*tul pov*
Bukankah aku manusia yang paling berbahagia di dunia ini?.
Bagaimana tidak?.
Baby wolf, telah lahir ke dunia ini dengan sehat.
Buah cinta antara aku dan can, terryn wolf medhtanan nama lengkapnya.
Jangan salah paham, terryl tetap memenuhi tiap ruang dihatiku, hanya saja rasa tak sabar akan datangnya anggota baru dikeluarga kami memberi sensasi berbeda dihatiku.
"P'tul, p' masih waras kan?. Sejak tadi p'terus saja tersenyum aneh". Tanya can menatapku aneh.
"Hehe..., p' tak bisa melupakan pipi menggemaskan terryn sayang. Dia sangat menggemaskan. Persis terryl dulu".
Can ikut tersenyum. Aku tau dia juga setuju bahwa anak kami adalah manusia kecil paling menggemaskan di dunia ini.
Tapi senyuman can seketika menghilang ketika matanya melirik ke arah luar.
"Ada apa sayang?". Aku membelai kepala can lembut.
"P' aku khawatir pada jess. Aku harap dia baik baik saja". Ucap can mengkhawatirkan proses persalinan jess yang akan dilakukan sekitar beberapa hari lagi.
"Semua akan baik baik saja. Kau fokus pada proses kepulihanmu dulu ...".
Can menggangguk dan mencoba tersenyum walau aku tau dia masih sangat khawatir.
Yah, kehamilan jess terbilang kehamilan ajaib yang berbahaya. Tanpa can, jess mungkin tak akan kuat melewati semua ini.
*knock* *knock*
Suara pintu dari ruang rawat yang diketuk mengalihkan perhatianku.
"Mommy.....". Itu suara terryl.
"P' tul..., can...". Bersama tin.
Terryl berada digendongan tin memeluk seikat bunga mawar yang begitu indah.
"Selamat mommy. Mommy sangat hebat".
*kiss*
Terryl memberikan bunga itu dan mencium dahi can.
"Kau baik baik saja can?". Tanya tin yang entah mengapa membuat situasi mendadak canggung.
"Hmn. Aku dan anak kami baik baik saja". Jawab can.
Tin hanya menggangguk mendengar jawaban itu. Tak terlihat ada ekspresi apapun diwajah poker face adikku ini, tapi sebagai seorang kakak aku tau dia canggung mendengar jawaban can.
Huft.., adikku yang malang. Kapan kau akan merelakan seutuhnya bahwa can adalah millik kakakmu?.
"Jess bagaimana?". Tanya can pada tin.
"Mulai hari ini jess sudah intesif rawat disini".
"Hah?". Ekspresi can berubah. "Apa ada masalah?".
"Perkiraan waktu melahirkan maju. Dan jess tak ingin jauh darimu. Ruangan jess ada disebelah". Jelas tin.
"Mommy adik terryn sekarang ada dimana?". Tanya terryl mencairkan suasana.
"Adik terryn masih diruangan lain. Nanti ayah bawa terryl melihat adik ya".
"Oke!".
"Mari kesini sayang, tidur dengan mommy. Kau sudah beberapa hari dirumah kakek. Mommy merindukan terryl na.....".
"Iya, terryl juga sangat rindu mommy".
Selagi can dan terryl berpelukan dikasur, aku mengajak tin keluar untuk membiarkan mereka tidur bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear True Soulmate, Tul Medhtanan
Fanfictionone shot. Tul × can 🤭 just simple story about omegaverse