M o o n - 2021.
❄️ ≈ ✤
❝Tidak ada kenyataan yang selalu sama dengan tiap ekspetasi yang kita buat. Kalau berani berekspektasi,kita juga harus siap untuk menerima realita apapun itu.❞
"Ada banyak bintang, ya.""Setiap malam seperti ini kali, hanya saja kemarin lagi banyak polusi. Untung tadi sore hujan,"kata Jimin yang masih menatap langit.
Mereka berdua tengah duduk di halaman belakang rumah sakit, dengan beralaskan rumput hijau yang sudah mulai kering sehabis di guyur hujan.
Pukul 11 malam, Jimin mengajak Taehyung untuk menatap langit malam. Taehyung sungguhan nyaman tidur di ruangan Jimin hingga meminta izin untuk menginap, menurutnya ruangan Jimin itu sangat nyaman, bersih dan wangi. Aah jangan lupakan AC nya yang paling sejuk.
"Di sana ada rasi Canis Majoris,"kata Jimin sambil menunjuk langit.
"Tau dari mana?"
"Itu kan ada Sirius, yang paling terang. Karena Bintang Sirius termasuk di rasi Canis Majoris, gampang!"
"Aku tidak terlalu pintar soal itu, karena aku juga tidak mempelajari ilmu soal benda angkasa,"kata Taehyung.
"Tidak apa-apa, itu bukan satu hal yang wajib untuk kau pelajari. Dulu aku suka menatap langit kapanpun, jadi aku penasaran dan akhirnya aku mempelajarinya."
"Kau suka bintang?"tanya Taehyung menatap Jimin.
"Aku suka. Bintang Antares,"jawabnya.
"Antares?"
Jimin mengangguk, "Tapi bintang itu sedang sekarat, katanya akan supernova. Aku tidak tau kapan, mungkin juga sudah supernova tapi belum sampai ke bumi."
"Supernova itu apa?"
"Peristiwa meledaknya suatu Bintang."
"Kau tau, Taehyung? Melihat Bintang di langit itu seperti melihat masa lalu.""Iya? Kenapa begitu?" Taehyung menatap Jimin dengan sangat antusias, menunggu lawan bicaranya untuk segera menjelaskan maksud dirinya itu.
"Rata-rata, Bintang itu jaraknya ke bumi ratusan bahkan ribuan juta tahun cahaya. Artinya, cahaya dari bintang itu butuh jutaan tahun buat sampe ke bumi."
"Nah, berarti bintang yang kita lihat tiap malam itu wujud bintang itu jutaan atau bahkan milyaran tahun lalu. Kita bisa lihat bintang itu saat ini karena kita baru nerima cahaya yang berkelana dari bintang itu di masa lalu dan baru tiba sekarang."
"Mungkin, bisa aja bintang yang sekarang lagi kita lihat itu udah enggak ada. Tapi kita belum tau, karena yang bisa kita liat saat ini cuma bintang yang berjuta tahun lalu,"kata Jimin menjelaskan.
"Berarti kau belum tau, apa Antares itu sudah meledak atau belum?"
Jimin mengangguk pelan dan tersenyum. "Aku tidak tau kapan supernova itu akan terjadi, Taehyung."
Awalnya Taehyung hanya diam, tapi beberapa saat kemudian ia mengerti maksud Jimin. Lalu Taehyung memegang tangan dingin Jimin.
"Aku tidak akan membiarkanmu supernova, Jimin. Tidak akan pernah."
Jimin mengukir senyumnya yang begitu hangat, lalu hanya mengangguk sebagai jawaban untuk Taehyung.
"Ayo masuk, disini sangat dingin."
Mereka beranjak dari duduknya dan masuk. Sebenarnya Taehyung bingung, kenapa saat malam seperti ini masih ada pasien yang di bolehkan keluar?
Meskipun hanya di belakang atau sekitar rumah sakit, bukannya tetap bahaya? Taehyung tidak tau itu di perbolehkan untuk semua atau hanya untuk Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here.
Fanfic❝Hidup adalah tentang bertahan,dan kehilangan. Lalu dimana bisa aku temukan letak kebahagiaan?❞ ―Moon,2021.