13

1.1K 201 63
                                    

Rapat kepanitiaan agaknya berjalan dengan lancar meskipun ada perdebatan alot antar panitia. Kurang lebih 8 jam rapat tersebut baru diakhiri.

Ada saja hal yang menjadi bahan perdebatan dari kelebihan spasi pada konten poster atau selisih angka ratusan rupiah dalam menentukan anggaran. Jika diteruskan mungkin waktu sehari tidaklah cukup. Beruntung Kun, ketua panitia menyadari nyawa dari anggotanya sudah tidak berada di tempat. Maka ia segera mengakhirinya.

Jika yang lain sudah cepat-cepat membubarkan diri, beda dengan Chungha. Kini ia tengah menemani Jennie di gazebo belakang fakultas. Sesekali mengusap punggung temannya itu.

Ya, sekarang ini Jennie sedang menangis sesenggukan. Masih orang yang sama dengan yang tadi siang, begitu garang dan bermulut pedas. Tidak disangka-sangka sekarang tengah mengeluarkan air mata.

"Udah dipuas-puasin dulu nangisnya." Ucap seseorang yang baru datang sambil menyodorkan dua air mineral dan tisu.

"Thanks Kun." Chungha membuka tutup botol lalu menyodorkan kepada Jennie.

"Nih Jen minum dulu."

"Gila yang tadi siang omongannya sengak banget sekarang nangis haha."

Well, tidak banyak yang tahu dibalik wajah ubin masjidnya, Kun ini memang cukup tengil. Walaupun hanya ditunjukkan ke orang-orang terdekatnya saja.

"Apa???" Sewot Jennie kepada Kun sambil melemparkan tisu bekas ingusnya.

"Dih, jorok banget sih Jen!"

"Bodo amat!"

"Maaf deh maaf, jangan ngambek dong. Sama udahan nangisnya nanti gue beliin eskrim deh."

"Jennie doang yang dibeliin? Gue juga dong!" Protes Chungha.

"Gampang, eskrim aice ceban juga masih ada kembalian." Jawab Kun dengan pede.

"Yeuuuuu, medit banget Lo Kunti."

"Tau nih kokoh-kokoh cina medit amat, pantes nggak jadi sama Jennie."

Chungha, kamu membuka luka lama :') - batin Kun

"Tahap move on nih gue, Lo kapan Jen?"

"Emang gue pernah suka ama Lo?"

Chungha langsung saja tergelak, ditambah lagi kebiasaannya memukul orang saat tertawa menjadikan Jennie yang ada di sampingnya samsak dadakan.

"Sakit tau Ha, nangis lagi nih gue Lo gebukin gini!"

"Galak tapi cengeng, ajaib banget punya temen."

"Ya habis gimana Ha, disarkas di depan umum gitu. Gue kalo emosi bawaannya pengen nangis. Coba bayangin baru tahap rapat aja kayak gini, bisa-bisa hari H gue dibully. Bye bye hari indah gue di organisasi huhuhu." Kali ini Jennie pura-pura menangis, membuat dua temannya mencebik.

"Halah paling juga Lo bully balik." Kun mengangguk setuju pernyataan Chungha mengingat tabiat Jennie. Kemudian ia menambahkan.

"Tapi ya Jen, Lo itu beneran ada hubungan sama Kak Minhyun?"

"Nggak ada cuma hubungan tukang ojek dan penumpangnya." Bukan Jennie malah Chungha yang dengan cepat menjawab.

YOUNG [JaehyunxJennie] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang