Dads (End)

1.1K 82 48
                                    

Meski cuaca tak begitu panas namun bulir bulir keringat nampak terus menetes di dahi orang orang itu.

Mereka seharusnya merasakan nyaman duduk di sofa mahal dikediaman utama medhtanan.

Mereka mampu bersuara, namun suara itu nampaknya tersendat bagai tak bisa terucap.

Seisi rumah medhtanan kini 'lumpuh' dalam kecanggunan ketika mendapati bayi chubby dan tampan yang tak pernah lepas dari dekapan tul medhtanan kini berada ditangan sang adik, tin medhtanan.

Bayi legenda yang hanya bisa mereka lihat dari foto kini bisa mereka lihat secara langsung.

Dengan tubuh chubby dan panjang yang melebihi usianya, cucu pertama keluarga medhtanan itu nampak begitu mencolok ketika dia menolehkan tatapannya ke arah lain memperlihatkan mata birunya yang begitu indah.

Bagai sengaja memperlihatkannya ke semua keluarga besar medhtanan dan pihak keluarga jess, tin melenggang elegan melewati mereka membawa terryl duduk ditengah acara yang belum bisa dimulai karena menunggu kehadiran si anak hilang dan istrinya yang juga melegenda.

"Kau sudah gila?". Bisik jess pada tin merasa khawatir pada baby terryl. "Kau membawanya dengan ijin p'tul kan?!".

Tin tidak merespon ucapan jess, dia hanya melirik jess sekejab dan kembali fokus dengan buntalan menggemaskan dipelukannya.

Tidak tau mengapa, namun tin merasakan sesuatu yang murni masuk ke dalam dirinya setiap kali dia menatap mata biru terryl. Dia sungguh tidak pernah merasa sebahagia itu semenjak memutuskan menolak can.

Meskipun terasa ada yang aneh dan salah antara koneksi batinnya dengan terryl, tapi tin berani menjamin bahwa bayi itu adalah miliknya walau dia tak bisa menjelaskan bagaimana bisa bayi yang baru berusia 6 bulan itu adalah anaknya.

Satu hal yang selalu mengganjal dipikiran tin adalah, jika terryl adalah anaknya, saat ini harusnya terryl sudah berusia sekitar satu tahun lebih.

Tapi mengapa si buntalan menggemaskan itu masih berusia 6 bulan?.

Tak ada satupun yang bisa menjelaskan pertanyaan tin itu.

************

"Hahahahahaha!!!". Jess tiba tiba saja tertawa canggung mencoba menyelamatkan suasana. "Lihat!. Kau bahkan sudah tak sabar menggendong anak na?. Sabarlah sedikit sayang. Kita pasti bisa selama kita percaya......hahahaha".

Tin tidak merespon. Dia hanya menatap jess dengan tatapan malas.

"Anak itu......". Salah satu keluarga jess terlihat sangat penasaran dengan sosok terryl yang begitu mencolok. Dia merasa tenggelam dalam keindahan mata biru terryl.

 Dia merasa tenggelam dalam keindahan mata biru terryl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia cucu kami". Jawab tuan medhtanan melirik tin kemudian berkata. "Anak pertama tul".

"Oh?. Bukankah istrinya seorang omega?. Lalu mengapa bisa ada bayi alpha dominan disini?".

Dear True Soulmate, Tul MedhtananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang