1. Who?

2.4K 222 2
                                        



Keadaan apartemen itu begitu hening, seperti tidak ada kehidupan. Oh, tapi jangan salah. Masih ada yang hidup di sana, lebih tepatnya di dalam kamar yang lumayan luas itu, seseorang tengah bergulung manja di bawah selimut. Terus bergelung menikmati tidurnya yang mana matahari sudah tampak menyisingkan sinarnya. Tapi, semua itu terganggu karena suara denting bel di pintu apartemennya.

Ting tong!

Ting tong!

Mencoba untuk menghiraukan, tapi suara itu benar-benar mengganggunya dan dengan kesal ia beranjak dari tempatnya, berjalan keluar dari kamar untuk tujuan membuka pintu.

Ting tong!

"Ya, tunggu sebentar."

Yang ia lihat pertama adalah seseorang yang tengah berdiri di depan pintu apartemennya. Melongokkan kepalanya keluar untuk melihat apakah ada orang yang lain selain sosok yang ada di hadapannya. Lantas kembali melihat ke depan, pada sosok itu.

"Siapa?"

Sosok dihadapannya hanya diam sambil menatapnya dengan kedipan lugu. Oh, ia baru menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh di atas kepalanya, seperti telinga kucing. Yeah, benar telinga kucing. Tapi, yang aneh sosok ini adalah manusia, tapi ia memiliki dua pasang telinga dan eh--lihatlah ia baru tahu kalau sosok ini memiliki ekor tapi sedikit terhalang oleh kaos yang ia gunakan.

"Maaf, siapa?" Tanyanya ulang.

Bukannya mendapat jawaban, sosok itu malah masuk ke dalam apartemennya. Ia yang melihat hanya mampu melongok kaget. Sosok itu mengerjap bingung saat melihat semua benda-benda di sekitarnya.

Membuat sang pemilik hunian mendengus lantas menutup pintu, berjalan menghampiri sosok makhluk yang tiba-tiba datang ke huniannya. Melipat kedua tangannya di depan dada.

"Ekhhmm, permisi, siapa kau?"

Lagi, pemuda itu tidak mendapatkan jawaban. Lantas mendengus dan masuk ke dalam kamar. Biar saja ia urus makhluk entah apa itu di sini, nanti. Ia harus ke kantor sekarang. Kembali dilihatnya makhluk yang tidak ia ketahui itu dengan kepala miring ke samping. Bertanya di dalam kepalanya? Siapa gerangan makhluk yang mempunyai telinga ganda tersebut?

Memilih tidak perduli dan bersiap pergi, tapi kembali menoleh ke belakang. Makhluk itu masih diam ditempatnya. Kerjapan matanya terlihat menelisik hunian milik pemuda tersebut.

"Aku memang tidak tahu siapa kau yang sudah masuk ke rumahku, tapi entah kau dengar atau tidak, tetaplah disini, mungkin kau tersesat dan nanti aku akan mengantarkanmu pulang. Mohon sabarlah."

Lepas itu, bunyi debuman pintu menggema ke seluruh ruangan. Makhluk tersebut melongo menatap pintu tersebut. Lantas pandangannya tidak pernah berhenti dari penjuru yang ada. Bingung.

"Huh? Untuk apa Ayah menyuruhku kemari?"

Dengan kaki kecilnya, ia berjalan keseluruh arah sebelum berhenti tepat di dapur.

***

Taehyung. Pria itu tampak duduk di kursinya dengan sesekali memegang pelipis. Berdenyut luar biasa entah karena apa. Mungkin, mungkin makhluk yang tidak ia ketahui jenisnya tadi itulah yang membuat dirinya bisa sepusing ini. Menghembuskan napasnya dengan keras.

"Hyung!" Taehyung langsung terkesiap kala pekikan seseorang menyadarkannya. Well, ia sedikit melamun tapi tidak tahunya malah keterusan.

"Apa?" Kejutnya.

"Astaga! Kau mendengarku atau tidak! Kita akan segera rapat dan para petinggi negara sudah duduk tenang di ruangan, sedangkan kau malah melamun di sini."

"Diamlah Jeon, aku sedang pusing."

"Kau bisa pusing juga? Tidak kusangka."

Taehyung melotot pada sahabat yang merekap menjadi sekretarisnya itu. Bibirnya itu harus ditahan oleh sesuatu agar tidak terus menerus berceloteh seperti itu. Dan itu malah membuat kepala Taehyung kian berdenyut.

"Sudahlah, ayo pergi." Taehyung segera beranjak dari tempatnya, berjalan lebih dulu dari Jungkook, sang sekretaris menuju ruang di adakannya rapat. Menghembuskan napas sebelum dirinya menenggelamkan diri di ruangan yang akan membuatnya semakin pusing. Tahan Taehyung....tahan, kau pasti bisa. Berdoa dalam hati agar ia bisa melewati ini semua.

Pada akhirnya, Taehyung bisa menghembuskan napas. Ruangan yang tadi terasa sesak, kini bisa ia hirup udara dengan sepuasnya. Perdebatan yang terjadi sungguh di luar pemikirannya dan beruntung sekali ia bisa menangani walau kembali di landa pusing. Jungkook yang melihat Bosnya hanya bisa terkekeh. Sudah hafal dengan tingkah Taehyung yang satu ini.

"Kau ada masalah?" Tanya Jungkook setelah berdiam cukup lama.

"Menurutmu?" Taehyung memutar pertanyaan. Jungkook sedikit ragu untuk menjawab, tapi melihat Taehyung sekali lagi, sepertinya dugaannya benar.

"Well, aku memang tidak tahu apa yang terjadi, tapi bercerita tidak ada salahnya bukan?"

"Entah mimpi apa yang kualami beberapa hari yang lalu, pagi tadi ada makhluk aneh yang masuk ke dalam apartemenku!" Geramnya.

"Sumpah Jeon. Ya Tuhan jangan membuat hidupku menderita seperti ini." Lemasnya sambil mengusak rambut. Jungkook sukses terkekeh melihat keadaan Taehyung yang seperti itu. Tapi, dia terdiam kala mendengar ucapan Taehyung barusan. Makhluk?

"Boleh kutahu ciri-cirinya?"

"Memiliki telinga seperti kucing tapi juga memiliki telinga manusia." Jedanya karena mencoba untuk mengingat bagaimana rupa makhluk tak di undang tersebut. "Ah, ia juga mempunyai ekor, aneh bukan?"

Jungkook diam. Tapi, otaknya tampak berputar sebelum berujar, "Hyung! Kau tahu para ilmuwan yang pernah mengabdi tapi akhirnya hengkang."

"Maksudmu makhluk yang ada bersamaku salah satu temuan mereka?"

"Mungkin, tapi kita tidak bisa memastikan dengan tepat. Kita harus punya bukti yang akurat tentang hal ini, jangan asal tangkap lalu masuk penjara, tidak!"

"Kau kira aku bodoh, Jeon! Jangan mimpi!"

"Bukannya memang seperti itu ya, Tuan Kim!" Ledek Jungkook, merasa senang bisa menjelekkan Bosnya dan Taehyung merotasikan bola matanya. Jika yang dihadapannya ini bukan sehabatnya, sudah pasti tidak akan selamat nyawa seorang Jeon Jungkook di tangan Kim Taehyung.

"Kau lihat sendiri bagaimana rupa makhluk itu dan kuharap kau membawanya pergi dari hidupku, aku tidak mau mengurusnya. Cih, merepotkan."

"Kau yakin?"

Taehyung mengangguk dan Jungkook tampak tidak percaya. Tentu saja, ia tidak akan percaya dengan mudah. Ia hanya takut jika nantinya itu akan menjadi boomerang bagi Taehyung.


****


TBC

Hay, lama gak ketemu nih. Eh, emang kenal? Wkwkwk

Jadi, gimana? Rada aneh karena lama gak update. Ini pertemuan pertama mereka, maaf kalo absrud, ini otak benar-benar lagi gak sejalan

Ceritanya kayaknya sudah berdebu di work. Sebenarnya part awal sudah ketik setengah cuma bingung gimana mau lanjutinnya, berapa bulan nih gak update-update

Makasih banyak yang sudah support cerita ini. Gak nyangka banget. Awalnya insecure, jadi agak ragu buat lanjutin, eh gak tahunya ada yang bilang bagus, seneng banget. Makasih ya dukungannya

Jangan lupa tinggalin jejak. Support terus cerita ini ya

Bye





My Annoying HybridTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang