*pip!* *pip!*
"Sebentar". Tin menghentikan rapat penting untuk menerima panggilan diponselnya yang tertera nama tul dilayarnya. "Halo...". Jawabnya.
"Hiks...hiks.... anyah, dada na eyil anas (ayah, ayahnya terryl panas)". Itu suara terryl merengek.
"Terryl?".
"Anya isa i ni?". (Ayah bisa ke sini?).
"Ayah akan kesana sekarang. Terryl jangan menangis lagi ya?". Ucap tin segera mengambil keperluannya.
Dia memberi kode kepada asistennya untuk mengakhiri rapat dan memintanya mengambil alih sisanya selagi dia pergi.
*brak!*
Tin keluar dari ruang rapat itu tak perduli dengan tatap penasaran karyawannya.
"Tuan tin punya anak?". Tanya pelan salah satu karyawan yang ikut rapat pada karyawan lainnya ketika mereka dibubarkan.
"Bukan. Mendengar namanya kurasa itu tuan muda terryl. Tuan muda terryl anak pertama tuan tul". Jelasnya.
"Oh.....". Dia mengangguk. "Menakjubkan!. Melihat bagaimana kakunya tuan tin siapa yang kira dia ternyata begitu menyayangi anak kakaknya ya?. Dia bahkan menamai dirinya sebagai ayah untuk keponakannya itu".
"Ei... kau memang tidak update info!. Kau tak tau siapa istri tuan tul?".
"Tidak".
"Can kirakorn!. Itu adalah mantan kekasih tuan tin semasa kuliah!".
"What!. Tuan tul menikahi mantan kekasih adiknya?. Atau dia merebutnya?!".
"Tidak tau. Tapi rumornya, tuan muda terryl adalah anak tuan tin bersama can kirakorn!".
"What?. Gila!. Bagaimana bisa?".
"Ekhem!!". Ketika dua karyawan itu asik bergosip, mereka tak sadar bahwa asisten pribadi tin ada dibelakang mereka.
"Shit!". Mereka terdiam gemetar melihat tatap menakutkan dari tangan kanan tin tersebut.
Tak ingin dalam masalah, akhirnya mereka segera pergi dari sana.
************
*Disisi lain*
*Knock!* *knock!*
Tin sudah mengetuk pintu rumah yang familiar namun tak pernah dimasukinya itu beberapa kali namun tak ada jawaban juga.
Benar, itu rumah minimalis yang selama ini ditempati can bahkan sebelum dia menikah dengan tul.
*klik!*
"Uhuk.... uhuk.....". Suara batuk terdengar ketika pintu rumah itu dibuka.
"?". Tin tak mendapati siapapun ketika pintu itu dibuka.
"Anya tin?". (Ayah tin).
Menatap ke bawah, tin mendapati bahwa terryl lah yang membukakannya pintu.
"Terryl?". Tin segera menggendong terryl yang terlihat berantakan dan basah dibagian bahwahnya.
"Dada atit. Mommy ida aya!". (Ayah sakit dan mommy sedang tidak ada). Jelas terryl namun tin tak paham apa yang terryl katakan.
"Uhuk.... uhuk....". Suara batuk kembali terdengar membuat tin sadar itu adalah suara tul.
Memasuki rumah yang bahkan tak pernah dimasukinya, kini tin menapakan kakinya disana karena terryl.
"Apa baru terjadi perang disini?. Kenapa rumah ini sangat berantakan?". Pikir tin merasa terganggu dengan kondisi rumah itu.
Melangkah semakin dalam, tin mendapati sosok yang mirip dengannya sedang tidur dengan hanya mengenakan boxernya dan ac yang menyala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear True Soulmate, Tul Medhtanan
Fanfictionone shot. Tul × can 🤭 just simple story about omegaverse