Chapter 2

12.9K 1.5K 28
                                    

Cerita ini hanyalah fiksi semata

Cerita ini hanyalah fiksi semata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀🥀🥀

Tuk...tuk...tuk....

"My lady, anda bisa terluka jika terus menerus membenturkan kepala anda ke dinding." Kata Emily cemas mengamati nyonyanya yang berlaku aneh sejak tersadar.

"Ucapan Emily benar My Lady, anda bisa mengatakan apapun yang anda inginkan, tapi saya mohon berhenti menyakiti anda sendiri." Imbuh pelayan lain.

"Saya mohon berhenti My Lady."

"My Lady."

"Saya mohon, My Lady."

"My Lady, anda bisa menghukum saya daripada menyakiti diri sendiri" Kata Emily berusaha meredam kegilaan nyonyanya yang sedikit kehilangan kewarasan sejak terbangun.

"Berisik!" Ujar Calyta menatap tajam beberapa pelayannya yang sejak tadi mengoceh, mencoba menghentikan aksinya. (Mulai chapter ini sampai seterusnya Catherine kita panggil Calyta)

Ayolah, dia tidak sedang berusaha melukai diri sendiri, dia hanya bingung akan keadaannya saat ini, membenturkan kepala di dinding, meja atau benda apapun adalah kebiasaannya ketika gelisah.

Dia terjebak di dunia Novel yang dibacanya di kehidupan lalu, novel pemberian salah satu penggemar saat jumpa fans, dan pelayannya terlalu berlebihan mengganggunya yang sedang berfikir sekarang. Dahinya bahkan tidak terluka, dia masih waras untuk melukai diri sendiri.

"Tuan Aldric akan memarahi saya jika anda terluka My Lady." Rayu Emily berharap nyonyanya berhenti.

Calyta langsung berhenti setelah pelayannya menyebutkan nama suaminya.

"Aldric? Mengkhawatirkanku? Jangan bercanda!" Ujar Calyta kembali emosi jika mengingat pria dingin yang sialannya adalah suaminya itu, bagaimana tidak? Pria itu sudah mengabaikannya sejak dia terbangun dari insiden jatuh dari tangga 3 hari lalu. Dia mendapat ingatan setelah bangun dari pingsan memalukan kemarin. Saat ini dia berada di tubuh Calyta, seorang Duchess yang lemah dan cantik bak boneka.

Mengingat semua ingatan Calyta membuatnya kesal setengah mati. Awas saja dia akan membalas sakit hati Calyta selama 3 tahun dengan membuat Aldric bertekuk lutut padanya. Bahkan Calyta hanya bertemu dengannya sekali dan saat dia pingsan pun pria brengsek itu tidak peduli dan meninggalkannya begitu saja. Ternyata sikap Aldric jauh lebih menyebalkan daripada di Novel.

Sudah kesal akan kelakuan pria itu, Calyta tambah emosi, rasanya dia ingin menenggelamkan dirinya saat ini juga. Bagaimana tidak? Menurut Emily berita tentang perilakunya yang menendang Duke dan pingsan menjadi trending topik di Ibukota. Entah siapa yang menyebarkan berita tak bermutu itu, sepertinya Calyta harus mulai mengawasi semua pekerja sehingga tidak ada kejadian yang tersebar lagi setelah ini.

The Unmatched LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang