"Lama tidak bertemu, kau banyak berubah ya, Tae!" Jimin memulai berbicara mencairkan suasana hening itu.
Ketiga pemuda itu duduk dengan keadaan canggung. Ya tiga, karena Jungkook tiba-tiba ikut nimbrung di antara dua orang itu, Jimin dan Taehyung. Hanya tidak ingin membuat Taehyung terluka lagi sebenarnya, itu sebabnya Jungkook ikut di sana.
Jungkook hanya memutar bola matanya malas sedangkan Taehyung hanya mampu diam dengan apa yang ia lihat saat ini. Lebih tepatnya tidak percaya dengan semuanya.
"Ck! Tentu saja dia berubah karena ulah siapa!" Jungkook yang menjawab, terlalu muak dengan keadaan yang masih mempertahankan hawa hening tersebut. Sontak Taehyung menoleh kepadanya, memberikan tatapan sengit yang hanya di balas Jungkook dengan acuh tak acuh.
"Apa salahku, aku benar bukan?" Jungkook bertanya dengan gedikan bahu. Terlalu malas bin muak.
Ya, sedari tadi Jungkook benar-benar muak. Ia tidak pernah menyangka jika Taehyung akan bertemu lagi dengan Jimin yang awalnya ia kira bos nya itu masih di ruangan rapat, ternyata ia sudah lebih dulu kebobolan. Taehyung sudah bertemu dengan lelaki tersebut.
Jimin hanya mampu mengangguk saja. Well, ia sadar diri kok tentang kepergiannya waktu itu dan berakhir membuat kekasihnya ah ralat mantan kekasih maksudnya berubah.
"Jangan dengarkan Jungkook, ia sedikit sensitif hari ini!" Taehyung menimpali sembari menggerak-gerakkan tangannya, bermaksud menengahi obrolan mereka.
"Tidak apa-apa Tae, aku mengerti Jungkook benar!"
"Nah, dia sendiri yang bilang, aku hanya memberikan fakta saja!"
"Jeon Jungkook, diam!"
Jungkook mencibir setelah Taehyung membela lelaki yang telah mencampakkan dirinya. Sepertinya Taehyung kembali lagi ke masa di mana mereka bahagia dulu.
"Sudahlah Tae, kau jangan terlalu mengingat masa lalu. Lelaki yang ada dihadapanmu ini tela mencampakkanmu begitu saja, kau harus ingat jika ada seseorang yang menunggumu di rumah!" Jungkook kembali membeberkan fakta tentang hadirnya Yoongi di kehidupan Taehyung.
Sedangkan Jimin tertohok dengan ucapan Jungkook. Taehyung, sudah melupakan dirinya dengan cepat. Jungkook hanya tersenyum sinis mendapati reaksi Jimin yang terkejut. Ia harus menyadarkan dua orang ini biar tak semakin menjadi.
"Ternyata kau sudah punya yang lain. Aku salut padamu!" Jimin memberikan senyum terbaiknya karena kenyataan tersebut sedangkan Taehyung tak tahu harus berkata apa. Jungkook benar-benar membuatnya frustrasi.
Jimin beranjak dan pamit ke toilet. Taehyung mendengus dan menatap Jungkook sengit dan hanya dibalas oleh tatapan malas oleh pemuda bergigi kelinci tersebut. "Kau harus ingat Tae, Yoongi selalu menunggu kepulanganmu di rumah. Kau tidak kasihan dengannya yang tampak begitu mencintaimu!"
"Aku tidak pernah mengharapkan kehadiran Hybrid keras kepala itu, kau tahu?"
"Aku tahu, kau terpaksa karena Namjoon Hyung bukan? Apa jadinya jika pria itu benar-benar tidak bisa melindungi Yoongi? Apa Yoongi akan kau buang begitu saja dan dibunuh oleh para peneliti untuk diambil organnya, jangan bodoh Kim Taehyung!" Jungkook mendengus dengan kasar, lalu beranjak tanpa mengatakan apapun lagi.
Taehyung hanya diam setelah ucapan Jungkook tersebut.
***
Jimin menatap pantulan dirinya di cermin sembari membasuh tangannya. Ucapan Jungkook tadi benar-benar menyentuh ulu hatinya. Perubahan Taehyung ternyata telah hadirnya seseorang dikehidupan lelaki itu. Rasanya sesak sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Hybrid
FanfictionMempunyai Hybrid yang mengesalkan. Emmm, sepertinya harus berpikir dua kali untuk mengasuh dan merawatnya. Dan itulah yang terjadi kepada seorang Kim Taehyung. ⚠️BXB ❌⛔PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT YANG TIDAK SUKA CERITA INI HARAP MENJAUH VOTE...