Hari-hari berlalu, bahkan hingga saat ini Megumi lulus dari sekolah, ia masih belum tahu jika selama ini Souma selalu mengawasinya.
Yang lebih parahnya lagi, ia sudah pernah diberitahu oleh ayahnya bahwa Souma adalah pemilik sekolah, namun ia sama sekali tak mengingatnya. Walaupun ia bertanya-tanya apa pekerjaan suaminya, namun hanya tersendat dibenaknya dan tidak ia tanyakan hingga ia lulus.
Kehamilannya sudah memasuki bulan ke sembilan, perutnya pun semakin membuatnya sulit bergerak, perutnya benar-benar sangat besar.
"Aku berangkat" ujar Souma yang agak sedih harus berpisah darinya apalagi di usia kandungannya seperti ini
Hari ini ayah Souma mulai menjalani pemeriksaan rutinnya dalam dua bulan sekali dan akan berlangsung selama dua minggu diluar negeri.
Kali ini sang putra ketiga lah yang mengantarnya. Walaupun harus penuh dengan drama karena enggan meninggalkan menantunya, ia akhirnya mengalah juga.
Souma pun harus bekerja menggantikan ayahnya sementara waktu, ia selalu saja pulang larut malam.
"Ibumu akan menemanimu... Kau tidak keberatan bukan? "
"Aku keberatan sensei"
"Megumi, aku lebih keberatan jika kau sendirian bersama para pelayan. Banyak pelayan baru disini, Satonaka-san pun pasti akan sibuk mengawasi mereka juga" Ujar Souma
Sang kepala pelayan hanya menunduk mendengarnya.
"Sensei...
"Beliau pasti akan menjagamu..." ujar Souma pelan
Megumi pun hanya bisa mengangguk-angguk menuruti keputusan Souma itu.
"Aku akan kembali secepat mungkin, begitu pekerjaanku selesai!! " ujar Souma sembari mencium keningnya
Souma kini melirik perut Megumi sambil tersenyum dan kemudian menciumnya.
"Beberapa bulan yang lalu aku masih gelisah menjaga kalian dari gedung sebelah... Sekarang ia sudah besar saja...aku juga akan segera bisa menggendongnya. Ibunya pun jadi lebih pandai setelah lulus..."
"Gedung sebelah.. Dan lagi apa maksudmu sensei aku jadi lebih pandai? ?!
" Hahaha...Kau tidak perlu tahu...kau memang istriku yang paling pandai"ujarnya sembari mencium Megumi lagi
"Aku berangkat"
"Hati-hati dijalan Sensei" Ujar Megumi sembari mengantarnya keluar
Setelah Souma pergi, tak lama kemudian sebuah mobil memasuki pekarangan rumah itu.
"Megumi-sama, sepertinya ibu Anda telah tiba" ujar pelayan
Megumi berdiri dari sofa dan segera menuju ke pintu.
"K.. Kau " Sang ibu menatapnya dengan sangat terkejut
Megumi tak menjawabnya dan menatap kedua orang tuanya itu dengan tatapan kosong.
"Megumi, Miyamoto-sama meminta Ibumu menemanimu hari ini"ujar Sang Ayah
"Masuklah, ayah, ibu.. "
"Ia sudah berapa bulan Megumi? Kau tidak memberi ibu kabar sama sekali"tanya sang ibu dengan ekspresi sangat terkejut
" Sembilan bulan..."ujar Megumi
" Diantara kalian berlima kau akhirnya akan memberi ayah cucu terlebih dahulu.. Syukurlah Megumi"
"Jadi sekarang aku masuk hitungan"ujar Megumi sambil mengangguk-angguk
" Hm? Masuk hitungan? "tanya sang ayah
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSEHOLD DRAMA
RomansHasegawa Megumi (Omega) terpaksa menyetujui keinginan sang ibu, karena ia juga sudah tidak tahan melihat sang ibu menderita. Ia setuju untuk dijodohkan dengan Kepala keluarga Miyamoto yang diyakininya sebagai pria tua yang sudah akan mati. Namun...