"WHAT?! WAH NGGAK BISA DIBIARIN!"
"Fikss Lo harus jauhin dia sih, chaer. Tadi pipi, besok apa lagi? Bibir?"
"Kalau gue jadi Lo, udah gue gampar tu bibir berani-beraninya nyium pipi perawan gue."
"Kasian deh Lo, chaer. Pipi Lo udah nggak perawan. Awas bentar lagi bibir Lo gue yakin nggak bakal perawan juga."
Chaeryeong memutar bola matanya malas. Lihatlah teman-temannya ini, bukannya memberi saran malah mengejek dan menyudutkannya.
"Kalian kasih saran kek! Gue sedih ni, pipi gue udah nggak perawan lagi gara-gara kak Jaemin. Hueee." Gadis itu menutupi wajahnya dengan selimut.
Saat ini mereka berlima berada di kamar milik Chaeryeong. Seperti biasa, mereka akan menginap di rumah satu sama lain setiap hari Jumat dan esoknya mereka akan pergi menghabiskan waktu liburan bersama. Hal itu sudah mereka lakukan sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Alasannya sih agar lebih bisa mendekatkan diri dan saling terbuka. Sungguh indah bukan persahabatan mereka?
Yeji mendekati Chaeryeong lalu menarik selimut itu agar bisa melihat wajah imut sahabatnya. "Ulululu, sayangnya Yeji. Udahlah jangan sedih gini. Baru pipi kanan kan? Yang penting pipi kirinya belom, dijaga yang baik."
"Tetep aja udah nggak perawan." Bibir Chaeryeong mencabik kesal. Melihat itu Ryujin langsung mencubit pipi gadis itu saking gemasnya.
"Lo kok jadi gemoy gini sih? Kalau Lo gemoy-gemoy gini yang ada kak Jaemin makin gemoy pingin merawanin Lo tau!" Ucap Ryujin yang langsung dihadiahi lemparan boneka buaya dari Lia.
"Udah santai aja kali, chaer. Pipi gue juga udah nggak perawan kok, bukan satu lagi tapi dua." Ucap Yuna bangga.
"Yeuu Lo kan udah pacaran sama si Kai! Jadi wajarlah si Kai nyium Lo! Lah gue, kenal enggak apalagi pacaran udah main cium-cium aja. Sedih aku tuh." Sahut Chaeryeong dengan nada dibuat semenyedihkan mungkin. Aiss, bisa drama juga gadis satu ini.
Lia juga ikut menghampiri Chaeryeong di ranjangnya. "Lo tenang aja chaer. Gue pastiin kak Jaemin nggak bakalan pernah ngelakuin hal lebih selain nyium Lo kayak tadi." Ucapnya yakin.
"Yakin banget?"
"Yakin lah! Secara ayang bebeb gue kan anggota tim basketnya Jaemin kalau ada tanding antar sekolah. Yang gue tau, Jaemin itu nggak pernah nyium cewek. Katanya sih dia masih belum bisa move on gitu dari mantannya."
"Terus kenapa dia nyium gue?" Lirih Chaeryeong, dia merasa seperti dipermainkan oleh Jaemin sekarang.
"Lo spesial mungkin?"
Ryujin berdecak, "spesial, spesial mata Lo burem?! Bukan spesial, tapi pelampiasan. Chaeryeong itu cuma dijadiin alat pelampiasan aja buat dia supaya bisa ngelupain mantannya itu!"
"Hussh! Kan gue bilang baru katanya, jin. Jangan ambil kesimpulan sendiri dong. Setiap orang pasti punya sisi baiknya, kita liat aja kedepannya. Kalau udah ngelebihin batas ya kita tegur." Nasehat Lia.
"Nah betoll!" Tambah Yuna.
"Ikut-ikutan aja Lo remahan rengginang."
🌼🌼🌼
Di sebuah cafe bergaya Eropa, terlihat seorang gadis dengan rambut hitam kecoklatannya sedang menunggu seseorang. Setiap menit bibir gadis itu berdecak melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Bahkan milk shake coklat yang ia pesan sudah habis setengahnya.
Kringg,,,
Bel yang berada di atas pintu cafe berbunyi, menandakan ada pelanggan yang baru saja datang. Pemuda dengan rambut kebelakang dan memperlihatkan jidatnya itu berjalan mendekati sang gadis yang sepertinya tidak menyadari keberadaannya. Di sentuhnya pundak sang gadis hingga membuatnya tersentak pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eloquence ft. JaemChaer (Completed✅)
Novela JuvenilLee Jaemin, siapa yang tidak mengenal pemuda itu? Si datar yang jarang menunjukkan senyumannya di depan publik. Tentu pengecualian untuk seorang gadis bernama Chaeryeong, gadis yang menarik perhatian Jaemin saat keduanya bertemu di kantin sekolah. J...