Baby Shark

1K 111 66
                                    


*Beberapa jam sebelumnya*

"Dooo...... doo.....🎶🎶".

Tul berdendang senang sembari memberi sentuhan terakhir untuk kamar baby yang dalam beberapa minggu lagi akan lahir.

"P' istirahatlah dulu. Lihat ini sudah jam 2 siang p'. P' sudah mengecat kamar ini dari jam 5 pagi. Lagi pula kamar baby sudah terlihat sempurna p' ".

Can masuk ke kamar yang kini tampak begitu menakjubkan.

Dahulu kamar itu hanyalah kamar kosong dengan tumpukan barang barang tak terpakai milik can.

"Sedikit lagi can.....". Tul tersenyum memancarkan ketampanannya.

"Huft..... awas saja jika mengeluh sakit pinggang!". Can memarahi tul.

"Iya bos..... aman". Tul segera melanjutkan pekerjaannya menggambar hiu hiu di dinding kamar baby.

Tak langsung keluar, can malah diam menatap tul yang sangat fokus mendesain dan menghias kamar baby.......

.......... hanya dengan boxernya.

Yah, itu benar!.

Tul tidak mengenakan apapun selain boxer ketat berwarna hitam hingga bentuk tubuhnya yang kekar itu terpampang jelas di depan mata can.

"Woah..... aku baru sadar. Tapi p'tul punya bokong yang bagus". Can tak bisa mengalihkan tatapannya dari pantat tul.

"Can, duduklah". Tul akhirnya memutar tubuhnya dan menatap can dengan senyuman nakal. "Kalau kau suka dengan apa yang kau lihat, kau bisa menyentuhnya". Tul menaik turunkan alisnya menggoda can.

"W.....what?!". Can yang tertangkap basah, merasa sangat malu dan dengan segera mengalihkan tatapannya ke arah lain. "Si....siapa bilang aku suka melihat bokong p'!. Aku bukan pria cabul p'!".

"Well ..... yang p' maksud desain kamar baby". Tul menyipitkan matanya menatap telisik pada can. "Siapa sangka ternyata seseorang menatap pantatku sampai air liurnya menetes huh?".

Mata can segera terbelalak lebar. Dia segera mengusap bibirnya yang tentu saja tidak meneteskan air liur.

"Ow p'!. P' berbohong!". Can tertipu ucapan tul.

"Pft..... hahahahahahaha........!!!". Tul tertawa puas setelah berhasil menggoda can.

*tin....!* * tin.....!*

Ketika kedua sejoli itu sedang sibuk dengan aksi saling mengejeknya, suara klakson mobil terdengar.

"Tsk!. Siapa sih itu?!". Can kesal dengan suara klakson yang tak henti hentinya berbunyi di depan rumahnya.

"Mobil baby tiba!". Tul segera meletakkan kuasnya dan bersiap keluar.

"Hah?. Mobil baby?". Can merasa bingung. "Oi p' pakai celana dulu!". Can menarik tangan tul.

"Ah benar juga!". Tul lupa dia hanya mengenakan boxernya karena dia tidak ingin pakaiannya kotor terkena cat.

Setelah selesai mengenakan jeans birunya, tul dengan semangat keluar diikuti can dibelakangnya.

"Eh?". Can mendapati key membawa mobil alphard hitam dan memarkirkan mobil itu didepan rumah mereka.

"Tul, serius!. Jika sekali lagi kau minta tolong tidak lihat jam, aku akan benar benar mati kelelahan!". Key melempar kunci mobil itu ke tul dan ditangkap sempurna oleh tul.

"Thank u bro!". Tul tersenyum mengabaikan keluhan key.

"Minta maaf sialan!".

"Oke oke...., sorry na key!. Aku tiba tiba saja teringat tentang mobil jadi aku meminta tolong mu".

Dear True Soulmate, Tul MedhtananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang