1. ✤ Waktu

2.2K 138 6
                                    


Moon-© 2021.


Jimin sudah berlari menghindari beberapa perawat yang mengejarnya sedari tadi, berusaha menghindar agar tidak bisa di temukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin sudah berlari menghindari beberapa perawat yang mengejarnya sedari tadi, berusaha menghindar agar tidak bisa di temukan.

Dan sekarang, Jimin berakhir di bangku taman. Duduk sambil menatap matahari tenggelam di depannya yang begitu memikat mata.
"Tuhan, semesta milikmu begitu menawan,"lirih Jimin.

Lalu atensi Jimin beralih pada sekumpulan remaja yang sepertinya sedang berbincang-bincang asik bersama sambil menikmati suasana taman juga.

Ada rasa iri untuk Jimin. Jimin juga ingin seperti itu, ingin berbincang dengan tulus bersama sahabat, dan tertawa lepas. Jimin ingin sama.

Tanpa di sadari, air mata Jimin turun begitu saja. Hatinya juga mulai sesak dan ia segera mengalihkan pandangannya.

"Hei, sedang apa?"

Jimin menoleh ke sampingnya, dan menatap datar laki-laki yang baru saja bertanya padanya. Tentu saja Jimin tidak kenal dengannya.

"Tidak ada." Lalu Jimin kembali menatap lurus.

Laki-laki itu duduk di sisi kosong Jimin dan ikut menatap ke arah pandang Jimin. Kemudian suara kekehan terdengar darinya.

"Kenapa melarikan diri?"tanyanya.

"Ck! Kau bukan siapa-siapaku. Tidak perlu ikut campur perihal hidupku,"jawab Jimin kesal.

"Eoh, salah ya? Aku hanya bertanya."

Sejenak hening. Namun pemuda itu kembali bertanya seakan-akan percaya bahwa Jimin akan menjawab pertanyaannya.

"Sudah yang ke berapa kalinya kabur?" Betul saja, Jimin langsung menoleh menatap pemuda itu bingung.

"Hehe. Aku sering melihatmu di sini, dan berakhir dengan para perawat itu membawamu pergi. Kau kabur kan?"tebaknya.

"Tentu saja. Lagi pula manusia mana yang mau berdiam diri di penjara itu,"jawab Jimin dengan seringaian.

"Kau sedih?"

"Maksudmu?"

"Aku bertanya. Kau sedih di sana?"

Jimin berpikir sejenak, dan menghembuskan nafasnya dengan berat. Lalu menatap kembali pemuda itu yang masih menunggu jawabannya.

I'm here.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang