*Tin pov*
Dahulu, aku sering bermimpi tentang malaikat yang jatuh ke bumi karena dia tak cukup sempurna untuk menjalankan tugasnya mengalahkan lucifer, si malaikat pendosa yang dibuang ke bumi.
Saat malaikat itu terjatuh dari langit, benda benda langit akan melukai tubuhnya, menyobek kulitnya dan menariknya lebih cepat menuju daratan dengan kekuatan gravitasinya.
Tak ada yang membutuhkan malaikat yang tidak sempurna.
Setiap kali dia terjatuh ke bumi, selalu ada semak belukar berduri halus yang menantinya.
Semak tersebut selalu terlihat segar karena warnanya yang kehijauan. Siapa sangka semak luas yang nampak indah tersebut memiliki duri halus yang selalu melukainya.
Semak tersebut bagai mimpi buruk bagi sang malaikat karena teror dan rasa sakit yang akan diterimanya cukup menyakitkan.
Berkali kali malaikat itu jatuh ditempat yang sama namun dititik berbeda.
Tak kala sang malaikat mengepakkan sayap patahnya untuk menghindari semak tersebut, dia tetap berakhir diatas semak semak berduri halus itu.
Entahlah....., semak semak itu nampaknya bergerak mengejar kemana sang malaikat akan terjatuh.
Sesungguhnya semak semak itu tidak semenyakitkan itu, namun rasa dari sensasi duri duri halus saat menembus kulitnya membuat sang malaikat ketakutan.
Semak liar berduri halus itu akan menghangatkannya saat malam tiba, dan melindunginya ketika panas mentari menyambanginya.
Hanya semak hijau yang berduri halus itu yang selalu menanti dan menemaninya.
Selalu.........
Namun dia mengabaikan hal tersebut dan terfokus pada rasa sakitnya saja.
Ketika aku kembali bermimpi tentang malaikat yang sama dan kejadian yamg sama, kali ini sang malaikat sudah memikirkan apa yang akan dilakukannya pada semak mengganggu itu.
Saat tubuhnya kembali terjatuh dari langit, malaikat tersebut menukar sayap indahnya dengan satu kekuatan.
Sebelum tubuhnya menyentuh daratan yang dipenuhi semak yang selalu setia menunggunya, sang malaikat menyulut api besar dari kedua tangannya sendiri.
Dia membakar semak semak tersebut berharap semak mengganggu tersebut akan lenyap selamanya dan berhenti memberinya rasa tidak nyaman itu.
Semak belukar tersebut dengan cepat terbakar dan kehilangan keindahan warnanya ketika panasnya api melalap hijaunya.
Yang membuat sang malaikat sangat terkejut adalah bahwa selama ini dibawah semak tersebut terdapat lumpur hitam yang siap menelan apapun yang jatuh padanya.
Ketika dia ketakutan dengan apa yang menantinya, semak berduri yang tersisa menyambar tubuh sang malaikat dan menjadikan sisa cabang yang kini total menghitam sebagai alas agar tubuh malaikat tersebut tidak terjatuh dilumpur hitam dan langsung tertelan di dalamnya.
Tapi apa yang bisa dilakukan sang semak yang telah terbakar?. Dia kini nyaris mati, tak cukup kuat untuk menahan sang malaikat seperti dulu.
Hijaunya telah menghitam dan kering terbakar api, akarnya nyaris mati karena panasnya panggangan.
Perlahan semak tersebut kehilangan kekuatannya.
Malaikat tersebut perlahan tertelan lumpur hitam yang sangat kuat. Kini panasnya terik matahari membakar kulitnya, dan dinginnya angin malam nyaris membekukan tulang tulangnya.
Dia sadar, bahwa jatuh di dalam semak berduri halus ribuan jauh lebih baik dari kondisinya saat ini.
Dia hanya terlalu terfokus dengan rasa sakit kecil hingga lupa bahwa dia sesungguhnya mendapatkan sesuatu yang nampaknya tidak berarti namun sesungguhnya sumber pelindung dan kenyamanan baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear True Soulmate, Tul Medhtanan
Fanfictionone shot. Tul × can 🤭 just simple story about omegaverse