"Hiks... hiks.... ayah tolong terryl ....hiks... ayah tolong!!".
"Sudah.... tinggal siram siram badan saja nak.... Ayah nanti dimarahi mommy shark jika lama selesai. Ini sabunnya, cepat mandi".
"Aduh...ayah!!. Hiks.... hiks...Terryl minta tolong yah hiks, tolong yah, terryl takut.......".
"Haduh, biasanya terryl kan pintar mandi sendiri?".
"Ayah tolong... hiks... hiks..!!!".
Siapa mereka dan Ada apa?.
Yah siapa lagi jika bukan tul medhtanan dan bayi kecilnya yang cerdas terryl shark medhtanan.
Hari itu mereka akan pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi adik bayi diperut can, tapi sudah hampir jam perjanjian sang duo ayah dan anak masih juga belum mandi hingga memancing amuk dari satu satunya omega dirumah mereka.
Akumulasi kemarahan yang dipengaruhi hormonal kehamilan membuat amuk sang omega terasa sangat menakutkan.
Belum lagi dia yang mereka selalu panggil dengan sebutan mommy shark kini memiliki aura alpha dominan yang sangat pekat.
Tentu momok ini bukanlah hal yang ingin tul dan terryl hadapi bukan?.
Tapi terlambat......
*brak!*
Suara bantingan dipintu kamar mandi mengagetkan ayah dan anak itu.
"Belum selesai juga?!".
"Iya mommy.... iya!. Ini terryl sudah cepat hiks..... Terryl masih bayi mommy, mana bisa mandi cepat cepat... hiks.. hiks". Tangis terryl menyiram nyiram acak badannya.
Disisi lain, can melirik sang suami yang pura pura sibuk menyampoi kepalanya.
"Lama!. Aku pergi duluan!".
Can segera pergi meninggalkan tul dan terryl.
"Hiks.....!!. Tunggu... mommy tunggu terryl hiks.... mommy.... hiks....". Terryl malah menangis semakin menjadi jadi.
Terryl tidak ingin ketinggalan melihat adiknya.
"Haiss.... ayo!". Tul segera menghanduki terryl dan memakaikannya popok dan pakaiannya.
Setelah beberapa saat, mereka selesai dan segera pergi ke rumah sakit.
Dengan bedak putih tebal yang tidak merata, dan rambut yang tidak tersisir rapi terryl menatap ke arah monitor usg dengan serius.
"Itu.... itu adik terryl kan?". Tanya terryl pada bibi dokter yang dulu juga menjadi dokter saat terryl di dalam kandungan. "Halo adik ....". Terryl mendadahkan tangan kecilnya ke monitor seakan adiknya bisa mendengarnya.
"Iya. Itu adik terryl. Woah... terryl sangat pintar na?". Ucap sang dokter tersenyum gemas dengan kecerdasannya.
"Iya tau. Terryl tadi dengar, 'hy p' shark' kata adik terryl". Ucapnya membuat tul dan can saling melirik gemas.
"Pft......". Can tertawa kecil mendengar celoteh terryl yang semakin imaginatif dengan kosa katanya yang semakin jelas.
"Luar biasa sekali terryl ini. Aku merasa bicara dengan anak berusia 4 tahun". Ucap sang dokter.
"Biasa saja bi. Anakku, apa yang bibi kagetkan?". Tul sesumbar. "Lalu bagaimana bi?. Apa semua aman?".
"Hmn. Semua terlihat normal. Dan....". Sang dokter menatap can dan tul bergantian. "Kembali lagi ku ulang yang dulu pernah ku katakan, aku menjamin 90% si kecil ini juga alpha dominan".
"Tidak kaget bi....". Ucap tul pelan sembari melirik can yang sejak masuk kehamilan dua bulan auranya mulai berubah.
"Seperti terryl!". Terryl segera berteriak senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear True Soulmate, Tul Medhtanan
Fanfictionone shot. Tul × can 🤭 just simple story about omegaverse