🌕-🌕
Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri kalau kau tidak selamat, Jimin.
Hanya kata-kata itu yang ada di dalam otak Taehyung saat ini. Dia sangat khawatir, dan kecewa dengan dirinya sendiri yang tidak ada di samping Jimin. Harusnya dia tidak meninggalkan Jimin barang sedetikpun.
Saat ini Jimin tengah ada di dalam ruangan rumah sakit karena menusuk perutnya sendiri. Taehyung hanya bisa duduk menunggu sembari berdoa untuk kesembuhan temannya itu.
"Jimin sudah baik-baik saja, Taehyung."
Kepala Taehyung terangkat dan langsung menampakkan senyum leganya. Rasanya sangat senang ketika Dokter rumah sakit memberitahukan hal itu.
"Apa aku bisa menemuinya?"tanya Taehyung tidak sabaran.
"Boleh. Tolong jaga dia, jangan sampai banyak bergerak."
"Baik, Terimakasih."
Taehyung langsung masuk dan melihat Jimin yang masih menutup matanya dengan tenang. Tangan mungil itu di ambil oleh Taehyung, di usapnya dengan lembut.
"Kenapa kau bodoh sekali? Kau harus bertahan Jimin, setidaknya untukku."
"Jangan pergi."
Bahkan Taehyung merasa bahwa ini kali pertamanya merasakan sebuah ketakutan besar. Dia bukan laki-laki penakut, bahkan di keluarganya, Taehyung lah yang paling pemberani.
Namun saat ini sangat berbanding jauh. Taehyung menangis karena takut akan kehilangan sosok Jimin.
"Kalau begitu jangan menangis."
Taehyung mengangkat kepalanya dan bertemu dengan manik sayu milik Jimin yang sudah terbuka entah sejak kapan.
"Cengeng,"ketusnya.
Alis Taehyung bertaut. Hampir saja dia ingin membalas ucapan Jimin jika saja ia tidak ingat bahwa pemuda menyebalkan di depannya ini sedang sakit.
"Kau mau minum?"tanya Taehyung.
"Mau."
Taehyung mengambil segelas air yang ada di nakas samping Jimin, dan membantu Jimin untuk meminumnya dengan sedotan panjang.
"Kau boleh melempar barang-barang yang ada di kamar, memecahkannya. Itu tidak apa-apa, nanti Hoseok Hyung atau aku yang akan merapikannya,"kata Taehyung.
"Tapi enggak boleh sampe nyakitin diri sendiri apalagi sampe nusuk perut begini. Jangan Jimin, itu ga baik,"lanjutnya dengan lirih.
"Aku minta maaf."
"Minta maaf sama dirimu sendiri. Bukan aku yang kau sakiti, tapi tubuhmu sendiri."
"Seharusnya aku tidak bisa merasakan sakit, Taehyung. Karena mentalku saja sudah sakit, kenapa tubuhku juga ikut bisa sakit?"tanyanya pelan.
"Cukup mentalmu saja yang sakit Jimin. Kau tidak sepenuhnya seperti mereka. Berhenti melakukan hal bodoh seperti ini lagi, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here.
Fanfiction❝Hidup adalah tentang bertahan,dan kehilangan. Lalu dimana bisa aku temukan letak kebahagiaan?❞ ―Moon,2021.