16. Happy Ending

1.1K 93 5
                                    



Hai, aku kembali setelah lama tidak muncul. Anyways, kalian masih ingat sama mereka,'kan

So, hari ini aku senang sama seperti judul di atas



And 

Happy readings




Taehyung tengah memijit pelipisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung tengah memijit pelipisnya. Tidak, bukan karena pekerjaan yang menumpuk, lebih tepatnya pada sesuatu hal yang tidak ia percayai. Sedangkan, Yoongi terlihat cekikikan di sampingnya. Well, sikap menyebalkan Yoongi memang mendarah daging, Taehyung sudah pelototi tapi Hybrid itu tak juga mengubris.

Tapi yang menjadi permasalahan bukanlah itu, melainkan dua orang yang diam menunduk berdiri tepat dihadapannya kini. Syukurnya, Taehyung-lah yang menemukan mereka dalam keadaan seperti ini, ia tidak tahu jika karyawan bahkan orang lain sekalipun. Ia terlihat menghembuskan napasnya, seakan pasrah pada apa yang terjadi. Lucunya, tidak akan melarang. Toh, ini atas diri masing-masing.

"Jadi, bisa jelaskan?"

Yoongi sih menggeleng saja, walau tadi matanya memang ditutup oleh Taehyung karena adegan tak senonoh, celah-celah kecil lewat jemari panjang itu, Yoongi masih bisa sedikit mengintip hingga ia cekikikan seperti ini. Lucu sekali mendapati dua orang tak berkutik dihadapan Taehyung. Terlihat jelas rasa bersalah, padahal kalau dilihat Taehyung tampaknya tidak marah. Hanya tidak percaya saja, mungkin.

"Ini hanya kecelakaan semata!" Mereka yang hening akhirnya bersuara dan itu adalah Jimin. Taehyung mengangguk-angguk, tatapannya beralih pada Jungkook. Ia akui Jungkook selamanya membenci Jimin karena tindakannya dulu, tapi kita tidak tahu bagaimana perasaan orang yang terkadang sering berubah-ubah. Ya, Taehyung juga merasakan demikian.

"Kook!"

Jungkook menghela napas, "Iya, ini hanya kecelakaan semata!" Tuturnya, mengikuti apapun yang Jimin katakan, walau hatinya terus berkata lain. Entahlah, ia tidak tahu kapan perasaan ini timbul. Kebenciannya terhadap Jimin menguap selepas lelaki itu masuk rumah sakit tempo lalu. Terlebih, Jungkook selayaknya merendahkan Jimin dalam hal apapun dan ia mengakui jika ia telah kalah telak. Jimin tak seperti yang ia pikirkan selama ini.

"Jadi?" Taehyung masih setia menunggu mereka membuka suara. Lucu juga melihat mereka yang seperti ini. Taehyung itu termasuk orang yang tidak tega, terlebih mereka berdua adalah sahabatnya.

"Kau pasti marah,'kan?"

Taehyung mengernyit tidak mengerti akan ucapan Jungkook, "Marah? Apa maksudmu?"

My Annoying HybridTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang