Memasuki hari pertama setelah mengetahui tentang kehamilan Megumi, rasanya semua orang menjadi lebih repot.
"Pakai pakaian yang lebih tebal"ujar Souma sembari mengalungkan syal di leher Megumi
" Megumi-sama ingatlah untuk meminum ini saat Istirahat" ujar salah seorang pelayan sembari memasukan vitaminnya ke dalam tas Megumi.
"Baiklah"
"Sudah siap? Kita berangkat sekarang? " tanya Souma
"Ya, se.. Sou-san"
Bukan hanya hari itu, seiring waktu berjalan Souma memakaikan semakin banyak pakaian padanya.
Megumi tahu hal itu demi kebaikannya, namun disaat yang sama ia juga gelisah karena ia mulai kesulitan bernafas
.
.
.
Ritsu dan Makoto kini kebingungan harus berkata apa. Setelah Megumi siap, ia pun memberitahu kedua sahabatnya itu mengenai kehamilannya.
"Kapan ia lahir.. Aku sudah tidak sabar melihat rupa anak-anakmu" ujar Makoto sembari menempelkan telinganya diperut Megumi
"Haha.. Masih lama... Kurasa saat itu kita tidak akan bersama-sama seperti ini lagi"
"Kami masih bisa mengunjungimu. Dan lagi... Ada apa dengan semua lapisan tebal ini?? Kau tidak kehabisan nafas karena terlalu sesak? " tanya Ritsu sembari membongkar semua jaket dan syal yang dipasang souma pagi ini untuk Megumi
"Ahh.. Kau benar... Aku kepanasan" Ujar Megumi
"Kini aku tahu mengapa Souma sensei berpatroli setiap 10 menit sekali ke kelas..." pikir Makoto sembari menggelengkan kepalanya
"Baiklah kita pun harus kembali, aku akan dimarahi jika tidak ada dikelas... Ia tipe pencemburu berat"
"Ia cemburu?? " tanya Ritsu
"Ya "
"Hmm... Ia pasti sangat menyukaimu Megumi" ujar Makoto sembari menyikut lengan Megumi
"Hmm... Memangnya seperti itu? "
"Kau benar-benar tidak peka" ujar Ritsu
"Aku tidak mengerti... Ia tidak bilang apapun" Ujar Megumi
"Aku kasihan padanya.. " ujar Makoto pelan
Mereka cukup bisa diandalkan untuk menyembunyikan rahasia tersebut.
Anak-anak lain sampai bingung, siapa yang sedang mereka bicarakan.
"Ia datang lagi" Bisik Makoto pada Megumi yang baru akan duduk dikursinya
"Hasegawa... Kemari sebentar" Panggi Souma
Ia membawa Megumi ke ruangan penyimpanan alat peraga kemudian menatap Megumi seperti ingin menelannya.
"Mengapa kau melepas syal dan jaketmu? " Gerutu Souma
"Aku kepanasan dan sulit bernafas Sou-san..." ujar Megumi pelan
"Sensei! " seru Souma
"Ah... Benar... Aku lupa jika aku sedang berada disekolah" Pikir Megumi sembari menutupi mulutnya.
Souma pun kini hanya menghembuskan nafasnya sejenak.
"Jaga ia baik-baik, jangan sampai jatuh atau ada yang memukuli perutmu" ujar Souma sembari mengusap-usap perut Megumi
"Ya Sensei... " Ujar Megumi pelan
"Bawa ini kembali lebih dahulu" ujar Souma memberi Megumi Absen kelas mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSEHOLD DRAMA
RomansaHasegawa Megumi (Omega) terpaksa menyetujui keinginan sang ibu, karena ia juga sudah tidak tahan melihat sang ibu menderita. Ia setuju untuk dijodohkan dengan Kepala keluarga Miyamoto yang diyakininya sebagai pria tua yang sudah akan mati. Namun...