☽ * · *: : :
☆ : ☆
Jimin diam terduduk di kursi rumah sakit. Tangannya sudah di perban oleh dokter beberapa saat yang lalu, namun warna merah kembali terlihat dari perban tersebut.
Bagaimana pun keadaan dirinya, Jimin tidak peduli. Jimin hanya menginginkan kesadaran Taehyung dan segera meminta maaf padanya.
"Jimin, minum dulu,"kata Hoseok dengan menyodorkan sebotol air putih.
Yang di tawari tak berkutik sedikit pun. Hoseok mengerti bahwa Jimin sangat merasa bersalah karena melukai Taehyung, tapi Hoseok jauh lebih merasa bersalah karena tidak bisa menghentikan seseorang itu untuk bertemu dengan Jimin. Hingga menyebabkan semua terjadi seperti ini.
"Hey." Hoseok memegang baju Jimin.
Jimin tersentak kaget, lamunan nya buyar. "Kenapa?"
"Minum."
Jimin menggeleng lirih. Mata sendu nya menatap lurus ke tembok, "Taehyung tidak minum, jadi aku tidak boleh minum juga."
Hoseok dan Namjoon hanya bisa terdiam mendengar jawaban dari Jimin. Jimin memang seperti itu.
"Jimin—"
"TAEHYUNG!"
Atensi ketiga nya beralih. Terlihat keluarga Taehyung yang datang dengan tergesa-gesa.
"Jimin, bagaimana Taehyung? Apa yang terjadi?"tanya Bunda taehyung dengan air mata.
"T-taehyung..."
Bagaimana menjelaskan nya? Ini sulit. Bagaimana bisa Jimin berkata bahwa alasan Taehyung ada di dalam sana adalah karena dirinya?
"Maaf Bu. Taehyung tertusuk pisau di bagian perutnya,"kata Namjoon dengan memberanikan diri.
"Pasti karena Jimin, kan?" Seokjin maju ke hadapan Namjoon.
Suaranya terdengar begitu yakin, tatapannya pun sama.
"Maaf,"kata Jimin menunduk.
"Kak Jimin jangan sedih, enggak apa—"
"Jungkook, jangan membela orang yang sudah jelas salah,"kata Seokjin memotong ucapan Jungkook.
"Bang, kak Jimin pasti enggak sengaja. Aku tau kak Jimin tuh sayang sama kak Taehyung, jadi dia enggak mungkin sengaja."
"Abang bilang diem ya diem,"kata Seokjin dengan tegas.
"Aku salah, Jungkook."
"Tante, om, kak Seokjin, Jungkook. Aku minta maaf karena udah bikin Taehyung luka. Maaf kalau berteman denganku Taehyung jadi celaka."Jimin berusaha meredam rasa sesak yang tiba-tiba menjalar ke hatinya. "Selepas ini, aku enggak akan ada bareng Taehyung lagi. Maaf kalau Jimin banyak ngerepotin kalian dan juga Taehyung."
"Kak Jimin enggak boleh ngomong gitu, kak Taehyung nanti marah. Sini sama Jungkook aja, mau ke kantin enggak?"tanya Jungkook mencoba membuat Jimin tidak lagi merasa bersalah.
Jimin menggeleng pelan, lalu menatap mata Jungkook. Mata Jungkook tetap sama, rasanya seperti Jimin mendapatkan ketenangan hanya dari mata itu.
"Aku cuma mau pulang, Jungkook."
"Jalan-jalan sama Jungkook aja, yu?"
Jimin menggeleng lagi. Ia menoleh pada Seokjin, pandangan mata keduanya bertemu. Di sana ada raut wajah yang seakan-akan seperti tak suka padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here.
Fanfiction❝Hidup adalah tentang bertahan,dan kehilangan. Lalu dimana bisa aku temukan letak kebahagiaan?❞ ―Moon,2021.