HAPPY NEW YEAR GUYS:)
Chapter ini aku tulis spesial banget untuk menemani malam pergantian tahun ini, semoga dimanapun kalian berada kalian selalu diberi kebahagian dan kesehatan:) Aku tahun lalu punya banget resolusi untuk tahun ini, namun keburu kehalang covid. Tapi, semoga di tahun depan kita bisa terbebas dari covid ini:)
Someone
"Hn. Awasi terus gadisku." Sasuke mematikan ponselnya, dan yah Ia memerintah seseorang untuk terus mengawasi pergerakan Hinata agar gadis itu tidak mencoba melarikan diri darinya. Sasuke menyentuh bibirnya dan mengingat ciuman manisnya bersama dengan sang gadis. Hinata berhasil membuat debaran gila pada dirinya, dan Ia bersumpah untuk sesegera mungkin menjadikan gadis itu menjadi wanitanya.
Ponsel Sasuke kembali bergetar dengan pemberitahuan dari orang yang ia perintahkan untuk mengawasi Hinata. Dan orang itu baru saja melaporkan pada Sasuke jika Hinata telah memasuki flat kecil yang ada disamping toko itu. Tanpa menunggu lama, Sasuke segera menyambar kunci mobilnya, dan langsung menuju mobilnya.
"Sayang, kau mau pergi kemana?" Sakura mencegahnya, karena melihat Sasuke sangat tergesa-gesa malam-malam begini. Sasuke pun melihat sang istri yang seperti mencegahnya untuk pergi.
"Aku, akan pergi sebentar untuk menemui Ibu."
"Apa, terjadi sesuatu pada Ibu sayang? Sehingga kau tergesa-gesa seperti ini?" Sakura mentap suaminya cemas, apa terjadi sesuatu dengan Ibu mertuanya itu? "Tidak, Ibu baik-baik saja. Ia hanya merindukanku karena sudah lama tak menemuinya."
"Baiklah, kalau begitu aku ikut saja denganmu. Aku juga sudah lama tidak mengunjungi Ibu dan Ayahmu." Sakura meminta ikut dengan Sasuke yang otomatis membatalkan niat Sasuke untuk menemui Hinata malam ini.
"Baiklah, ayo." Sasuke mempersilahkan Sakura masuk kedalam mobil dan bergegas kerumah orangtuanya yang tadinya Ia tak ada rencana untuk benar-benar mengunjungi orangtuanya. 'Baiklah, Hinata sayang. Malam ini, kau bebas dariku. Tapi tidak untuk besok.' Pikir Sasuke saat menjalankan mobilnya.
Someone
Hari ini seperti biasanya, Hinata menata susunan buku yang sesuai. Sampai ketika Ia merasakan seseorang memeluknya dan membuatnya membeku merasakan tepat hembusan nafas orang itu tepat dipertengahan lehernya.
"Apakabar sayang? Tidurmu nyenyak?"
Ya, Sasuke kembali berulah dengan mengatakan itu lalu mengigit cuping Hinata. Sedangkan Hinata yang diperlakukan seperti itu terlonjak kaget dan membalik badan melihat si pelaku yang tengah menyeringai dengan apa yang Ia lakukan barusan kepada Hinata.
"Mengapa Kau terlihat sangat terkejut Hm?"
Sasuke kembali mendekatkan dirinya ke tubuh mungil milik Hinata. Semakin mendekat, hingga sepasang mata mereka bertemu dan saling menatap. Hinata kembali dihanyutkan dengan tatapan yang Sasuke berikan padanya, sampai Ia tak disadarkan oleh kecupan yang mampir di bibir mungilnya. Kecupan yang menjelma menjadi sebuah ciuman yang menuntut dan penuh dengan hasrat ini menyadarkan Hinata dengan apa yang Ia lakukan ini? Berciuman dengan suami oranglain? Ditempat kerja? Lantas Hinata langsung menggigit bibir Sasuke untuk menyudahi ciuman mereka. Dan Ia melarikan diri ketoilet setelahnya.
Sasuke yang semula sangat menikmati ciumannya dengan sang pujaan, harus terhenti saat bibir manis itu menggigitnya dan membuatnya harus melepaskan ciuman mereka, dan juga merasakan sakit pada bibir bagian bawahnya yang Hinata gigit. Setelah Hinata pergi meninggalkan dirinya Ia pun menyeringai dengan apa yang baru saja gadis itu lakukan, meski Ia sangat merasa kesal akan apa yang gadis itu lakukan padanya barusan. Namun, Ia juga merasa apa yang gadis itu lakukan membantu mereka. Karena, beberapa menit setelah insiden itu rekan Hinata datang dan bayangkan jika Sasuke tidak menghentikan tindakannya, tentu Ia dan Hinata akan dalam masalah. Dan, sebelum rekan Hinata menyadari keberadaan Sasuke ditempat ini, Sasuke harus segera meninggalkan tempat ini.
Someone
Sementara, Hinata yang berada didalam toilet merasa sangat membenci dirinya sendiri. Bisa-bisanya Ia terbuai akan apa yang Sasuke lakukan? Jika Ia kembali mengingat kejadian yang barusan Ia perbuat dengan Sasuke, maka Ia juga kembali membenci dirinya sendiri yang seperti terlihat sebagai perebut suami orang.
"Lihat Hinata, betapa buruknya dirimu." Hinata manatap dirinya pada pantulan kaca toilet, lalu menyentuh bibirnya yang sedikit membengkak akibat perbuatan yang Sasuke lakukan. Dan Hinata mengusap bibirnya kasar untuk menghilangkan bekas Sasuke dibibirnya.
"Tidak, aku harus bisa melawan jika Ia berbuat suatu hal lagi padaku. Ya, aku akan melawannya dan melindungi diriku sendiri."
Lalu Ia kembali mematut dirinya pada cermin, dan merapihkan penampilannya, Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lengah dan melawan Sasuke untuk melindungi dirinya sendiri dari hal seperti ini lagi nantinya. Lalu, Ia keluar dan melihat bahwa sudah ada Tenten ditempat ini. Hinata langsung mengedarkan pandangannya dan tidak melihat atensi Sasuke sungguh melegakan hatinya. Kemudian, Ia menghampiri Tenten dan melanjutkan pekerjaannya.
"Hinata, bibirmu kenapa sepertinya agak membengkak? Kau baik-baik saja?"
Tenten dari tadi memperhatikan bibir Hinata yang sepertinya agak membengkak, Ia khawatir pada Hinata.
"Aa. Tidak apa-apa Tenten. Aku baik-baik saja kok." Hinata bingung untuk berkata apa pada Tenten prihal mengapa bibirnya bisa seperti ini. Ia juga tak mungkin memberikan alasan yang sebenarnyakan kepada Tenten?
TBC
Untuk chapter ini sampai disini dulu ya, maaf banget kalau ini pendek banget. Sekali lag selamat menyambut hal yang baru untuk kalian semua:)) See u next chapter guys:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone (Hiatus)
FanfictionHinata sangat menggemari pasangan selebriti Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura, ide gila muncul saat melihat pasangan suami istri Uchiha itu membuka lamaran pekerjaan untuk menjadi asisten rumah tangga mereka. Ide gila untuk hadir ditengah-tengah merek...