GULP!

928 92 31
                                    

*3 bulan kemudian*

*Gulp!*

Suara ludah yang ditelan terdengar cukup jelas dari omega bertubuh cukup besar dan tinggi untuk ukuran omega pria pada umumnya.

Siapa omega itu?.

Siapa lagi?!. Tentu saja Can Kirakorn.

Can yang baru saja selesai menyiapkan makanan sederhana untuk makan siang mereka hanya bisa tertegun didepan pintu kamar baby shark ketika dia mencari sang suami.

Dia menemukannya.

Pria tinggi dengan tubuh tegap itu sedang tidur disebelah keranjang tidur baby shark hanya dengan boxer ketatnya yang berwarna hitam.

Yups, hal ini adalah hal normal yang dilakukan tul saat berada dirumah.

"Berapa kalipun dilihat p'tul memang punya tubuh yang luar biasa!. Apalagi bokongnya". Gumam can mendekat diam diam agar bisa melihat tubuh sexy tul lebih puas.

*Gulp!*

Lagi lagi can menelan ludahnya.

Ada sesuatu yang menggelitik dadanya.

Dia sangat ingin....... tidak!. Lebih tepatnya tergoda untuk meremas pantat itu.

"Shit can!. Sejak kapan kau jadi cabul begini!". Ucap can pelan mencoba mengontrol dirinya. "Tapi tunggu!. P'tul adalah suamiku kan?. Itu artinya aku bebas melakukan apapun padanya!".

Ketika can fokus bergumul dengan malaikat dan iblis dikepalanya, Tanpa disadarinya tul terbangun karena mencium aroma manis dan menggoda dari tubuh berhasrat can.

"Jika aku meremasnya apa p'tul akan bangun?". Can masih sibuk dengan pikirannya. "Sekarang atau tidak sama sekali!". Can akhirnya membulatkan tekadnya untuk menyentuh pantat sexy itu.

Can menjongkokkan tubuhnya memyamai posisi tul tidur dikasur yang sengaja mereka seting dilantai agar bisa menemani baby shark bermain ketika dia bangun.

Perlahan namun pasti, can memanjangkan tangannya menuju satu target yang sejak dulu membuatnya sangat tergiur.

"Kau sangat ingin memberi shark adik huh?".

"Fuck!!!".

Can terkejut sampai nyawanya nyaris keluar dari mulutnya ketika tiba tiba saja tul menolehkan wajah tampannya menangkap basah si istri cabul yang ingin meremas pantatnya.

"P'....ba...bangun?". Can bertanya malu.

"Apa aku ketahuan?. Shit.....!". Guman can sangat malu hingga ingin rasanya kabur saja dari rumah.

Dilain sisi tul mengahadapkan tubuh bagian depannya ke arah can yang terduduk dilantai namun dia masih nyaman tidur dikasur.

"Hmn. Bagaimana aku bisa tidur nyanyak jika kau mengeluarkan aroma yang mengundangku untuk bercinta mommy?".

Tul menaik turunkan kedua alisnya dan memberikan tatap menggoda pada can.

"A.....aku tidak". Can menyangkal malu.

"Aw!. Lalu kenapa tul kecil ini bisa bangun?." Ucap tul membuat can bingung.

"Tul kecil?". Can menoleh ke baby shark yang masih tidur nyenyak bagai malaikat.

"Mommy... baby shark adalah tul junior. Tul kecil ada disini". Tul menunjuk ke arah tubuh bawahnya.

"Huh?". Can yang masih bingung melirikkan kedua bola matanya ke arah yang tul maksud.

*Blush!*

Wajah dan leher can seketika bersemu merah layaknya kepiting rebus.

"Aw p'tul cabul!". Can refleks melempar mainan berukuran kecil dengan motif hiu ke adik kecil tul.

Dear True Soulmate, Tul MedhtananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang