Terryl Shark Medhtanan

442 40 20
                                    

*knock* *knock*

Suara pintu yang diketuk terdengar.

"Biar terryl! Biar terryl!". Terryl berlari cepat menuju pintu rumahnya.

"Hati hati!. Nanti jatuh !". Ucap can yang bisa menebak anaknya pasti berlari menuju pintu rumah.

"Iya mommy.....".

Terryl kemudian memperlambat gerakan kakinya seperti kungkang bergerak.

"Ya tidak selambat itu juga nak!". Can menatap malas terryl.

"Ou... tadi tidak boleh lari, sekarang berjalan lambat juga salah. Mommy shark rumit sekali...". Protes balita yang kini ucapannya semakin jelas bagai orang dewasa itu.

*klik*

Dia memutar gagang pintu rumahnya.

"Halo.... ada yang bisa terryl bantu?". Tanya terryl sopan.

"Hmn?". Pria itu terdiam menatap terryl.

"Siapa yang datang terryl?". Tanya can.

"Paman key mommy!!".

"What?!". Key mengkerutkan dahiya sangat takjub.

"P'key?". Can menyusul.

"Can....". Key segera tersenyum melihat can.

***

"Oh god!. Ini terryl?!. Bagaimana mungkin baru tak bertemu enam bulan dia sudah menjadi sebesar ini?!". Ucap key yang baru kembali dari urusan bisnis di cina dan tak pulang ke thailand selama enam bulan.

Yah, tul mengirim key sebagai perwakilannya untuk mengurus proyek besar mereka di cina.

Dan seperti biasanya!. Key selalu bisa diandalkan.

"Kalian kasih makan apa bayi ini?!. Mengapa dia bisa tumbuh begitu cepat".

"Biasa saja p' ". Can tertawa melihat ekspresi key menatap terryl teliti seakan dia takut keponakannya tertukar dengan anak lain.

"Biasa apanya can?!. Lihat tulangnya yang besar itu!. Mana ada anak sesusianya yang setinggi dan sebagus dia berbicara!. Aku merasa bicara dengan anak 6 tahun!. Jujur padaku can, apa yang kalian berikan pada terryl?".

"Banyak paman. Tapi terryl paling suka susu mommy". Jawab terryl membuat suasana seketika menjadi canggung.

"Ekhem....". Key pura pura membantuk. "Ngomong ngomong mana tul can?".

"Belum pulang. Mungkin sebentar lagi akan tiba". Jawab can merasa canggung juga.

"Oh ya p'key sebentar ku ambilkan minuman dulu ya".

"Hmn. Oke. Thanks na".

Can segera menyiapkan cemilan dan meninggalkan terryl bersama key.

"Pamam key lupa terryl ya?". Tanya terryl membuat key sedikit malu.

"Bukan lupa. Tapi tadi paman bingung karena terryl sudah sangat besar sekarang". Ucap key dia mengangkat terryl dan menggendongnya.

"Paman, terryl itu harus cepat besar karena akan punya adik".

"Oh ..... pantas saja terryl jadi sebesar ini ya?". Key sesungguhnya sudah tau bahwa can sedang mengandung anak kedua.

"Iya paman. Adiknya terryl ada dua lho. Anak mommy shark dan anak bibi jess".

"Eh?". Key terkejut.

"Anak paman tin mu?".

"Iya paman. Paman tin bilang anak paman tin adik terryl juga". Jelas terryl atas doktrin tin kepadanya. 🤣

Dear True Soulmate, Tul MedhtananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang