8

1.3K 207 16
                                    

Author POV

Pernahkah salah satu diantara kalian membayangkan betapa menariknya kehidupan perkuliahan?

Bebas memilih pakaian dan aksesoris? Berteman dengan anak hits dan membuat geng? Atau iri karena hanya perlu sedikit membawa sedikit buku?

Well, nyatanya semua itu tidak berlaku jika kalian menjalani secara langsung karena gambaran tersebut hanya ada di sinetron.

Kenyataan? Tugas numpuk deadline beretetan. Apalagi untuk anak organisasi, harus punya ekstra waktu dari rentetan open recruitment, litsus, magang dan lain-lain hanya untuk menyandang nama anggota atau fungsionaris.

Begitu pula dengan barisan rapi para mahasiswa baru yang kini mengikuti kegiatan pembukaan magang dari organisasi yang mereka minati.

Terlihat raut serius dan penuh minat menghiasi wajah-wajah itu, wajar. Masa awal seperti ini idealis mereka masih tinggi. Kata "harusnya begini" "harusnya begitu" pasti masih kerap kali tersemat.

Kembali ke para maba yang kini sedikit ribut mendengar instruksi dari pembawa acara yang meminta mereka berkumpul sesuai kelompok pembimbing.

Dan di sinilah terkumpul 3 anak adam dan 2 anak hawa yang didapuk menjadi 1 kelompok berdasarkan divisi mereka magang.

"Dih kok ada Lo sih?" Ucap salah satu gadis yang baru saja akan duduk di kelompoknya.

Merasa kalimat itu ditujukan kepadanya, Jaehyun pun menyahut.

"Kalo tau Lo magang di sini juga gue ogah dih."

"Kalian udah saling kenal ya?" Suara lain menginterupsi percakapan mereka.

"Eh iya, dia sepupu. Gue Rose dari Akuntansi Lo siapa?"

Dih sok kenal - Batin Jaehyun melihat sepupunya menjabat tangan perempuan yang sepertinya satu kelompoknya.

"Aku Jihyo, dari Pendidikan Ekonomi. Maaf ya lidahku nggak kebiasaan pake Lo gue."

Dengan sedikit panik Rose segera menyahut apalagi dilihatnya Jaehyun sedang menahan tawa, menambah beberapa persen kedongkolan pada pria itu.

"Eh eh, nggak kok. Aku yang kebiasaan pake Lo gue maaf ya." Rose lupa kalau ia berada di daerah yang lebih banyak menggunakan aku-kamu, terlebih terhadap orang baru yang baru dikenal.

"Nggak papa kok Rose santai aja, kalian nggak mau kenalan juga? Kayaknya kelompok kita belum didatengin kakak pembimbing deh. Mending kenalan dulu."

"Iya, kayaknya yang lain udah pada didatengin. Oh ya, kenalin aku Eunwoo dari jurusan Ilmu Ekonomi."

"Kenalin juga, Jaehyun dari Manajemen."

"Sama kayak jurusan Jaehyun, aku Mingyu."

"Lah satu rombel sama si Jeffrey?"

"Iya nih, temen dari MOS."

Rose mengangguk paham pantas saja gesture mereka terlihat lebih akrab ketimbang Maba lain di sini. Kemudian ia menimpali ucapan Mingyu.

"Kok mau-mau aja sih temenan sama cecunguk?"

Mingyu pun tertawa agak kencang, sampai yang lain melihatnya merasa aneh bagian mana yang lucu hingga pria berkulit tan itu tergelak.

Belum sempat menjawab pertanyaan Rose, kelompok mereka dihampiri fungsionaris dari RKI.

"Loh kakak pembimbing kalian belum ada ya? Kalian dibimbing siapa tadi pas diploting sama MC?"

"Sama Kak Kun, kak. Tapi belum hadir dari tadi."  Saut Mingyu

"Oh Kun ya, kayaknya emang nggak bisa hadir deh. Bentar ya dicariin pengganti dulu."

"Iya Kak"

– Di sisi lain –

"Udah sampe mana Jen proposalnya?"

Gadis bermata kucing yang dipanggil tersebut tersentak kaget. Pada dasarnya memang ia tipe orang yang mudah kaget. Ditambah seseorang yang tiba-tiba menyapanya dari arah belakang.

"Kak Minhyun Ya Allah kalo ngelangkah ada suaranya kek! Jangan suka tiba-tiba ada gitu dong, kayak makhluk astral aja."

Oknum bernama Hwang Minhyun yang mendapat rentetan panjang hanya tertawa kecil. Membuat Jennie yang menoleh kearahnya sedikit melebarkan.

Ya Allah gantengnya jodoh orang - Batin Jennie terlena dengan wajah rupawan walaupun dengan segera ia sadar tidak mau berlama-lama bertatapan. Nyatanya hampir 1 tahun menjadi rekan organisasi tidak membuatnya terbiasa dengan ekspresi Minhyun.

"Ketuanya sendiri dibilang makhluk astral. Bikin proposal harus banget mojok di luar?"

"Di dalem berisik kak, lagian aku nggak ada kerjaan di dalem kan pengurus harian nggak jadi pembimbing. Mending nyicil proposal sponsor mumpung ketemu Kak Jisoo."

"Oh iya sih, habis ini kamu —"

"Jendeukkkk !!!"

Belum sempat Minhyun menyelesaikan kalimatnya, Chungha dengan suara menggelegarnya memanggil Jennie. Niatnya ia ingin mengajak pergi Jennie setelah acara selesai. Namun sepertinya harus ia urungkan.

"Eh, kebetulan ada si bapak. Jen Lo nggak pegang anak magang kan, mau ya gantiin Kun sementara jadi pembimbing? Boleh kan Pak?"

"Lah Ha, nggak ada yang lain apa?" Angkatan atas di divisi Lo?"

"Yang lain udah pegang, sisanya nggak ada di tempat. Penugasan maba sama kok Jen perdivisi. Lupa banget nih divisi gue kalo Kun ikut Summer Camp mana 1 bulan Jen."

Jennie sedikit melirik Minhyun mencari persetujuan sang Ketua.

"Kalo nggak sibuk nggak papa Jen, cuma sementara kok."

Chungha ingin memekik senang karena mendapat lampu hijau dari Minhyun. Sedikit senyum simpul terpatri di wajah Chungha karena rencananya berhasil.

Yup, saat menghampiri sekumpulan anak magang tadi ia seperti tidak asing dengan sosok yang teman-temannya ributkan beberapa hari lalu di grup.

Niat awal dia hanya ingin mengolok-olok Jennie karena Maba bernama Jaehyun kalo ia tidak salah ingat, benar-benar magang di organisasinya. Namun ia malah mendapat Jackpot karena rekan devisinya tengah mengikuti event. Jadilah ia tambah bersemangat mencari Jennie untuk jadi pembimbing pengganti.

"Ya udah deh Ha." Putus Jennie.

Jujur ia malas menjadi pembimbing, tapi mau bagaimana mana lagi kebetulan dia memang tidak ada kerjaan dan paling hanya 1 bulan menggantikan Kun.

"Ayo masuk Jen, gue ambilin dulu kartu kendalinya sama gue jelasin sedikit."

"Iye bentar gue matiin laptop dulu." Jawab Jennie pasrah. Ia tidak akan tahu kalau setelah ini akan menjadi topik ghibah oleh teman-temannya.

TBC

YOUNG [JaehyunxJennie] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang