nih, biar di notice sama mereka."
"Bedak sekilo juga Lo kaga mempan sundel! Tipe cewek mereka bukan cabe kiloan kayak Lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eloquence ft. JaemChaer (Completed✅)
Roman pour AdolescentsLee Jaemin, siapa yang tidak mengenal pemuda itu? Si datar yang jarang menunjukkan senyumannya di depan publik. Tentu pengecualian untuk seorang gadis bernama Chaeryeong, gadis yang menarik perhatian Jaemin saat keduanya bertemu di kantin sekolah. J...